Abusive Relationship - Binhao🔞

2K 48 5
                                    

Sung hanbin : Dom
Zhang hao : Sub

Zhang hao terdiam. dalam dirinya ingin sekali ia berteriak memberitahukan jika dirinya pun ingin marah dan menunjukkan perasaan cemburunya.
Tapi yang ada hanya hening menyelimuti kedua anak adam tersebut.

"Tanda di leher kamu itu apa? Kissmark?"
Entah keberanian darimana tatkala Zhang hao mengucap hal tersebut.

"Pelacur mana lagi yang kamu ajak one night stand?"

"Jaga mulut lo!" Desis Hanbin tak terima dengan apa yang Zhang hao ucapkan.

"Kamu gak pinter selingkuh! masa gitu aja sampe aku tau sendiri?"
Hanbin terdiam pikirannya melanglang buana disaat dirinya akan berangkat ke bar,mengingat sebelumnya pergi ia mengajak wanita itu membeli segelas kopi di samping toko bunga milik Zhang hao. Betapa bodohnya Hanbin tak menyadari bahwa Zhang hao ada disana saat itu.

"Kenapa diem aja?" Melihat Hanbin yang tidak berkutik, Zhang hao terkekeh miris.

"Okey, gue emang ONS di bar kemarin, sama minum juga. Gue akuin, gue salah kali ini."

"Ayo putus."

"Gak!"

"Kamu berapa kali kayak gini? Kamu bilang mau berubah, cuma khilaf lah, terus ini apalagi? Kamu pikir aku ini apa?! Ayo putus,bin!"

"FUCK!!'

Hanbin memukul stir mobil, lantas menatap Zhang hao dengan tatapan tajamnya. Umpatan itu membuat Zhang hao terdiam karena terkejut dan takut bercampur meniadi satu. la sudah mengumpulkan keberaniannya untuk jujur dan memergoki Hanbin. Tapi dia tidak bisa menenangkan emosi Hanbin jika sudah seperti ini.

Pegal gas di injak dengan keras. Kecepatan mobil berjalan diatas rata-rata. Hanbin benar-benar berada di puncak kesabarannya kali ini.
Dan itu membuat Zhang hao ketakutan.

"HANBIN PELAN!! KAMU GILA HAH!!"

"HAHA IYA GUE GILA KARENA LO, HAO!"

Hanbin membawanya ke apartemennya. Dan Zhang hao sudah tau bagaimana kelanjutannya setelah ini. Hanbin mungkin benar-benar akan menghabisinya sekarang.

Sampai di dalam unit milik Hanbin, Zhang hao dilempar keatas ranjang kamarnya. Hanbin menjambak rambut Zhang hao sedemikian rupa, hingga membuat sang empu mengadu kesakitan lagi dan lagi.

"LO EMANG MINTA DIKASARIN, YA ANJING?!"

"SAKITHH!! LEPASH!!"

"LO UDAH MULAI BERANI SAMA GUE?! SADAR ANJING, LO TANPA GUE, LO BUKAN APA-APA!"

"KAMU YANG SEHARUSNYA SADAR!! KAMU NYELINGKUHIN AKU BERKALI-KALI, KAMU MAIN TANGAN SAMA AKU!! AKU BALIK SEKARANG, EMANG KAMU BISA HIDUP TANPA AKU?!"

"LO NGELUNJAK BANGET BANGSAT!!"

Surai yang Hanbin pegang itu menguat. Perkataan Zhang hao membuatnya gelap mata. Dengan begitu, Hanbin menariknya dengan kuat dan membenturkan kepala Zhang hao pada dinding di kamarnya berkali-kali.

"HANBIN SAKITT!!!" Teriak Zhang hao.

Jeritan Zhang hao memenuhi pendengaran Hanbin, namun lelaki dominan itu tidak menghentikan aksi brutalnya.

"LEPASIN AHK BIN!! SAKIT!!"

Hempasan kuat itu berhasil membuat Hanbin tersadar dengan apa yang dilakukannya. Namun, amarahnya masih terkumpul di dalam hatinya untuk menghabisi Zhang hao sekarang juga. Dan setelah itu, Hanbin menghempaskan tubuh mungil itu di atas ranjangnya, mengungkung tubuh mungil itu dengan tubuh atletisnya, Hanbin melumpuhkan pergerakan Zhang hao dengan cara menduduki kaki jenjangnya.

Lantas,Hanbin merobek kemeja yang Zhang hao pakai saat ini dengan kasar.

"NGGAK!! BIN, NGGAK!! AKU GAMAU!!"

Linangan air mata itu tak menggoyahkan keinginan hati Hanbin. Hanbin benar-benar gelap mata karena kekasihnya.

"Gue udah bilang, lo gausah macem-macem kalo lo gamau kayak gini. Lo main-main sih sama ucapan gue!" Ucap Hanbin sembari melepas kasar celana serta dalaman sang submisif dan segera menghentakkan penisnya ke dalam lubang senggama Zhang hao.

"AKHHH!!!"

Jeritan yang dirasa Hanbin indah itu semakin memacu nafsunya untuk melakukan lebih dari ini. Hanbin menghentakkan kepemilikannya jauh pada lubang senggama milik Zhang hao. Lubang itu menjepit penisnya dengan erat, menghantarkan kenikmatan tiada tara untuk Hanbin.

Berbeda dengan Zhang hao yang mati-matian untuk menahan rasa sakit itu. Penyatuan tubuh yang setiap mereka lakukan tidak selalu menguntungkan untuk Zhang hao. Zhang hao selalu mendapatkan sakitnya, dan hanya Hanbin mendapat nikmatnya.

"HANBIN STOPHHH!!"

Hanbin yang mendengar Zhang hao berucap sembari mendesah itupun hanya memiringkan senyumnya. Tangannya beralih pada surai Zhang hao, lantas menjambaknya lagi dengan kuat hingga sang empu mendongakkan kepalanya. Dan Hanbin dapat melihat bagaimana wajah yang penuh dengan air mata, sabit yang memohon untuk berhenti, juga pelipis Zhang hao yang berdarah, membuat Hanbin semakin keras untuk menghentakkan miliknya. Karena melihat Zhang hao menderita, adalah suatu kebahagiaan tersendiri untuknya.

"Akhhh! Sakithh!!"

"Inget jangan macem-macem lagi sama gue"

Dan Zhang hao mengangguk cepat atas ujaran tersebut dengan air mata yang terus menerus mengalir dari mata indahnya. Tak lama setelah itu, Zhang hao mulai merasakan penis milik Hanbin semakin membesar di dalamnya.

"Hanbinnn!— tolong aku mohonhh, jangan di dalemhh...pleasee..aku mohonhh"

"Gapeduli"

Dan tak lama setelah itu,Hanbin menyemburkan cairannya jauh kedalam lubang Zhang hao. Dan Zhang hao tidak bisa berbuat apa-apa. Ia hanya pasrah tatkala merasakan cairan hangat itu menyembur didalamnya.

Hanbin tidak membiarkan cairannya keluar dan meluber sedikitpun. Setelah dirasa semua cairannya sudah keluar, Hanbin lantas melepas jambakan pada surai Zhang hao, yang membuat sang empu jatuh tersungkur begitu saja diatas kasur. Hanbin bangkit dari tempatnya lantas menyambar handuk dan segera masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan diri. Membiarkan Zhang hao yang kelelahan diatas ranjang tanpa tertutupi oleh satu benang pun.
Hanbin merasa itu adalah hal yang pantas untuk Zhang hao. Dan Hanbin meyakini bahwa, Zhang hao sudah terbiasa dengan sifat tempramentalnya itu.


END

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 06, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Zhang hao Centric (Oneshoot🔞)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang