03. Stadium dua

219 23 2
                                    

Hai apa kabar🤗lama ya aku gak up book ini. Ada yang kangen nggak nih sama cerita si kembar Nakula dan Nayaka?. Okh, untuk mengobati rasa rindu kalian kita langsung aja kelanjutan kisah hidup mereka. Oh ya sebelum itu aku mau ngucapin terimakasih banyak buat para readers yang masih bertahan sampai di Bab ini😍😊 semoga seterunya cerita yang aku buat bisa menghibur kalian ya😊🤗

🌱 Happy Reading 🌱

Setelah semalaman Sefa dibuat kesetanan dengan keadaan Nakula. Kini Pemuda dengan hidung mancung dan berkulit putih itu tengah mengistirahatkan tubuhnya di atas sofa. Kali ini dia tidak sendiri, ada seseorang yang saat ini tengah menyeka sebagian tubuh Nakula, sedang si empu masih terbaring lemah dengan beberapa alat pernafasan terpasang sempurna disekujur tubuhnya.

Tak membutuhkan waktu lama si Pemuda tersebut melakukan tugas yang demikian. Karena memang dirinya sudah terbiasa semenjak tiga tahun lalu, tepat saat Nakula divonis sakit yang cukup membuat dirinya dan Sefa kala itu bahkan sampai saat ini mati-matian menjaga rahasia besar dari seluruh anggota keluarga Xavier.

"Se, gimana penjelasan Dokter semalam terkait keadaan Nakula?" Celetuk Pemuda dengan pakaian santainya yang lalu mengambil tempat di sofa sebelah Sefa. Mendengar kalimat tanya yang dilontarkan oleh sang rekan, lantas dirinya membuka mata dan memilih untuk bangkit dari posisi rebahan nya.

"Gue nggak tahu jelasinnya dari mana Jay. Semuanya... terlalu rumit" Sefa membalas sembari melempar tatapan pasrah yang sudah mampu Jayden baca.

Jayden Ayyasa Kemal, dia juga sama seperti Sefa. Mereka berdua bekerja sebagai salah satu bodyguard dikeluarga Xavier. Lebih tepatnya mereka bekerja di bawah perintah Nakula. Pun dulu, Nakula lah yang memaksa Tuan Xavier agar mau mengadopsi mereka. Namun alih-alih mengadopsinya sebagai seorang anak Tuan Xavier malah memperkerjakan mereka sebagai penjaga pribadi dan juga teman untuk si kembar.

Baik Sefa maupun Jayden tak mempersalahkan hal itu, justru mereka sangat berhutang budi dengan Nakula. Toh Tuan Xavier juga membiayai sekolah mereka biarpun tidak sampai SMA. Hal itu bukan karena Tuan Xavier tak mau membiayai lagi, tapi itu adalah kemauan Sefa dan Jayden sendiri. Lagipula tidak sekolah pun mereka akan tetap menjadi bodyguard pribadi untuk si kembar keluarga Xavier. Perihal sekolah mereka bisa ambil sekolah paket. Pikir keduanya dan benar saat ini Sefa dan Jayden tengah mengambil package school.

Mendengar balasan yang sedikit membuat gusar hatinya, Jayden menghela nafas. Disusul dengan dirinya yang langsung menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi. Lantas kelereng hitam milik Pemuda berkulit eksotis itu menatap sendu presensi Nakula yang terbaring lemah dengan pejamnya yang damai.

 Lantas kelereng hitam milik Pemuda berkulit eksotis itu menatap sendu presensi Nakula yang terbaring lemah dengan pejamnya yang damai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kata Dokter Nicolas...."

Sesampainya Sefa di rumah sakit dia langsung bergegas ke tempat duduk dimana Nakula berada. Membuka pintu mobil lantas membawa Nakula ke atas punggungnya sembari berlari cepat juga berteriak memanggil para petugas medis. Persetan perihal kesopanan atau akan menganggu jam istirahat para pasien dia benar-benar tidak peduli, mengingat jam menunjukkan pukul satu dini hari. Bahkan mobil yang dia kendarai tadi terparkir secara asal di depan IGD. Sungguh kini yang memenuhi pikirannya adalah sang Tuan Muda harus selamat.

Before Losing You (Jisung & Ningning )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang