Bentar disini ada yang masih ndak tau omega verse? Jadi omegaverse ituh dunia dimana... ah bodo amat lah, entar juga gw jelasin di setiap bab, jadi bagi yang gak tau bakal tau sedikit demi sedikit, intinya ya ada unsur dalam omegaverse dimana manusia dibagi jadi omega, beta, dan alfa. Omega bisa melahirkan mau itu cowok apa cewek, beta kek manusia biasa dan alfa itu tukang membuahi omega (anjay). Selebihnya tentang feromen, heat, rut dll bisa dijelasin nanti, atau kalau mau coba search dulu tentang omegaverse di google itu apa.
Dan maaf ye😔 kalau misal aku ada salah dalam ngetik nama karakter, soalnya udah tiga/empat tahun lebih gw gak nonton haikyuu.Hati² 18+ adegan.
*_____*
Ruang pesta di sebuah hotel mewah hanya bisa digambarkan sebagai Fantastis. Tak hanya interior ruangan, para peserta yang berkumpul pun semuanya berdandan gemerlap hingga mengganggu pandangan. Orang-orang berbicara, mengobrol dengan gaya bahasa sopan. Bahkan candaan berupa olok-olokan terdengar seperti kata-kata manis. Para tamu sibuk melakukan pembicaraan yang tidak Hinata mengerti mengenai bisnis mereka masing-masing, dan para pramusaji dengan tenang menjalankan pekerjaan mereka.Berdiam diri, sambil menahan kuap ringan, dia berusaha menjaga senyumnya tetap stabil, memakai setelan bagus yang dibuat khusus yang tidak cocok untuknya dan membuat dia tidak nyaman terlalu lama, itu sulit.
Sejujurnya, sekarang. Hinata ingin pulang, Dia menyukai pesta, tentu saja, tapi itu bukanlah pesta dimana kamu harus terus-menerus berperilaku menawan setiap saat. Dia lebih menyukai hiruk-pikuk kebisingan, teriakan- tawa menggelegar- dan tentu saja makanan manis yang ada di pesta (seperti acara ulang tahun adiknya)- bukan berarti disini tidak ada makanan atau kue, ada banyak padahal, semua ditata rapi dengan mewah.
Hanya saja Hinata tidak bisa memakan semuanya dengan bebas, walau Kageyama sepertinya akan memperbolehkannya tapi Hinata sudah berjanji untuk tidak, dia tidak akan mempermalukan Kageyama hari ini didepan orang lain atau orang tuanya dengan makan-makanan secara tidak senonoh. Dia sudah diundang Kageyama secara khusus, dengan mata anak anjing yang tidak bisa ditolak Hinata (sungguh sejak kapan orang itu belajar?).
Jadi ya ini pasti acara spesial dan dia tidak akan melakukan kekonyolan. Itulah sebabnya Hinata sudah menahan godaan untuk mengambil -dia merasa tidak puas- makanan dengan porsi banyak menjadi posisi minimal. Dia akan meminta imbalannya nanti pada Kageyama karna 'berhasil menahan diri'
Hinata melirik kageyama yang berbicara dengan orang asing ini, samar-samar dia ingat pernah mendengar orang itu dibicarakan sebagai direktur perusahaan besar, bahkan jika Hinata tidak bisa mencium aroma Feromon, aura Alfa masih meluap dari sikapnya yang bermartabat dan ekspresi percaya diri.
Kageyama juga seperti sangat elegan, berbeda dengan alfa lain yang memiliki aura ketajaman, aura Kageyama terkendali menyerupai aliran sungai yang jernih dan menenangkan, namun memiliki kekuatan tak tergoyahkan yang tersembunyi di bawahnya. Jarang sekali dia melihat sisi Kageyama yang ini, sehingga Hinata sering mendapati dirinya menatap Kageyama lebih lama, secara diam-diam.
"Aku sangat terkejut kamu memiliki keterampilan yang luar biasa, konsep mu mengenai produk baru benar-benar menarik, kau benar-benar layak menjadi kepala keluarga berikutnya. Bukankah akan segera tiba saatnya kamu akan menggantikan ayah mu?"
"Aku merasa terhormat menerima kata-kata anda tuan James." Kageyama merespon dengan senyum sialan yang menawan itu, dengan postur tubuhnya seperti pangeran dari istana. Ucapan dan tingkah lakunya dalam situasi seperti ini sempurna. Sehingga Hinata tidak bisa merasa tidak iri. Sungguh, bagaimana bisa teman bodohnya sejak SMA, yang Hinata ingat hanya memikirkan bola voli dan tertidur dalam setiap kelas, bisa menjadi sangat terampil sekarang? Namun, ada sebagian dari diri Hinata kagum dan merasa bangga memiliki teman seperti Kageyama.
KAMU SEDANG MEMBACA
I think I'm so stupid [Kagehina]
FanfictionSetiap orang memiliki kesalahan. Hinata Shoyo menyesali kesalahannya. Dia menyesal pada dirinya sendiri, seharusnya dia tidak datang kepesta itu dari awal. Nasib seseorang bisa berubah dalam satu malam, dan dalam pemikirannya yang putus asa, Hinata...