Part 9

18 2 0
                                    

[ Sudah selesai tahap revisi ]

" Pimpinan orang yang sibuk, jadi tidak akan bisa menemui mu, sebaiknya kau pergi " ucap Satpam tadi mengusir Jihan.

" aku harus menemuinya, tapi kalau tidak bisa, aku ingin bertemu para Preman yang bekerja di sini "

" Preman? Tidak ada Preman yang bekerja di sini, sebaiknya kau cepat pergi sebelum kami mengusir mu dengan paksa "

" aku tidak akan pergi sebelum bertemu dengan mereka.... "

Karena Jihan terus menolak akhirnya Satpam tadi pun mengusir Jihan dengan paksa keluar dari tempat itu. Karena tidak bisa masuk ke dalam lagi akhirnya Jihan menunggu di luar gedung selama berjam-jam, akan tetapi Direktur Perusahaan ataupun Preman yang sebelumnya ia lihat, tidak terlihat sama sekali. Karena hari semakin sore Jihan pun memutuskan untuk kembali ke Panti asuhan untuk menemui Pengurus panti.

Perjalanan yang lama dan macet membuat Jihan tiba di Panti asuhan ketika hari sudah cukup malam, gerbang Panti asuhan juga sudah ditutup, namun Jihan tidak menyerah dan memilih untuk menunggu di depan gerbang sampai tukang kebun atau penjaga di sana keluar, dan benar saja beberapa saat kemudian tukang kebun yang ia temui tadi siang keluar.

" Paman...... " teriak Jihan.

" oh.... Jihan, kau benar-benar kembali? "

" ya, apa Ibu Pengurus sudah kembali? "

" ya, beliau sudah kembali, masuklah " ucapnya mempersilahkan Jihan masuk dan mengantarnya menuju ke ruangan Pengurus panti.

" jika urusanmu sudah selesai, mampirlah ke dapur sebelum pulang, tadi Paman memberi tahu bibimu kalau kau akan datang, jadi bibimu memasak makanan kesukaanmu di dapur "

" ya.... "

Tukang kebun tadi pun pergi setelah mengantar Jihan.

Tok...tok...tok.......

" ya, masuk " sahut dari dalam ruangan.

Jihan pun masuk dan menyapa Pengurus panti, Pengurus pantai yang melihat Jihan masuk sendiri pun menanyakan keberadaan orang tua angkatnya. Jihan pun menceritakan semua yang terjadi pada Pengurus panti dan kenapa ia bisa terpisah dengan orang tua angkatnya, Pengurus panti yang mendengar cerita Jihan pun terkejut dan menawarkan Jihan bantuan.

Saat sedang mengobrol Pengurus panti menanyakan apa tujuannya datang ke Panti asuhan malam-malam begini, dan Jihan pun menjawab bahwa ia ingin meminta bantuan, ia ingin bertanya alamat rumah orang tua angkatnya dulu. Pengurus panti yang mendengar itu pun langsung setuju untuk membantu Jihan dan mulai mencari alamat rumah orang tua angkat Jihan di berkas-berkas lamanya.

Mereka mulai mencari dan membaca satu persatu berkas yang tadi dibawa oleh Pengurus panti dari gudang, mereka membaca satu per satu nama dalam berkas itu. Usaha memang tidak pernah mengkhianati hasil, beberapa saat setelahnya akhirnya mereka berhasil menemukan nama yang mereka cari.

" Jihan " panggil Pengurus panti sambil menunjukkan berkas yang ia temukan pada Jihan.

" wah.... terima kasih bu.... terima kasih, aku akan mencatatnya "

Wajah Jihan terlihat sangat senang saat Pengurus panti berhasil menemukan alamat rumah orang tua angkatnya, Jihan pun mencatat alamat rumah itu dan tak henti berterima kasih kepada Pengurus panti.

" kalau begitu aku pamit pulang bu, ini sudah larut malam, aku harus cepat pulang " ucap Jihan setelah menemukan alamat rumah lama orang tua angkatnya.

HIRAETH : The lierTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang