pertemuan

4.2K 179 1
                                    

Typo tandain ya🌷🌷 thanks

Happy reading💛💛

Di negara  x

"Halo *** ***** " pria itu tengah menelpon orang yang di sebrang sana
"................ .............. ........." Hahaha tunggu aku sampai jumpa besok, seorang itu berkata dengan sembari terkekeh

✈️✈️✈️✈️✈️

Bandara x
Seorang pria paruh baya berdiri dengan gagah sembari menunggu sang supir menggambil kendaraannya
"Maaf tuan membuat Anda menunggu" ucap sang supir sembari menundukkan kepalanya "hmm" Respond pria itu

Mobil hitam bermerek x keluaran terbaru itu melaju membelah jalan, untungnya jalanan kala itu tidak macet sama sekali membutuhkan waktu 2 jam untuk sampai di kediaman sang tuan

Setelah menempuh perjalan yang jauh dan melelahkan itu kini terlihat sudah gerbang mansion mewah itu. Gerbang mansion menjulang tinggi, di dalamnya terdapat taman yang luas pepohonan yang menjulang tinggi di area taman. Mansion itu sendiri terletak di tengah hutan jauh dari hiruk piuk jalanan

Gk ada Pict mansionnya imajinasi sendiri aja ya wkwkw

Mobil hitam itu terparkir rapih di halaman mansion itu, nampak mansion itu terlihat sepi hanya da beberapa bodyguard yang berjaga, setelah itu keluar sang supir keluar dari pintu kemudi,ia berlari kecil memutar menuju pintu penumpang. Setelah pintu itu terbuka keluar seorang pria paru baya dari dalam mobil

"Cklek..." Suara pintu mobil di buka, keluar seorang pria dengan tubuh gaganya tampak menawan menggunakan stelan jas hitam yang di kenalannya.
Pintu mansion itu terbuka terdapat puluhan maid serta bodyguard berbaris rapih serta menundukkan kepalanya setelah melihat kedatangan sang tuan

Pria itu bertanya kepada seorang maid yang masih menundukkan kepalanya "Dimana dia" tanya pria itu pada seorang maid, sang maid sebut saja bi ijah pun menjawab "tuan muda sedang berada di taman belakang tuan" setelah mendengar itu pria itu tidak  segera pergi menuju taman belakang melainkan ia kembali bertanya untuk memastikan sesuatu "apakah arkan mengetahui kedatanganku" tanya pria itu " tuan muda tidak mengetahui kedatangan anda tuan" setelah mendapatkan jawaban pria itu segera pergi menuju taman belakang

Sebelumnya para maid maupun bodyguard yang berbaris tadi sudah di bubarkan

Dari kejauhan seorang tengah melihat dua orang yang berbeda umur itu tengah bermain bersama tertawa bahagia ia melihat itu dengan tatapan sulit di artikan " siapa anak kecil itu " gumam pria itu dengan nada marahnya.
Suara langkah kaki yang berjalan tergesa gesa itu bergesekan dengan rerumputan itu terdengar di telinga seorang pemuda yang sedang menjaga sang anak tercintanya, kewaspadaan pemuda meningkat tanpa pikir panjang ia segera menuloh ke belakang guna melihat siapa di sana. Alangkah terkejutnya ia melihat.......

Sang papa yang tengah menatap dengan tatapan sulit di artikan setelah itu ia kembali menormalkan mimik kembali wajah dengan tatapan datarnya. Si kecil caiden pun menoleh kebelakang "didi itu ciapa, iden Atut" (Daddy itu siapa caiden takut) mendengar itu kedua pria itu segera menoleh ke arah caiden yang satu dengan tatapan tajamnya dan satu lagi dengan tatapan khawatir.

"Kenapa sayang jangan takut itu opa" mendengar itu caiden mendongak guna menatap wajah sang Didi "benelan itu popa" (beneran itu opa) jawab caiden dengan wajah seta suara menggemaskan. Arkan pun mengangguk. (Bram zyan vahandra, papa arkan sekaligus opa caiden)

"Samperin itu opanya sayang" suara Arkan dengan nama lembutnya, Bram, ia menghampiri sang opa setelah sampai di depan sang opa caiden pun menarik kecil celana Bram karena Bram tak mau berjongkok " ihh popa tua ihal kecini"(in opa tua litah kesini) ia  mendengar kesal kenapa orang tua ini tak mau melihatnya






Skip malam

Setelah melewati banyak drama akhirnya caiden, bocah itu terlelap juga. "Sweet dreams baby" bisik Arkan pada sang anak yang telah tertidur pulas.  Baru saja Arkan ingin menyusul sang anak ke alam mimpi dering telepon genggam yang berada di nakas berbunyi, tak ingin menganggu tidur siang sang anak karena dering ponsel, Arkan segera mengangkat telfon itu sebelum mengangkat telfon itu ia sempatkan melihat siapa oknum yang meneleponya membuat kesal saja

Lebih kesalnya lagi yang meneleponya adalah papanya. Setelah itu ia pun menggeser Ikon hijau itu "segera kemari" suara di sebrang sana  terdengar serius "hmm ya" jawab Arkan dengan malas. Ia pen segera bangkit dari kasurnya berjalan ke arah pintu membuka dan menutupnya secara perlahan agar tidak membangunkan si kecil.


Ruang kerja bram

"Tok.. tok..." Suara pintu itu diketuk dari luar "masuk..." Mendengar itu seorang yang di luar pun membuka pintu tersebut "duduk" ucap Bram dengan nada datarnya menatap sang anak dengan tatapan tajamnya

"Ada apa memanggilku" ucap Arkan setelah ia duduk di kursi depan meja sang papa "siapa anak kecil (caiden) itu" tanya Bram tanpa basa basi "anakku" jawab Arkan dengan enteng dengan wajah datarnya. "Arkan.. jelaskan asal-usul anak itu" suara Bram sedikit meninggi, respon Arkan hanya diam tidak menanggapi ucapan sayang papa "ohh.... Apa dia anak di luar nikah mu Arkan" mendengar itu Arkan murka enak saja di tuduh begitu "ENAK SAJA PAPA MENUDUHKU SEPERTI ITU" nada Arkan meninggi
"Kalu begitu jelaskan" ucap Bram santai. " Jadi sebenarnya.......

Bram Zyan VahandraNoh fotonya bram

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bram Zyan Vahandra
Noh fotonya bram


Typo tanda in oke

Jangan lupa vote
Kome ya, karena itu semua gratis
Dah nyampe sini aja terimakasih guysss 🌷🌷

Cover by pinterest
Visual tokoh by pinterest

CAIDEN (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang