Penyesalan 2: Yang aku mau

57 7 14
                                    

Aku punya firasat buruk.

Meskipun keluarga dan kenalannya selalu bilang, dia memiliki kepekaan yang buruk terhadap sekelilingnya. Kageyama masih memiliki naluri alfa yang kuat, dan naluri alfanya bisa semakin besar jika ada sesuatu yang menurutnya salah, terutama kalau itu melibatkan sesuatu yang berharga.

Walau dia mempertahankan ketenangannya, dia tidak bisa menyembunyikan rasa frustrasi yang perlahan merembes ke dalam.
Dia sangat khawatir dengan Hinata yang tadi pamit dan berkata akan mencuci muka.

Di sudut otaknya, naluri untuk melindungi datang secara tiba-tiba, seolah membunyikan bel peringatan.
Sangat tidak biasa bagi Kageyama untuk merasakan desakan yang tidak berdasar, itulah sebabnya dia tidak bisa mengabaikannya.

Entah apa arti perasaan tidak enak ini, tapi dia memilih menghampiri toilet terdekat untuk menemui Hinata terlebih dahulu.

Aroma manis dari kesedihan, serta rasa takut memenuhi lubang hidung Kageyama dan menyerbu otaknya.

Penglihatannya bergetar. Kemudian, darahnya mengalir begitu cepat mengancam akan pecahnya pembuluh darah, dan ada sensasi rasa panas terbakar di bagian bawah perutnya. Kageyama segera menggertakkan gigi dan menahan keinginan untuk berteriak, dia bernafas berat, hampir menggeram.

Ada perasaan didalam otaknya yang terdalam, bahwa binatang buas yang terkurung di dalam diri Kageyama mulai mengamuk, itu adalah 'Alfanya' yang mencoba untuk keluar. Jarang sekali Kageyama merasakannya, dan selama ini dia mampu mengendalikannya dengan sempurna.

Namun, aroma ini mampu memunculkan sifatnya sehingga merobek rantai kurungan yang ada. Keringat dingin mengalir di punggung Kageyama saat dia merasa dirinya bukan lagi dirinya sendiri.

Dia mati-matian berusaha menahan diri untuk tidak terseret oleh naluri yang mendorong dorongan nafsunya yang ganas. Satu-satunya cara agar tidak tertelan oleh dorongan itu adalah dengan menjauhi aroma itu.

Tapi, dia tidak ingin. Dia merasakan perasaan familiar bahwa dia mengenali bau nya. Ini hampir mirip dengan bau tubuh Hinata, aroma manis dari jeruk... Beta tidak memiliki aroma, tapi Hinata terkadang mengeluarkan bau tubuh yang manis- sangat tipis sehingga orang-orang tidak bisa menciumnya, tapi Kageyama sering berada didekat Hinata, dan dia kebetulan memiliki penciuman yang tajam. Dia pernah mencari alasan ini di internet dan jawabannya bahwa terkadang beta memang bisa mengeluarkan bau, tapi itu bukan feromon, itu cuman aroma dari tubuh.

Bukan hal aneh jika tubuh mengeluarkan aroma, jadi jika harum ini berasal dari Hinata, mengapa begitu jelas? Mengapa aromanya sangat kuat? Dan mengapa aromanya begitu menggairahkan?

Sebelum dia bisa berpikir begitu jauh, Kageyama sudah berjalan menuju sumber aroma tersebut.

Mengikuti aroma itu, Kageyama membuka pintu dan kehilangan kata-kata. Di dalam ruangan, ada seorang pria yang bernapas seperti hewan buas seperti dirinya, dan seorang pria lain yang terbaring di lantai. Pria itu berbaring telentang, menutupi wajahnya dengan lengan gemetar dan mengecilkan bahunya seolah dia ketakutan. Pakaian telah dilepas dari bagian bawah tubuhnya, memperlihatkan kakinya yang ramping.

Pria satunya yang memegangi kakinya dan mengangkangi orang lain hendak memasukkan penisnya ke dalam dirinya. Menyadari bahwa dia telah disela pada saat yang tepat, wajah pria itu berkerut saat dia memandang ke arah Kageyama.

"Ah, itu Kamu-" Mata pria itu dipenuhi kabut keserakahan, sebelum tersenyum pada tobio dengan seringai liciknya yang jelek "Maaf saja kawan, aku mendapatkannya lebih dulu, jadi dia milikku"

Beraninya dia--

Perasaan amarah yang luar biasa memenuhi dirinya, jantung nya bergetar dengan kencang seolah-olah ingin meledak,
ribuan hal yang ada dipikiran nya saat ini dan satu kata membunyikan.

I think I'm so stupid [Kagehina]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang