Chapter 3 : Jimat Palsu

467 62 5
                                    

Keramaian datang dari luar kafe, rombongan pria dan wanita berpakaian mahasiswa berbondong-bondong memasuki pintu. Kafe yang mulanya sepi jadi berisik karena ulah mereka.

"Duduk di mana aja terserah."

Gemini sibuk memikirkan solusi menyingkirkan hantu ganas poltergeist dan mulanya tidak memperdulikan rombongan itu. Hingga sampai dia mendengar suara yang akrab, kepalanya sontak menoleh kearah pintu, "...Anjing!"

Prom yang sedang melihat sekitarnya untuk mencari kursi yang strategis juga tidak sengaja melihat Gemini. Dia terkejut, "Lho, Gemini...!"

Gemini mengusap wajahnya frustasi. Sedangkan sudut mata Prom bergeser pada cowok manis di seberang Gemini, seakan mengerti apa yang terjadi. Prom tidak bisa menahan tawanya.

"Gue nyamperin temen gue dulu ya guys, kalian pilih aja kursinya duluan." Meminta izin pada teman-teman kencan butanya. Prom berjalan sambil bersenandung ke meja Gemini.

Menyadari pria itu mendekat, Gemini hanya meliriknya malas, "Ngapain sih lu disini?"

Fourth tidak mengerti apa yang terjadi dan hanya melihat Gemini dan Prom bergantian.

"Temen gue diajakin kencan buta malah nolak, alasannya katanya sibuk kerja. Ternyata..." Prom merangkul leher Gemini dari belakang, menatap Fourth dan mengangkat alis, "Ternyata diam-diam kencan juga sama orang. Mana lucu lagi orangnya. Saking gak pengennya gue pepet jadi sembunyi-sembunyi nih ceritanya?"

"Kencan?" Mata Fourth membulat, dia melambaikan tangannya gugup, "Aku dan kak Gemini gak..."

Gemini memberi isyarat pada Fourth dengan menggelengkan kepala, mulutnya bergerak sambil berbicara tanpa suara, "Udah gak usah dipeduliin."

"Bukan urusan lo, Prom." kata Gemini dengan nada ketus, melepaskan rangkulan Prom dari lehernya. "Mending lo balik dah ke rombongan kencan buta lo."

Prom menghela napas. Mendekatkan wajahnya ke telinga Gemini dan berbisik, "Masalahnya anak FISIP yang gue ceritain ke lo, udah ngincar lo dari awal. Waktu gue bilang lo kerja, dia kecewa banget. Sekarang lo malah di sini." Prom melirik pada rombongan kencan buta, diantara para wanita, seorang pemuda bertubuh pendek tampak diam-diam memandang kearah Prom dan Gemini dengan wajah sebal.

"Ya, gue mana tau lo pada bakal ke sini." sahut Gemini juga tidak berdaya, "Lagian si anak FISIP tahu gue dari mana coba?"

Terkekeh canggung, Prom menjawab jujur, "...Dari gue."

Gemini seketika melotot dan memukul bahunya, "Emang temen setan lo!"

"Ya, gue mana tahu lo udah punya pacar." Prom melirik Fourth, "Kalau tahu ya gue gak bakal iseng ngenalin lo ke dia. Sebagai temen, gue cuma mau lo melepas status lajang aja."

Kesal, andaikan tidak ada siapapun di tempat itu. Gemini akan memukuli temannya itu hingga babak belur, "Udah gue bilang stop ngurusin hidup gue, Prom."

Prom menunduk bersalah, dia melirik Fourth dan bertanya, "Tapi nih cowok gemes beneran pacar lo, kan?"

Fourth ingin menjawab untuk melepaskan kesalahpahaman, tapi sesuatu di bawah meja menyenggol sepatunya. Gemini melirik Fourth, mengedipkan satu mata pada pemuda itu dan menjawab pertanyaan Prom, "Dia cowok gue."

Fourth, ".........."

"Kok lu gak cerita ke gue sih?"

"Karena mulut lo itu ember!" sahut Gemini membuat Prom tersedak, "Sekarang lo balik ke meja lo, jelasin ke anak Fisip itu kalau gue udah punya cowok. Dan sebagai hukuman karena lo udah seenak jidat nyebar informasi gue ke orang asing. Makanan gue dan cowok gue, lo yang bayar."

Something Behind Us [Geminifourth Fanfiction] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang