Chapter 1: Your Name Is Rafka

19.8K 1.3K 61
                                    

Don't Like Don't Read

.

.

.

Warning! Penulisan EYD Kurang Tepat dan Typo Bertebaran⚠️

.

.

.

Kayaknya masih lama banget nyelesaim naskah Gala so bagi kalian yang mau beli masih banyak waktu buat nabung novel baby Gala yaww😙 dan kayanya kikim sambilan deh ya ngetik cerita Rafka soalnya pelangi di otak nggak bisa kalo di pendam doang😭🙌

-Happy Reading-

"Tuhan masih memberi kesempatan pada bayi ini" lirih suster perempuan yang kini menatap bayi kecil dalam gendongannya.

"Pasti ibumu memiliki paras yang cantik dan ayahmu yang tampan. Hidung mancung, rambutmu hitam legam, mata yang indah" puji wanita tersebut yang mengamati paras sang bayi yang kini terlihat damai dalam tidurnya.

Bayi yang masih belum di beri nama itu baru saja keluar dari tabung inkubator karena kondisinya sudah mulai membaik. Satu persatu dari suster yang menjaga ruang bayi selalu singgah ke tempat tidur sang bayi malang tersebut dengan rasa kasihan dan juga merasa gemas karena bayi tersebut begitu mungil dan lucu.

Di saat bayi yang lainnya sering menangis karena merasa lapar, bayi malang tersebut hanya diam namun bola matanya bergerak kesana kemarin dengan mulut kecilnya yang sering terbuka dan membasahi bibir kecilnya seolah ingin menyusu.

Seolah tahu dirinya yang telah dibuang, membuat bayi kecil tersebut terlihat semakin menyedihkan. Dia begitu berbeda dengan bayi yang lainnya.

Terlahir tanpa pelukan hangat sang ibu..

Terlahir tanpa ada sambutan gembira dan tangis haru dengan tangisan pertamanya..

Dan satu hal yang membuat nasib bayi tersebut terlihat menyedihkan. Setelah hampir seminggu, pihak kepolisan akhirnya menemukan orang tua yang membuang bayi tersebut. Namun sayangnya, ternyata sosok ibu yang melahirkannya telah gantung diri beberapa hari yang lalu tepat dua hari setelah bayi ditemukan oleh warga.

Polisi menduga bahwa wanita tersebut menyembunyikan kehamilannya hingga pihak keluarga wanita itu tidak tahu tentang bayi tersebut dan mereka menolak untuk mengasuh bayi malang itu.

Adapun ayah dari bayi tersebut, juga tidak mau bertanggung jawab karena pria yang memasuki fase dewasa awal itu membela diri bahwa dirinya telah dijebak oleh wanita tersebut hingga ia merasa tidak memiliki tanggung jawab terhadap bayi tersebut.

Baik pihak keluarga sang ibu atau keluarga ayah, mereka semua menolak untuk mengasuh bayi itu.

Sejak awal, bayi malang tersebut tidak memiliki rumah yang hangat untuknya.

•●•●•

10 May 2019

"Kami mau mengadopsi bayi ini" salah satu wanita berpakaian modis kini menunjuk ke arah bayi yang sudah berusia tiga bulan.

Semesta Rafka (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang