Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🌻
"Haruko, ke sini cepat." Nafas Satoru terdengar memburu, lelaki itu berhenti sejenak demi mengatur detak jantungnya, sementara di sofa rumah Utahime hanya tertawa kecil memerhatikan dua orang penting dalam hidupnya, usia kandungan yang baru berjalan tiga bulan memang tidak terlalu kelihatan tapi Satoru tipikal suami yang selalu mengkhawatirkan banyak hal untuk istrinya.
"Tapi aku tidak suka itu, otousan."
"Ganti saja, Satoru." Saran Utahime, karena memang ia tahu Haruko tidak terlalu menyukai brokoli.
"Ini agar anak otousan sehat." Menarik nafas panjang, Satoru duduk di dekat sang istri. Menyender pada bahu kecil Utahime dan wanita itu mengusap rambutnya pelan.
"Maaf ya."
"Maaf kenapa?"
"Kau kelelahan mengurus Haruko."
Menegakkan bahunya, Satoru menggeleng tanda tidak setuju atas apa yang istrinya ucap barusan. Ia menyimpan makanan Haruko dan memeluk Utahime dengan gemas.
"Lelah itu hal wajar, kau tidak harus meminta maaf karena Haruko juga anakku, bukan hanya tugasmu memastikannya baik-baik saja."
Di tengah Haruko yang masih berlari mengelilingi rumah, kedua orang tuanya malah berbagi ciuman, Satoru menjauhkan diri saat Haruko mendekat dan pada akhirnya mengalah untuk makan.
"Tunggu sebentar, Otousan akan ambilkan kursi."
Usia Haruko baru menginjak 3 tahun, sebenarnya Utahime berencana agar Haruko berusia 7-8 tahun untuk mengandung lagi tapi ternyata Tuhan berkata lain, dan syukurnya Satoru tidak masalah akan hal itu, suaminya tidak mengeluh sama sekali dan malah senang karena rumah kecil mereka akan sangat ramai nantinya.
"Kau tidak perlu khawatir, aku suami yang terampil kok." Satoru membawa Haruko menuju meja makan, mendudukan anak laki-laki pertamanya itu di kursi kusus, lalu memberikan Haruko makanan, Haruko akan melahap makananya tanpa disuapi, sisahnya nanti akan Satoru bereskan.
"Lihatlah, dia mau makan brokoli sekarang."
Utahime tertawa renyah, dulu ia punya rencana, akan menghabisi waktu sebagai wanita karir dan menikah diusia 30 an ke atas, siapa sangka. Seluruh rencananya berbelok saat Satoru yang merupakan sahabat dari sepupu perempuannya Shoko serta adiknya Suguru, menaruh perhatian lebih padanya, Satoru benar-benar tidak putus asa meski Utahime mencuekinya beberapa kali di masa lalu.
Utahime hanya tidak menyangka, karena masa kecilnya Satoru memang sudah hadir dalam kehidupan Utahime, ia masih ingat jika saat itu ia pernah membantu ibu Satoru untuk mengawasi Satoru kecil, dikarena perbedaan usia mereka tiga tahun dan Utahime adalah yang tertua di sini.
"Utahime, aku akan jujur."
Utahime yang sedang menikmati ice cream di tengah teriknya mentari, menatap Satoru dengan kening berkerut, ini adalah ulang tahun nya yang ke 28 tahun. Dan Satoru secara sukarela mentraktirnya apapun.
