Prolog

354 32 4
                                    

Nakula Alvaro Xavier adalah putra pertama dari seorang CEO salah satu perusahaan besar yang bergerak dalam bidang IT di Jakarta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nakula Alvaro Xavier adalah putra pertama dari seorang CEO salah satu perusahaan besar yang bergerak dalam bidang IT di Jakarta. Hidupnya memang berkecukupan. Tinggal di mansion mewah dengan penjagaan ketat dan tentunya memiliki puluhan mind yang siap melayani, menimba pendidikan di sekolah elit dan terbilang siswa yang berprestasi ternyata tak menjamin kebahagiaannya. Nakula, Nana seperti itulah orang-orang memanggil dirinya. Si sulung dari keluarga Xavier yang berusaha tetap tegar walaupun dirinya rapuh, berusaha mengukir senyum dibalik belukar lara kehidupannya, dan yang paling penting dia selalu berusaha untuk melindungi dan membuat sang adik kembar bahagia. Dia rela menjadi samsak sang Ayah demi melindungi sang adik. Karena baginya kebahagiaan sang adik kembar lebih utama dari segalanya.

"Gue sayang sama lo. Gue nggak akan biarin orang-orang ngelukain lo termasuk Ayah sekali pun. Gue nggak akan biarin setetes pun air mata keluar dari mata indah lo. Lo itu berharga dan lo berhak menggapai semua mimpi lo, gue selalu ada disini buat lo."

"Makasih Na...maaf lo selalu kena pukul Ayah karena gue. Ini pasti sakit ya?."

Nayaka Almeera Xavier putri pertama sekaligus bungsu di keluarga Xavier

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nayaka Almeera Xavier putri pertama sekaligus bungsu di keluarga Xavier. Si gadis periang yang selalu menebar kebahagiaan terhadap orang sekitar. Seorang gadis pemilik sejuta mimpi dengan kuas dan cat air yang ia torehkan pada kanvas lantas berakhir dengan mahakarya yang luar biasa. Namun sayang kecakapan melukisnya tak pernah dilirik barang sekalipun oleh sang Ayah. Bahkan terang-terangan Tuan Xavier menunjukkan ketidaksukaannya terhadap pencapaian yang diraih oleh sang putri. Hanya nilai nilai dan kesempurnaan yang selalu menjadi prioritas sang Ayah. Naya, Aya itu adalah panggilan cantik yang disematkan untuknya dari orang-orang sekitar. Berbeda dengan Nakula, Nayaka justru kurang cakap dalam hal akademik. Bahkan kerap kali dia menjadi ranking no tiga dari bawah. Dan hal demikian yang selalu menjadi pemicu kemarahan sang Ayah.

"Ayah Naya mohon Ayah jangan pukul Nakula. Ini Naya yang salah, Ayah Naya mohon berhenti Ayah kasian Nakula..."

"Keluar dari ruangan Ayah! ini sudah menjadi tanggung jawab saudara kamu. Karena belum bisa membuat nilai akademik mu membaik."

Xavier Alatas pengusaha sukses yang selalu mendapat sanjungan dari semua kalangan yang bekerja sama dengannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Xavier Alatas pengusaha sukses yang selalu mendapat sanjungan dari semua kalangan yang bekerja sama dengannya. Dikenal sebagai bos pekerja keras dan disiplin. Tak jarang para karyawan yang bekerja di bawahnya selalu patuh dan hormat pada sang tuan tanpa membantah apapun itu semua perintahnya. Karena mereka tahu akibat yang ditanggung bila mereka melakukan hal demikian. Namun di balik sifat kerasnya Tuan Xavier memiliki sisi lain yang tidak pernah ia perlihatkan di depan publick. Menjadi orang tua tunggal, mengambil dua peran sekaligus tentunya hal tersebut bukanlah sesuatu yang mudah untuk dijalani. Dia akui, dia belum bisa menjadi Ayah sekaligus ibu yang baik bagi kedua anaknya. Terkadang ia juga menyesali perbuatannya tatkala Tuan Xavier memberikan hukuman pada salah satu anaknya. Terlebih Nakula, dia selalu menjadikan putranya samsak dikala Nayaka berbuat salah atau pun mengalami kemrosotan nilai akademik. Alih-alih memberikan hukuman supaya putranya bisa menjadi lebih baik akan tetapi dia malah melakukan tindak kekerasan yang seharusnya tak pernah ia tunjukkan terhadap putra semata wayangnya itu.

BUGH

Pukulan Tuan Xavier tidak main-main. Begitu keras dan tepat mengenai dada sebelah kiri Nakula. Membuat remaja itu tersungkur kelantai sembari meremat keras area dada sebelah kiri.

"Bangun kamu! lawan Ayah jika kamu ingin melindungi adikmu itu. AYO CEPAT BANGUN NAKULA!!."

"Uhuk uhuk A-ayah...sss-sak-it..."

"Nakula..." Desis Tuan Xavier tak percaya disaat atensinya melihat dengan gamblang darah segar itu keluar dari mulut sang putra. Dan untuk pertama kalinya Nakula mengeluh atas rasa sakit yang selama ini dia pendam.

Hallo pren apa kabar? 🤗Hihi aku bawa cerita baru nih. Sabi si buat selingan baca "Semesta Jian" Semoga suka ya sama ceritanya dan jangan lupa votment nya 😊

Hihi terimakasih, papay 😀❤️

Before Losing You (Jisung & Ningning )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang