Part 38

4 1 0
                                    

[ Sudah selesai tahap revisi ]

   

   

5 bulan berlalu.....

setelah meeting nanti apa kau ada jadwal lain? “ tanya Jihan.

tidak, kenapa? “ ucap Hani.

mari makan malam di rumah, kita jarang sekali melakukan hal itu, aku ingin sesekali kita melakukannya

ya, tapi aku harus mengurus beberapa berkas sebelum pulang, tidak apa-apa?

ya, aku akan pulang terlebih dulu untuk memasak, jadi pastikan kau pulang sebelum aku selesai

Angguk Hani menyetujui ucapan suaminya itu sambil menggandeng tangannya keluar dari kantor untuk pergi ke tempat meeting. Meeting selesai Jihan mengantar Hani ke kantor dan ia kembali ke rumah untuk mulai memasak makan malam.

Jihan memasak beberapa makanan kesuakaan Hani, dan saat ia sedang sibuk memasak di dapur tiba-tiba ia dikejutkan oleh Hani yang tiba-tiba muncul di belakangnya, dan ternyata Hani juga sudah mandi dan berganti pakaian.

kau sudah mandi? Kapan kau pulang? Kenapa aku tidak melihatmu? “ tanya Jihan dengan bingung.

kau terlalu fokus memasak sampai-sampai tidak melihat Istri sendiri pulang. Kau mandi sana, biar aku yang melanjutkan "

tidak... tidak... kau nanti bau, tunggu saja di meja makan

aku tidak mau menunggu, kau mandi saja sana, cepat.... “ ucap Hani mendorong Jihan keluar dari dapur.

Jihan hanya tertawa lalu pergi mandi. Selesai mandi Jihan kembali dan ternyata Hani sudah menyelesaikan semuanya, dan semua makanan sudah tertata rapi di meja makan.

wah.... kau menghias makanannya juga

cantik kan? Sepertiku “ ucap Hani sambil memperlihatkan wajah lucunya.

hmm... “ ucap Jihan menghampiri Hani dan mencium keningnya.

mari makan

Jihan menggeser kursi Hani dan mempersilahkannya untuk duduk. Hal romantis yang jarang dilakukan karena terhalang pekerjaan ini menjadi terasa berlipat-lipat ganda spesialnya jika dilakukan.

Mereka mulai makan malam dengan nikmat sambil berbincang-bincang santai. Selesai makan mereka mulai membersihkan meja makan, tapi tiba-tiba Hani merasa mual dan berlari ke dapur.

kenapa? Kenapa? Kenapa? Kau sedang tidak enak badan? “ tanya Jihan khawatir “ mari ke rumah sakit “ lanjutnya dengan wajah yang benar-benar khawatir.

tidak, tidak perlu.... “ ucap Hani sambil menyodorkan kotak kecil pada Jihan.

ini apa? “ ucap Jihan dengan bingung sambil mengambil kotak itu.

buka saja.... “ ucap Hani tersenyum manis ke arah Jihan.

Jihan pun membuka kotak itu dan betapa terkejutnya Jihan saat melihat isi dari kotak itu. Jihan menatap perlahan Hani dengan wajah yang masih tidak percaya dengan apa yang ia lihat “ benarkah? “ tanya Jihan yang masih tidak percaya.

Hani hanya mengangguk mengiyakan pertanyaan Jihan, dan Jihan pun spontan memeluk Hani dan tidak terasa air matanya mulai mengalir karena perasaannya yang benar-benar sangat senang itu.

HIRAETH : The lierTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang