Bruk!
Suara buku-buku berisi berkas berjatuhan terdengar sangat jelas di lorong rumah sakit.
"Maaf, saya buru-buru tadi." Perempuan dengan jas putihnya kini menunduk untuk mengumpulkan berkas-berkas tersebut.
Lelaki yang ditabraknya ikut membantu dalam diam.
"Terima-" Dua iris mata bertemu, membuatnya terdiam.
"Maaf dokter, ini berkasnya." Lelaki itu kini menyadarkan dirinya.
"Oh iya, makasih ya. Saya duluan." Dengan segera ia kabur dalam hitungan waktu.
...
"Huh."
Pemuda di sebelahnya sudah bosan mendengar helaan nafas tersebut.
"Apa lagi kali ini? Ketemu mantan crush lo yang udah punya pacar?" Gereget Rizky, pasalnya perempuan disebelahnya ini hanya menghela nafas tanpa berbicara satu kata pun.
"Yang ini lebih parah." Kali ini tatapan teman-temannya menuju ke arahnya.
"Jangan bilang, lo ketemu sama crush yang sempet lo demenin pas SMA." Serobot Cantika.
"Gue belum pernah bilang ke siapapun, tapi gue pernah sempet HTS-an sama kating."
"WHATTT?!!"
---
Rizky Pradipta
Putri Cantika
KAMU SEDANG MEMBACA
Eliminasi
Подростковая литература"Kadang kita butuh sistem eliminasi dalam kehidupan kita, meski begitu sulit untuk melepaskannya." - Raina Edeline