<2>

271 23 12
                                    

Selamat membaca~

Bruk

Pain jatuh tidak elitnya di Depan (y/n), sedangkan yang lain berusaha menahan tawanya dengan mengigit bibirnya.

Sedangkan (y/n) terkejut bukan main "Ano? Kamu baik-baik saja muka tindik?" Tanya (y/n) dengan wajah polosnya.

"Cih" ucap pain berdiri di bantu (y/n), mukanya memerah menahan malu.

"Errr, kamu baik-baik saja?"

"Ya, sebenarnya kau siapa? Kenapa aku tidak merasakan Cakra mu?"

"Bisakah kita tidak berbicara di sini, aku harus mengatakannya di tempat aman" ucap serius, (y/n) melangkah menuju buku novel Kramat itu, lalu mengambil nya.

Tapi siapa sangka bahwa novel itu bersinar, semuanya menutup matanya karena merasakan cahaya menyilaukan dari buku itu, sedangkan (y/n) merasakan ada yang menarik kesadaran lalu.....

Bruk

(Y/n) pingsan sambil menggenggam buku itu, semua orang yang disana bingung,
Apa yang terjadi?

Itu yang berada di benak mereka, lalu Deidara maju menuju ke arah tubuh (y/n) yang tergeletak.

"Ayo masuk, sepertinya dia pingsan akibat terkejut, sebaiknya kita langsungkan saja rapatnya pain" ucap kakuzu menanggapi.

"Kau benar kuzu, ayo pain" ucap Konan.

Sedangkan di tempat lain -alam bawah sadar (y/n)

Tes tes tes

Suara air yang menetes itu menjadi suara pengisi dari keheningan, terlihat anak perempuan berambut (h/c), terbaring -terambang di atas air yang setenang danau.

"Ah, aku ada di mana?" Matanya menatap ke arah sudut-sudut tempat itu, tempat itu hanya berwarna putih dan air sebiru langit itu pengisi dari alam bawah sadar sang gadis.

"Ah aku ingat tadi aku tersedot kedalam novel itu, lalu aku terdampar di hutan, terus ketika aku memegang novel itu tiba-tiba ada cahaya?" Ucapnya sambil memegang dagunya.

"Aneh sekali" ucapnya sambil menilai tempat itu

"Halo anak muda👋" ucap seorang kakek berambut putih bermata pola riak air, dengan kimono putih, membawa tongkat berbentuk cincin aneh?.

"Eh- cih bisa tidak mengagetkan ku? Eh tapi kakek siapa?" ucapnya sambil memegang dadanya karena terkejut

"Aku otsutsuki hagoromo atau bisa dibilang 'petapa enam jalan'" ucap kakek yang bernama hagoromo itu

"Em? Kalau tidak salah kau salah satu pencipta dunia Shinobi? Bukan begitu?" Kata (y/n) sambil mengingat sejarah dalam novel yang ia baca itu

"Ya, kau bisa memanggilku jiji, apakah kamu tau alasan kamu berada di dunia ini? Jawabannya adalah karena aku ingin kamu merubah takdir, aku merasa bahwa anak 'itu' harus bahagia, sebagaimana seharusnya" ucap hagoromo

"Apakah aku bisa mengabulkan apa yang jiji inginkan? Kenapa jiji sangat ingin mereka berdua bersatu? Sejujurnya aku mendukung ke inginan jiji tapi di satu sisi aku tidak mau 'nona²' itu tersakiti"

"Hah~ mau bagaimana lagi kalau ingin sesuatu kita harus mengorbankan apapun itu yang bersangkutan dengan apa yang kita mau? Coba kau bayangkan kau ingin makan tapi kau harus membeli beras jadi apa yang harus kau korbankan? Tentu saja uang kan?, intinya Apapun itu kita harus butuh pengorbanan agar bisa mencapai apa yang diinginkan"

"Ah baiklah aku akan membantu, tapi dengan cara apa? Aku tidak memiliki kemampuan apapun, entah taijutsu, maupun elemen² apalah itu aku tidak tau"

"Soal itu kau tidak usah memikirkan nya karena kami bisa membantu mu" munculah enam cahaya lalu saat cahaya itu meredup menampilkan seseorang yang sangat kuat dan legendaris terkenal seantero di dunia Shinobi ini

Rewrite the stars || Naruto Shippuden Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang