17. Kenapa Harus Gue?

751 60 0
                                    

Keesokan paginya bella dan lia sudah siap-siap untuk berangkat ke sekolah, Lia dengan motor sport miliknya sedangkan bella dengan motor honda miliknya, Ya. Andai uangnya tidak selalu di ambil oleh ayahnya mungkin bella juga bisa membeli motor sport seperti lia, nayeon dan ara.

Tapi baginya selagi ia masih bisa makan, impian punya motor seperti itu bisa terwujud kapan saja.

"Liaa!! Cepetan dong lama banget deh"

"Ish, Iyah iyah bawel" lia bergegas menuju motor miliknya dan segera memakai helm.

"Eh, bentar deh" ujarnya kembali melepaskan helm. "Ada yang aneh nih bang"

"Aneh apaan maksudnya?"

"Tunggu, otak gue lagi mencerna sesuatu"

Bella memutar bola matanya malas sampai ketika ia kembali di kejutkan dengan teriakan lia. Andai saja pagi ini mood nya dalam keadaan baik mungkin dia akan menendang lia dari sini.

"Gue ingat kalo hari ini ada tugas dari pak taeyong, aduh bang gue belum ngerjain lagi gimana dong? Pasti di hukum si ini mah"

"Hukum tinggal di hukum, aneh lo"

"Buset bang, lo tuh kelewat santai banget sumpah, pak taeyong kalo tau ada murid yang gak ngerjain tugas dia jangankan di hukum bang, langsung di panggil ke ruangan kepala sekolah"

"Mang iya?"

Lia mengangguk serius. "Iyah lah, gue dengar-dengar si kelas sepuluh ada yang kena hukuman sampai di panggil keruang kepala sekolah"

"Lebay banget si, cuman perkara gak ngerjain tugas doang"

"Makanya dia terkenal sebagai guru yang harus di waspadai"

"Udahlah, gue juga belum ngerjain tugas dia kok, udah biasa di hukum juga kan? Ya udah gak usah panik"

"Tapi kalo sampai kita di panggil ke ruangan kepala sekolah gimana bang?"

"Huftt... Lia yang cantik, kalo kita di panggil berhadapan sama kepala sekolah tinggal bilang aja ‘Mau absen hukuman pak, kira-kira saya dapat peringkat hukuman terbaik ke berapa di sekolah', gitu aja"

Lia menggaruk kepalanya. "Emang hukuman dapat peringkat ya?"

"Astaga" bella mengusap wajahnya kasar. "TERSERAH LO!!" Pekiknya memakai helm, lia yang berhasil meledek bella pun hanya tertawa keras.

"Bercanda bang, santai haha"

Saat hendak pergi menuju sekolah tiba-tiba saja seorang wanita muncul di hadapan mereka, dia adalah mama nya Lia, park bom.

Lantas lia membuka helm nya kaget melihat kedatangan mama nya itu, bella yang tau semua masalah lia hanya menatap wanita itu yang berjalan mendekati lia.

"Sayang"

"Mau apa mama ke sini?" Tanya lia datar tanpa ingin melihat wajah sang mama.

"Maafkan mama nak, tolong jangan seperti ini"

"Aku gak akan seperti ini kalo bukan dari mama duluan, seharusnya mama faham soal itu"

"Iyah nak, mama mengerti, mama minta maaf karena udah mengecewakan kamu, tapi mama juga gak ada pilihan lain selain kasih papa kamu kesempatan nak"

"Mama sadar gak si ma? Papa udah bikin mama menderita selama ini, di sakitin terus menerus tapi mama tetap saja mau kasih pria brengsek itu kesempatan? Lia gak ngerti lagi sama jalan pikiran mama"

"Sayang, mama percaya kalo papa kamu sudah menyesali perbuatannya di masa lalu, lagi pula gak ada salahnya untuk memberikan kesempatan orang lain untuk berubah nak"

My Brother • TREASURE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang