PROLOG

1.2K 75 7
                                    

Cerita ini aku buat karena ada salah satu temanku yang sedang berulang tahun dan tahun ini dia menginginkan sebuah kado dariku yaitu; ingin dibuatkan cerita di wattpad.

Selain kado akan ku buat alur cerita ini menjadi cerita yang indah dan manis sebagai apresiasi penuh rasa bangga ku untuk dia.

Untuk temanku; selamat bertambah umur! Kamu adalah anugerah paling terindah yang tuhan berikan untukku. Terimakasih banyak atas segalanya, kamu hebat, kamu kuat, dan kamu bukanlah sebuah kekurangan tapi bagiku kamu adalah teman yang sangat spesial.

Aku bangga sama kamu. Doaku yang terbaik selalu menyertaimu ❤️

Selamat membaca!




Vito membopong istrinya yang sudah pecah ketuban. Ia berteriak sekeras-kerasnya di UGD memanggil suster dan dokter. Sementara Chika yang sudah tak kuat ingin sekali memejamkan matanya tetapi Vito terus berusaha menyadarkan Chika.

"Sayang, bertahanlah jangan tutup mata kamu!" ucap Vito.

"Aku udah nggak kuat...." lirih Chika.

"Tahan, ya? Sebentar lagi anak kita lahir."

Tak lama kemudian suster dan dokter datang lalu Chika dipindahkan di bangsal. Suster pun meminta Vito untuk menunggu diluar sebelum Chika mendapat tindakan dari dokter.

"Mohon tunggu di luar saja ya pak."

Vito menurut dan menunggu di depan UGD dengan perasaan cemasnya. Ia duduk di kursi memejamkan matanya sembari berdoa dalam hati.

"Tolong beri keselamatan untuk anak dan istriku jangan ada yang pergi diantara mereka berdua...."

Suster kembali datang menghampiri Vito, meminta persetujuan operasi demi menyelamatkan bayi dan ibunya. Tanpa berpikir panjang Vito langsung menyetujuinya asalkan mereka bisa diselamatkan.

Setelah mendapatkan persetujuan dari Vito. Chika pun langsung di bawa ke ruang operasi untuk melakukan operasi Caesar.

Selang beberapa menit kemudian setelah Chika di bawa ke dalam ruang operasi. Orang tua Chika datang menghampiri Vito.

"Vito, gimana keadaan Chika?"

"Chika ada di ruang operasi, mah...."

"Kok bisa!?"

"Air ketubannya pecah. Maafin Vito, Mah.... Ini semua salah Vito yang nggak bisa jagain Chika."

Shania dan Boby hanya bisa menghela napas. Mereka juga tidak bisa berbuat apa-apa dan tidak bisa menyalahkan menantunya karena ini semua adalah kecelakaan yang tidak disengaja.

"Udah gapapa Mamah ngerti kalau ini semua bukan salah kamu karena ini kecelakaan yang tidak disengaja," ucap Shania.

"Iya, Mah...."

"Ayo, kita duduk di depan ruang operasi tunggu Chika dan anak kamu di sana," ujar Boby.

Vito mengangguk dan menunggu Chika bersama Shania dan Boby di depan ruang operasi. Mereka berdua saling berdoa yang terbaik untuk Chika dan bayinya.

🦕🦕🦕

Setelah operasi Caesar berakhir. Vito, Shania, dan Boby menemui anak dan cucu mereka yang baru saja lahir. Bayi perempuan yang sangat menggemaskan itu wajahnya persis sekali campuran dari Chika dan Vito.

"Kamu udah siapin namanya belum?" tanya Boby pada Vito.

"Udah, Pah.... Vito sama Chika sepakat kasih nama bayi ini Freya Anggita Maheswari," jawab Vito.

"Namanya cantik."

Vito, Shania, dan Boby tersenyum haru. Tentu saja mereka sangat senang dengan lahirnya Freya, karena ini adalah penantian lama yang sudah di tunggu oleh Vito dan Chika. Lima tahun menikah baru kali ini mereka dikaruniai seorang putri cantik.

Meskipun sebelumnya Chika sempat menyerah dan tidak ingin berharap apa-apa lagi tentang anak. Tetapi, tuhan dapat mendengar keluh kesah dan doa yang mereka panjatkan sampai akhirnya di waktu yang tepat Chika berhasil menjalani program kehamilan sampai bayi itu lahir.

Tuhan yang tidak pernah tidur pasti akan selalu mendengar segala keluh kesah dan doa hambanya. Kapanpun itu waktunya, pasti tuhan akan menempatkan waktu yang baik untuk mengabulkan permintaan hambanya.

Dan, terbukti lah sekarang. Hasil dari buah kesabaran Vito dan Chika, kini keluarga kecil mereka telah hadir seorang anggota baru sebagai anaknya.

"Mau coba gendong bayinya, Pak?" tanya suster.

Vito menoleh pada Shania meminta sebuah jawaban. Tak lama kemudian kepala Shania mengangguk.

"Saya mau sus," jawab Vito.

Suster menggendong Freya dan memberikannya kepada Vito sebagai ayah kandungnya. Penantian lama dan kali pertama Vito dapat merasakan menggendong darah dagingnya sendiri. Tanpa sadar Vito sudah menitikkan air matanya.

Sambil menggendong Freya. Vito pelan-pelan berjalan mendekati Chika yang berbaring di bangsal dengan wajah lelahnya.

"Chika lihat anak kita udah lahir. Makasih banyak ya udah berjuang keras dan bertahan demi diri kamu dan anak kita," ucap Vito.

Melihat wajah Vito yang sangat bahagia. Chika turut senang ia pun tersenyum. Ibu jarinya mengelus pipi Freya yang lembut.

"Terimakasih sudah lahir menjadi anak kami, Freya...."





TBC.

CINTA DAN ISYARAT (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang