🌱Happy reading🌱
Sebelumnya boleh minta vote and comment?😊biar nambah semangat nich nulisnya bwehehehe😆😆
Setelah mendapatkan izin dari sang Kakak, Nayaka dan ketiga sahabatnya pergi ke pameran itu. Dengan Nayaka yang mengendarai mobil Brio milik Chelsea. Oh, jangan lupakan ada satu mobil lagi yang mengikuti mereka. Bukan! Itu bukan mobil penjahat atau penculik bak discenario film, melainkan mobil milik Sefa-- salah satu orang kepercayaan Nakula. Yang kali ini mendapat perintah untuk mengawasi Nayaka.Sebenarnya Nayaka agak risih dan tidak enak hati terhadap para sahabatnya. Tapi bagaimana lagi, itu syarat dari Nakula supaya dia bisa pergi ke pameran lukis.
"Ay, hidup Lo bener-bener seterkekang itu kah?" Pertanyaan sepele, namun sedikit mencubit hati kecil Nayaka.
"Hah, maksudnya?" Nayaka membalas sembari melihat sekilas dari kaca spion bagian dalam.
"Sorry--"Udah si, Fir. Toh dia nggak akan macem-macem sama kita, cuma buat ngawasin doang. Kalo semisal nih ya amit-amit nya kita di jalan kenapa -napa kan ada si bodyguard nya Aya." Chelsea ikut menimpali. Dia tahu kok ucapan sepele Shafira membuat Nayaka merasa tidak enak kepada mereka. Oleh karenanya Chelsea mencoba mengalihkan suasana.
"Nah, betul tuh. Gue setuju sama perkataannya si Chelsea." Hana yang awalnya diam menyimak kini ikut menyaut. Pun dengan Chelsea yang kini tak menghiraukan keduanya. Gadis itu beralih menatap Nayaka yang tengah fokus menyetir.
Merasa diperhatikan Nayaka menoleh. Lantas mendapati sang sahabat yang tersenyum simpul dengan sorot mata teduh penuh ketulusan. Oleh sebab itu, gadis pemilik marga Xavier membalasnya dengan hal serupa.
Nayaka bersyukur, jika memang dia belum bisa mendapatkan kasih sayang dan cinta yang tulus dari sang Ayah. Setidaknya dia masih memiliki para sahabatnya dan tentu saja kehadiran Nakula yang sungguh membuatnya merasa aman juga dicintai.
40 menit telah berlalu. Kini ke empat gadis cantik itu sudah tepat berada di tempat pameran. Mata mereka mengerjap takjup tatkala banyak sekali lukisan yang terpajang di depan gedung. Belum masuk saja sudah dimanjakan oleh beberapa lukisan yang sangat spektakuler, bagaimana jika mereka sudah masuk.
"Wah gila si, Karya-karya Kak Radeva Tanaka emang nggak kaleng-kaleng." Celetuk Hana yang langsung mengambil langkah lebih dulu . Seakan terhipnotis oleh mahakarya dari salah satu pelukis terkenal di Indonesia. Pun dengan tiga gadis yang tersisa, terkekeh melihat keantusiasan dari gadis berdarah Jepang.
"Tuh anak kalo udah nyangkut Kak Radeva nggak bisa diganggu gugat." Shafira berujar yang lalu mengikuti langkah Hana untuk masuk ke dalam, dan disusul oleh dua sahabatnya yang lain.
Di sepanjang lorong gedung, tak henti-hentinya decakan kagum itu mengudara. Sesekali mereka membuka mulut saat atensinya jatuh pada mahakarya yang di bilang sangat-sangat susah untuk dilukis. Berbeda dengan para sahabatnya, langkah kecil milik Nayaka berhenti pada satu lukisan yang menarik perhatian gadis itu. Memandang sendu sembari membayangkan saat-saat dimana gambar itu mulai terlukis di atas kanvas. Walaupun bibir ranumnya tersenyum tipis, akan tetapi ada sedikit rasa sesak yang tiba-tiba menyeruak lantas memenuhi rongga dadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Before Losing You (Jisung & Ningning )
Genel KurguMereka hanya dua saudara kembar tak identik yang haus akan kasih sayang. Selalu dituntut untuk menjadi sempurna oleh sang Ayah. Hanya sepenggal kisah Nakula yang berusaha selalu ada dan melindungi adik kembarnya. Lantas dengan Nayaka yang memiliki s...