Bagian 06

35 7 0
                                    


Kaki panjang Taehyun yang terbalut sepatu hitam itu menendang sebuah batu dengan perasaan jengkel.

Menghela nafasnya. Dia berhenti di pinggir jalanan bebatuan yang sepi. Mengambil ponsel yang sejak tadi bergetar di saku celananya.

Monyet.alas

Buruan kerumah gue hyun.
Katanya lo mau ke hutan Tanan kan?
Gue ada mau kasih tau sesuatu...

Otw
/Read

Mengantongi ponselnya, Taehyun segera berbalik arah menuju tujuan yang berbeda dari sebelumnya.

***

Rintik rintik hujan mulai turun membasahi tanah kering disana. Hawanya terasa dingin membeku. Pagi hari yang diguyur hujan adalah salah satu hal yang menenangkan.

Yeonjun mematikan televisi. Beranjak untuk menutup seluruh jendela rumahnya. Menghalangi masuknya dedaunan kering yang berterbangan terbawa angin.

Dirinya beralih menuju dapur. Membuat secangkir kopi hitam pahit kesukaannya. Sedikit bersyukur sebab Yeonjun sedang libur dari bekerjanya. Dia tidak perlu kerepotan menerobos hujan diluar sana untuk sampai ditempat bekerja.

Tinggal seorang diri dalam rumah sederhana yang dia beli dari hasil jerih payahnya sendiri, Yeonjun itu orang yang sangat mandiri. Dia sudah mulai bekerja keras menghasilkan lembaran uang sejak memasuki masa SMP.

Jika bertanya tentang orangtuanya?

Yeonjun sama sekali tidak tahu.

Sejak kecil dirinya diasuh oleh bibinya. Mereka dulunya tinggal hanya berdua. Suami dari bibinya telah meninggal karena tenggelam bersama kapal nelayan. Saat itu, Yeonjun sudah menganggap bibinya sebagai ibu kandungnya sendiri. Dia tidak pernah sekalipun bertanya perihal manusia yang telah melahirkannya ke dunia.

Hingga saat Yeonjun mulai beranjak remaja, tepatnya saat Yeonjun baru saja masuk sekolah SMP. Dia kembali berduka ketika mendapat kabar meninggalnya sang bibi karena tertabrak truk yang hilang kendali.

Melewati masa masa yang menyulitkan, saat itu pula Yeonjun mulai berusaha mandiri.

Air panas dalam teko dituangkan kedalam cangkir kecil yang telah diisi racikan kopi.

Samar samar Yeonjun dapat mendengar suara ketukan pintu didepan sana. Berpikir jika itu adalah Taehyun yang tadi subuh telah pergi keluar, mencari angin katanya.

Maka, dia segera meninggalkan kopi yang telah jadi. Beranjak menuju pintu utama yang letaknya tidak jauh dari dapur.

Rupanya Yeonjun salah. Bukan Taehyun yang ada dibalik pintu terebut, melainkan seorang lelaki tiang yang cukup dia kenal.

Mempersilahkan si 'Tamu' untuk masuk dan duduk disofa ruang tamu. "Tunggu disini sebentar, aku akan membawakan minuman hangat untukmu."

Tamunya mengangguk paham, Yeonjun kembali menuju dapur. Membuatkan secangkir teh hijau untuk disuguhkan. Mengambil sebuah nampan untuk membawa serta dua minuman berbeda jenis tersebut.

"Jadi, ada apa kau datang pagi sekali, Kai?" Yeonjun melontarkan pertanyaan setelah meletakkan dua cangkir pada meja didepan mereka, melihat pada Kai --- sahabatnya dan Taehyun yang langsung menyesap teh hijau buatannya.

TANAN FOREST || TxT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang