Jam Pelajaran - Janggyuz🔞

2.3K 49 1
                                    

Kim Gyuvin : Dom
Zhang hao : Sub

Mata bulat Gyuvin tetap berfokus pada materi yang dijelaskan guru Kim didepan kelas, sedang tangannya asik menekan remot control pada benda bergetar berbentuk lonjong yang berada didalam lubang teman sebangkunya. Si cantik Zhang hao.

Matanya melirik lelaki cantik disampingnya yang tengah mengigit bibir bawahnya dan meremas pena digenggamannya kuat. Gyuvin memambah tekanan pada benda tersebut semakin dalam mengenai titik kenikmatan teman sebangkunya itu. Ia menarik salah satu sudut bibirnya ketika mendengar pekikkan tertahan lelaki cantik tersebut.

Gyuvin meletakkan penanya, menggunakan satu tangannya yang lain untuk masuk kedalam seragam Zhang hao meremas dan memilin puting lelaki cantik itu secara bergantian. Remasan kuat ia berikan. Dan semakin tersenyum senang kala teman sebangkunya tersebut menatap dirinya tajam namun penuh mohon.

Maniknya kembali berfokus pada materi didepan sana. Tangannya melepaskan rematan didada Zhang hao, tapi dia menambahkan botol tip-ex panjang miliknya bergabung dengan benda bergetar tersebut. Menarik keluar kemudian menghujamkan kuat-kuat kedalam lubang itu sampai Zhang hao memekik tertahan agar tidak ketahuan guru Kim.
Tangan Zhang hao yang menganggur ia bawa pada gundukkan diselangkangannya, mengusap-usapnya perlahan. Gyuvin dapat merasakan remasan itupun mengeram pelan.

"Baiklah anak-anak. Kerjakan soal halaman 188 nomor 3, 5 dan 9."

Setelah mendengarkan perkataan sang guru, Gyuvin membuka halaman yang diperintahkan. Ia menatap gurunya yang tengah duduk dibalik meja dengan mata yang berfokus pada buku dihadapannya. Seringai Gyuvin kembali muncul.

Lelaki tinggi itu melepaskan benda bergetar dan tip-ex dari lubang Zhang hao dan menggantikannya dengan keempat jarinya. Ia menggerakkan keempat jarinya dengan brutal, ujung jarinya menggesekkan titik kenikmatan Zhang hao dan menggenakan jempolnya untuk menekan penis mungil teman sebangkunya tersebut. Ia tersenyum ketika Zhang hao yang menyandarkan tubuhnya pasrah dengan kedua kaki yang terbuka lebar.

Ketika tubuh Zhang hao bergetar dan mengeluarkan cairan kenikmatannya, Gyuvin melepaskan jemarinya dan kembali memasukkan benda lonjong yang sempat dicabutnya tadi kedalam lubang Zhang hao.

"Jangan dikeluarkan hingga jam pulang nanti. Mengerti cantik?"

Zhang hao mengangguk lemah. Matanya melirik dan mendapati tangannya telah berada didatas selangkangan Gyuvin. Ia tersenyum lemah dan menggerakkan tangannya meremas penis pria tinggi itu.

Zhang hao melirik gurunya yang tertidur dimeja guru depan kelas. Ia tersenyum kemudian menatap menggoda kearah Gyuvin. Dengan telaten, ia membuka zipper celana Gyuvin kemudian mengeluarkan penis teman sebangkunya itu. Zhang hao merendahkan tubuhnya, mencapai penis besar Gyuvin dengan menggunakan mulutnya. Memasukkan penis besar tersebut kedalam mulutnya dan mengulumnya dengan nikmat.

Gigi-gigi rapinya ikut bermain menggoda batang penis yang menegang tersebut. Sedang Gyuvin yang tengah keenakkan ikut menggerakkan pinggulnya, melesakkan ujung penis besarnya hingga mengenai pangkal tenggorokan Zhang hao. Gyuvin juga menggenggam rambut Zhang hao, agar rambut indah itu tidak menghalangi 'pekerjaannya'.

Jemari lentik Zhang hao menggelitiki dua bola kembar Gyuvin. Meremas-remas bola tersebut, sesekali jika menekan dan menariknya gemas. Ketika Gyuvin melesakkan penisnya dalam dan mengeluarkan sperma, Zhang hao menggoyangkan bola kembar tersebut.
Setelah menelah habis cairan Gyuvin, Zhang hao mendongakkan kepalanya kemudian menyambut ciuman basah dari Gyuvin. Sebisa mungkin mereka meredakan suara kecipak akibat ciuman mereka agar tidak ketahuan.

Gyuvin memberikan sentuhan akhir pada dada Zhang hao dengan meremas dan mencium pucuk dadanya. Kemudian membantu lelaki cantik itu untuk kembali mengancingkan kemejanya yang sempat ia buka tadi, memakaikan celana dan merapikan rambutnya. Ia tersenyum kecil kearah Zhang hao yang langsung menaruh kepalanya diatas lipatan tangannya. Gyuvin mengelus rambut Zhang hao lembut kemudian mencium pelipis lelaki cantik tersebut.

Setelah itu mereka memutuskan untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru Kim, sebuat kertas yang diremas hingga berbentuk bola terlempar kearah mejanya. Ia mengambil bola kertas tersebut kemudian menatap kearah samping, dimana Jiwoong dan Hanbin yang menyeringai kearahnya.

'Hei bro, boleh kami ikut merasakan mulut Zhang hao?'

Gyuvin menunjukkan seringainya kearah dua teman sekelasnya tersebut. Kemudian menunjukkan jari tengahnya dan melempar balik bola kertas tersebut.

"Dalam mimpimu, bajingan."

END

Zhang hao Centric (Oneshoot🔞)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang