Satu

504 89 31
                                    

Xiao Zhan, pemuda dengan wajah cantik dan manis menggemaskan sibuk bersungut-sungut sambil mengelus-ngelus pantatnya. Tubuh tingginya membungkuk dengan gontai.

"Berlebihan sekali, berhenti berlagak seolah aku memukulimu." dengus Shen Yue, si gadis imut berambut pendek dengan tubuhnya yang mungil. Gadis itu meninju pelan lengan pemuda yang berjalan di sebelahnya.

"Ya! Sudah jelas-jelas kau memang selalu menganiayaku. Memangnya karena siapa aku terjatuh? Lihat, pantatku pasti memar!" sungut Xiao Zhan sementara gadis yang merupakan sahabatnya sejak kecil itu menatapnya dengan mata besarnya yang membola.

"Hentikan omong kosong vulgarmu! Ini masih pagi kawan!"

Xiao Zhan berdecih. Jangan lihat wajah Shen Yue yang terlihat polos dan manis, gadis mungil itu memiliki tenaga gorila dan senang sekali memukul orang! Jika tertawa pun ia akan memukul siapapun yang berada di dekatnya. Benar-benar gadis yang bar-bar.

"Masih pagi kepalamu benjut! Kalau bukan karena rumahmu dekat dengan sekolah, setiap hari kau pasti akan telat masuk kelas!" cemooh Xiao Zhan dengan bibir mengerucut maju.

'Menyebalkan sekali gadis mungil ini,' pikirnya.

Setiap hari Xiao Zhan harus setengah mati susah payah membangunkannya yang tidur seperti orang pingsan.

'Dasar kerbau!' hardik Xiao Zhan dalam hati. Shen Yue yang melihat raut wajah Xiao Zhan malah terkekeh-kekeh.

"Aku tau kau sedang mengutukku dalam hati kan? Santailah sedikit, toh kita kan tidak telat. Gerbang sekolah sudah di depan mata, kawan!" Celoteh Shen Yue sambil cengar-cengir memamerkan gigi gingsulnya yang menawan.

Xiao Zhan menghembuskan nafas dengan kesal lalu berjalan cepat meninggalkan Shen Yue. Masa bodoh dengan si cebol itu. Xiao Zhan yang seorang murid teladan tidak boleh sampai di sekolah menyerempet jam masuk kelas. Bisa-bisa nama baiknya tercoreng!

Terkadang ia juga heran sendiri mengapa ia bisa betah bersahabat dengan gadis berambut hitam legam itu. Bertolak belakang dengan dirinya yang disiplin, serba rapih dan juga elegan, Shen Yue adalah tipikal gadis yang berantakan. Ia tidak mementingkan penampilan dan sering tidur larut malam sambil membaca manhua atau komik online lalu bangun kesiangan. Sedangkan Xiao Zhan tidur dengan teratur, tepat pukul 9 malam demi menjaga keremajaan kulitnya-yang tentu saja masih remaja karena dia seorang remaja- dan menghindari mata panda yang nantinya akan merusak fitur wajah rupawannya. Bukan hanya itu, bagaikan kucing, Xiao Zhan juga butuh tidur siang atau sesuatu yang anak jaman sekarang sebut dengan bobo cantik.

Ok, Xiao Zhan akui dia memang cenderung metroseksual. Jadi bukan berarti dia centil seperti yang dituduhkan oleh Shen Yue! Dia hanya mencintai kebersihan, kerapihan dan berusaha menjaga penampilan memukau yang sudah diberikan Tuhan padanya dengan cuma-cuma. Bukan sebuah dosa kan? Memangnya salah jika ia menyadari kerupawanannya dan berusaha menjaga hal itu? Investasi diri itu penting!

'Hah, untuk apa aku memikirkan itu?' batin Xiao Zhan tersadar dari lamunannya.

"Xiao Zhan, awas!"

BRUGH

Xiao Zhan yang semula sibuk berkutat dengan pemikirannya mendadak oleng karena ditabrak seseorang dari arah kiri. Tubuh rampingnya hampir saja terpental menabrak gerbang sebelah samping kalau bukan karena seseorang merengkuh pinggangnya, menahannya agar tidak terjatuh.

Refleks, Xiao Zhan memejamkan mata seolah menahan ngeri. Dia adalah seseorang yang sangat takut akan rasa sakit. Namun sepertinya rasa sakit yang Xiao Zhan takutkan tidak terjadi.

Senior Xiao, Look at Me! ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang