Chapter I.

159 22 1
                                    

Halo ges, ini cerita yang seperti kataku di wall pas lalu ya, kalo ada yang lihat.

***

Apakah kalian pernah berpikir atau bertanya-tanya kepada diri sendiri, jika adakah manusia yang berbeda dari kalian? Maksudku, dia berwujud manusia tapi ternyata bukan manusia, seperti hantu misalnya.

Yap, memang ada beberapa dari mereka yang berbeda dari manusia biasa, contohnya dia. Cybele Selecordie.

Dia bukan manusia, melainkan seorang Dewi yang di utus untuk datang ke Bumi dengan sebuah alasan.

Gadis cantik itu bersembunyi di balik sebuah cadar atau masker yang menutupi wajah jelitanya.

"Semuanya jadi tujuh puluh dolar, Kak." Ujar seorang kasir wanita kepada gadis di balik masker tersebut.

Setelah memberikan uang pas, gadis itu mengambil belanjaannya lalu keluar dari toko swalayan tersebut, menuju ke rumah tempat ia tinggal.

Gadis itu hanya berjalan, demi menghemat uang lagipula jarak antara toko tersebut dengan rumahnya tidak terlalu jauh.

Ia berjalan ingin memasuki rumah sederhana tersebut, namun suara seseorang membuat langkahnya terhenti.

"Hei Bele!" Panggil orang tersebut sambil berteriak.

Cybele berbalik mendapati seorang lelaki yang berusia dua tahun lebih tua darinya, ya itu jika umurnya ketika menyamar menjadi manusia, lelaki itu sedang tersenyum menghampirinya.

"Ya?"

"Mau ku bantu?" Setelah melihat bawaan yang Cybele pegang, ia bertanya kepada gadis itu berharap agar Cybele menerima bantuannya.

"Ah, tidak perlu. Ini tidak seberapa." Tolak Cybele dengan lembut dan berjalan pelan di ikuti oleh lelaki itu.

Entah sudah berapa kali ia di tolak oleh Cybele, tapi tekadnya untuk menjadi sahabat akrab gadis itu semakin membuncah. Ia sungguh sangat menyukai kepribadian Cybele yang baik hati, manis, dan ramah.

Sebenarnya jika di jadikan istri juga tak apa, ia malah akan sangat senang. Cybele, gadis yang tertutup walau ramah tapi ia memang sangat tertutup tentang kehidupannya.

Ia William Sears, salah satu lelaki yang tergila-gila dengan Cybele. Walau ia sendiri tidak pernah melihat wajah gadis itu, Cybele selalu memakai cadar ataupun masker kemanapun ia pergi.

Tidak pernah memperlihatkan seluruh wajahnya, hanya mata coklat muda indah, yang bisa ia lihat. Namun itu saja sudah bisa membuatnya terpanah saat menatap mata indah itu.

"Hm, Will?"

"Ah, iya?" Tanya lelaki itu yang baru tersadar dari lamunannya.

"Sampai sini saja, ya?" Ujar Cybele menatap Will yang ingin memasuki rumahnya.

"Ah, iya maaf!"

"Tak apa. Aku masuk ya!" Ujar Cybe lalu memasuki rumah sederhananya.

"Sayang sekali." Will tersenyum kecil.

***

Cybele kini sedang berada di tepi pantai, gadis itu memilih untuk healing, menghabiskan waktu nya bersama alam yang indah ini.

Tangannya menatap sedih ke arah pohon kelapa yang sudah hampir mati, saat Cybele menyentuh pohon itu dengan ajaib pohon itu menjadi lebat dan segar kembali.

Lama Cybele berjalan-jalan di sana, sampai sebuah suara mengagetkan dirinya, dan ia tahu persis suara itu milik siapa.

"Akhirnya aku menemukanmu, honey." Ujar suara bas itu membuat Cybele langsung was-was dan membalikkan badannya.

Destiny Of The GoddessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang