Youngmi menghembuskan nafas kasar sambil memejamkan matanya sejenak. Ia mengalihkan pandangannya pada jam di pergelangan tangannya sebelum menggerutu pelan.
"Long shift?"
Youngmi tersenyum tipis sebelum membuka kedua kelopak matanya dan menemukan Rani yang menyodorkan air mineral padanya.
"Nde, Eonnie juga?" Tanya Youngmi sambil mengambil botol dari tangan Rani.
"Tidak juga, hanya mengurus beberapa berkas"
"Good for you, aku masih harus mengurus beberapa pemotretan. Dan banyak sekali jadwal yang harus aku reschedule. Ini bahkan belum waktu makan siang dan rasanya aku sudah disini beberapa hari"
Rani terkekeh pelan. "Bukannya aku sudah bilang ini divisi paling chaos di Hybe, bukan salahku Bae Youngmi. Kau sendiri yang menginginkan ini. Tapi aku benar-benar serius saat menawarkan tempat di bawah divisi, lagipula masa intern-mu masih beberapa minggu lagi. Cobalah pikirkan lagi"
Youngmi tersenyum pelan sambil menggelengkan kepalanya. Kim Rani memang sudah terlahir dengan sifat keras kepalanya itu. Youngmi sudah memahami hal itu semenjak mereka berada dibangku sekolah menengah. Youngmi masih ingat bagaimana Rani menaruh perasaan pada teman sekelas Youngmi—yang notabene adik kelas Rani—. Youngmi langsung mengetahui bahwa Rani tidak memiliki bakat dalam bidang percintaan berinisiatif untuk memberi sedikit bantuan pada Rani. Hal itu berbuah manis setelah Rani berhasil mendapatkan orang yang ia inginkan. Well, sejak saat itu Rani dan Youngmi menjadi partner in crime.
Rani juga-lah orang yang membantu Youngmi mendapatkan Internship di Hybe Entertainment. Itu akan mudah tentu jika Youngmi memilih bidang yang sama dengan Rani, tetapi Rani terlalu memahami bahwa memang semua apa yang Youngmi lakukan hanya memiliki satu tujuan. Dan hal itu tidak bisa Youngmi dapatkan jika berada dibawah Rani.
"Eonnie, berapa kali harus kukatakan bahwa aku—"
"Arra, Aku juga sudah bilang bukan bahwa seberapa kau menolaknya tawaranku masih berlaku jika kau membutuhkannya" Potong Rani. (Aku tau)
Youngmi tersenyum tipis sambil mengangguk pelan. "Baiklah, Aku akan mengingatnya"
"Ya Kim Nari kau disini? Pindah saja jika kau mengunjungi Bae Youngmi setiap hari"
Youngmi dan Rani mengubah atensinya sebelum terkekeh pelan ketika melihat Kim Hyuna—rekan kerja Nari—menatap mereka dengan jengah.
"Bae Youngmi, Im Yuna menyuruhku untuk memanggilmu ke ruang meeting"
Youngmi mengerutkan dahinya dan bertanya sebelum Rani menyanggahnya.
"Kenapa Youngmi harus kesana? Bukanya itu bukan bagaian Youngmi?"
"Ah, molla. Kau harus kesana sekarang intinya. Yuna sedang diserang disana, akan menjadi perbuatan yang baik jika kau membantunya" Ucap Hyuna sambil menarik tangan Youngmi yang tentu disertai tatapan tajam Rani—yang tentu diabaikan oleh Hyuna—. (Tidak tau)
Tidak ada hasil yang menyenangkan saat Im Yuna—atasan Hyuna dan Youngmi—meminta sebuah bantuan. Dan yang bisa Youngmi lakukan hanya berdoa agar nasib baik berpihak padanya.
©©
Seungcheol menghembuskan nafas kasar sambil menutup kedua matanya. Meeting antara member Seventeen serta staf sudah berlangsung selama beberapa jam,tetapi mereka belum menentukan hasil untuk fanmeeting mereka yang akan diadakan beberapa bulan lagi.
Ruangan yang berisi 13 member Seventeen serta beberapa staff membuat beberapa pendingin udara yang terpasang hanya berguna sebagai hiasan. Hal itu diperburuk dengan ke-12 member yang berebut untuk menyampaikan pendapat mereka masing masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝚈𝚘𝚞, 𝙻𝚒𝚏𝚎
Fanfiction(On Going) ʸᵒᵘⁿᵍᵐⁱ ᶜᵒᵘˡᵈⁿ'ᵗ ᶠⁱⁿᵈ ᵃ ʳᵉᵃˢᵒⁿ ᶠᵒʳ ᵉᵛᵉʳʸᵗʰⁱⁿᵍ ˢᵒ ˢᵉᵘⁿᵍᶜʰᵉᵒˡ ᵐᵃᵈᵉ ᵒⁿᵉ