Tiga

337 71 24
                                    

Xiao Zhan tengah sibuk memasak sarapan di dapur saat dia mendengar suara Shen Yue yang tiba-tiba menguap dengan kencang. Terkejut, spatula di tangan Xiao Zhan hampir saja terjatuh.

"Mengagetkanku saja!"

Shen Yue masih menguap, berjalan menuju depan kulkas dengan mata setengah tertutup. sambil memeriksa isi kulkas.

"Ada angin apa jam segini sudah bangun..." celetuk Xiao Zhan.

Shen Yue hanya menggumam sambil menggosok matanya.

"Bangun apanya, justru aku belum tidur sama sekali." Gumamnya sambil memeriksa isi kulkas.

"Kemana semua susu stoberiku pergi?" tanya Shen Yue menatap nanar isi kulkasnya. Tidak ada susu stroberi yang ada hanya susu cair dan air mineral.
Xiao Zhan yang masih sibuk menggoreng telur hanya menggedikkan bahu tidak peduli.

"Xiao Zhan, kau kemanakan susu stroberiku??" tuduh Shen Yue menghampiri Xiao Zhan dan mencubit pinggangnya.

"Yak! Aku sedang masak! Enak saja menuduhku."

Shen Yue mencebik. "Memangnya kemana bibi Zhu? Kenapa jadi kau yang masak?"

"Beginilah kalau hanya sibuk sendiri, bibi Zhu izin cuti dua hari sejak kemarin, mungkin besok atau lusa baru kembali."

"Ah? Kenapa aku tidak tau..." Shen Yue menggaruk kepalanya yang memang gatal. Dia belum keramas dua hari.

"Memangnya kau tau apa sih? Cuma tau bikin masalah saja." Celetuk Xiao Zhan. Shen Yue yang masih berdiri di belakangnya pun kembali mencubit kecil pinggangnya.

"Yak! Berhenti melakukan itu ku bilang!" Xiao Zhan hampir saja memukul kepala gadis itu dengan spatula yang dipegangnya.

"Aiyoo galak sekali, Kan cuma pelan..."

"Pelan kepalamu! Cuci muka dan gosok gigimu sana! Baumu menyebar kemana-mana..."

"Baik, Ma."

"Yak! Shim Wol!" Teriak Xiao Zhan mencak-mencak sementara gadis pembuat onar itu berjalan setengah berlari menaiki tangga dan akhirnya tersandung kakinya sendiri.

"Aduhhh..." erangnya kesakitan, terduduk di salah satu anak tangga. Bukannya khawatir atau kasihan, Xiao Zhan yang menghampiri Shen Yue dengan masih mengenakan apron dan memegang spatula itu justru berkacak pinggang dan melotot. Terlihat persis seperti ibu rumah tangga.

"Kan, makanya ku bilang juga apa, hapus dulu belekmu itu!"

Shen Yue yang semula memegangi lututnya itu berdiri dan memeletkan lidahnya pada si pemuda cantik.

"Xiao Zhan selain centil kau cocok sekali jadi Ibu tiri." Ujarnya dengan susah payah berdiri dan melesat pergi menuju kamarnya meninggalkan Xiao Zhan yang kembali mencak-mencak dan mengancam akan menaruh racun serangga dalam jatah sarapan Shen Yue.







❀•°❀°•❀




Shen Yue berjalan dengan lemas, matanya sulit untuk terbuka hingga Xiao Zhan mau tidak mau harus menuntun gadis itu hingga ke kelasnya. Beberapa murid teman sekelas Shen Yue yang sudah lebih dulu hadir pun sebagian menyapa Xiao Zhan dan sebagian mulai berkasak-kusuk.

"Lihat itu, iri sekali rasanya."

"Aku juga ingin diantar ke kelas dengan Senior Xiao..."

"Benar! Apa kau lihat kalau Senior Xiao menggandeng tangan Shen Yue?"

"Manis sekali...Shen Yue benar-benar beruntung!"

"Hidupnya seperti dalam wattpad."

"Maksudmu, drama korea?"

Senior Xiao, Look at Me! ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang