"Gimana ya caranya biar Junghwan naksir gue? Udah 100 cara gue coba kok dia sama sekali nggak lirik gue?"
Watanabe Haruto, kalau kata orang-orang sih dia cogil, cowok gila, cowok gila nya Junghwan lebih tepatnya. Ya gimana nggak gila, disaat yang l...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•─── ' 初 恋 ' ───•
"BUAHAHAHAH OON BANGET LO HAHAHAH." Doyoung tertawa kencang setelah mendengar cerita Haruto, matanya sampai sedikit berair karena tidak berhenti tertawa sedari tadi.
Haruto berdecak sebal melihat kawannya itu, ia melanjutkan memakan bakso yang tadi ia pesan, tidak mau memperdulikan Doyoung lagi yang hanya bisa tertawa diatas penderitaannya.
"Lagian kok bego banget sih, kenapa lo kasih susu yang hampir basi ke dia coba?" Doyoung berhenti tertawa sambil mengelap ujung matanya yang berair.
"Ya gue pikir kan gapapa, lagian masih aman masih bisa di konsumsi."
Doyoung hanya bisa menggelengkan kepalanya tidak habis pikir, "Hadehh saipull batu ye lo. Oke masih aman di konsumsi, tapi kenapa lo nggak langsung keluar pas kelar naro susunya? Beruntung dia percaya sama omongan lo, kalau nggak gimana hayo?" Doyoung menyuapkan makanan ke mulutnya sendiri, sedangkan Haruto langsung berhenti mengunyah dan diam sebentar.
"Doy, kalau misal dia pura-pura percaya doang gimana? Dia nggak bakal mikir gue yang ngasih kan?" Haruto panik sendiri, wajahnya terlihat cemas.
"Aman 'ru. Kalau misal dia sadar ya lo langsung confess aja."
Haruto melotot kaget, tidak setuju dengan saran temannya, "Lo gila?? Baru juga dua hari ketemu."
"Siapa tau aja lo mau nekat. Tapi dia nih emang nggak ke kantin atau gimana dah? Kagak laper apa ye dikelas doang."
Mata bulat Haruto menyusuri seisi kantin, dia baru sadar tidak melihat keberadaan Junghwan di semua sisi kantin.
"Mungkin emang nggak suka jajan. Terus gue harus gimana lagi Doyy? Bingung harus gimana deketinnya." Haruto mengacak-acak rambutnya frustasi.
"Ajak ngobrol langsung aja udah, tanya-tanya apa kek. Nggak usah malu, kalau alesan lo malu terus gimana mau maju? Riweuh ah sia." Untuk masalah percintaan, Doyoung memang selalu bisa diandalkan.
"Gitu ya..." gumam Haruto pelan sambil memainkan jari-jarinya, terlihat ragu.
"Iya lah sayang. Yok ke kelas, udah selesai makannya kan? Pas masuk kelas, pokoknya lo harus ngajak dia ngobrol."
Haruto mengangguk kaku, "Iya deh iya."
•─── ' 初 恋 ' ───•
Setelah sampai dikelas, Haruto sedikit terkejut karena melihat Junghwan yang sedang bermain game dan didepannya terdapat kotak bekal yang isinya hampir habis.