BAGIAN 05

37 9 1
                                        

Jauh berbeda dengan keadaan Kuina House yang tidak terurus, kamar ruang bawah tanah yang kini Beomgyu masuki terlihat bersih dan rapi. Tidak ada sarang laba laba diatap atap maupun disudut manapun.

Memegang erat senternya, Beomgyu menjejaki lantai dengan perlahan. Berjalan mendekati sebuah pintu jeruji yang menarik perhatiannya sejak datang kemari. Melihat gembok yang melekat disana, Beomgyu menghela nafas. Beralih mengelilingi ruangan.

"Eh?" Beomgyu bergumam bingung saat tatapannya menangkap kotak aneh diatas lemari.

Tanpa banyak berpikir, dia menyeret kursi yang tersedia di meja laci dan memposisikan pada lemari. Dengan mudah Beomgyu mengambil kotak sedang itu, membawanya turun.

Mengembalikan posisi kursi dan duduk disana, Beomgyu menatap lakat pada kotak didepannya. Tidak ada kunci atau apapun yang menjaga kotak itu tetap tertutup. Maka dengan mudah, kotak itu terbuka memperhatikan beberapa isi didalamnya.

Beberapa lembar foto Beomgyu keluarkan. Salah satu yang menarik perhatian adalah foto menunjukkan gambar makhluk tentakel raksasa, tidak terlihat matanya, wajahnya dipenuhi mulut besar dan bergigi tajam. Tampak menyeramkan dengan tentakel yang diselimuti cairan hijau.

Foto foto lainnya berisi gambar beberapa monster aneh yang berada hutan belantara. Apakah hanya ilustrasi? Tampaknya terlihat cukup nyata bagi Beomgyu yang melihatnya.

Lalu sebuah lipatan kertas segitiga Beomgyu keluarkan, membukanya dan membaca dengan teliti.

Kami berada dihutan Tanan. Hutan yang sering disebut kutukan karena tidak ada yang berhasil keluar dari sana. Memang benar benar mengagumkan...

Kami menjumpai beberapa monster agresif diperjalanan!
Tampak tidak nyata, tapi mereka memang benar benar ada. Sayangnya, mereka tidak bisa didekati. Seperti seekor monster liar yang kelaparan.

Beomgyu menutup kertas tersebut, kembali melihat foto foto yang berceceran dimeja. Lalu pandangannya mengarah pada kamera didalam kotak, lantas mengambilnya dan mengecek.

"Syukurlah, baterainya masih tersisa," berucap lega. Beomgyu memutar sebuah video terbaru.

Dividio tersebut, seorang wanita tampak berlari dengan keadaan berantakan. Sejenak, dia berhenti untuk mengatur nafas, melirik pada sekeliling dengan panik lalu masuk pada sela sela bebatuan sempit disana. Nafasnya memburu dengan raut wajah ketakutan. Dia kini memfokuskan pandangan pada layar kamera yang masih merekam.

"Maaf... Maafkan aku..."

"Monster itu mengejar kami dan sekarang hanya kami berdua yang tersisa. Salah satu temanku berlari kearah lain untuk memancing monster itu agar tidak mengejarku. Tapi... Tapi, dia..."

Wanita itu menangis histeris, salah satu tangannya menutup wajahnya yang berantakan. Tidak sanggup melanjutkan.

"Kau pasti tau apa yang terjadi setelahnya. Sungguh aku menyesal karena sudah datang kemari, aku ingin pulang tapi aku tidak tahu kemana jalan keluarnya. Hutan ini sangat besar, aku rasa aku terse---,"

Ucapannya terhenti, tubuhnya terlihat bergetar hebat dengan pupil mata membesar. Wanita itu berusaha melarikan diri namun tubuhnya sudah terlebih dulu dililit tentakel raksasa. Kameranya terjatuh dengan posisi menghadap makhluk tentakel tersebut.

Beomgyu menutup mulutnya mual, melihat bagaimana monster aneh itu memakan manusia membuat perasaannya tak karuan. Beralih mematikan kamera dan memasukkan kembali semua barangnya.

TANAN FOREST || TxT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang