| Author By scorpioels
Edit By scorpioels
Copyright ©scorpioels ||¦|
Seperti sepatu kaca dengan hak tinggi mengimbangi sepatu pantofel mengkilap hitam. Gaun yang menari mengikuti irama, kedua tangan yang saling bersentuhan, tubuh yang saling menempel dan mata yang saling menatap. Rambut Jimin yang digelung dengan jepit rambut berhias cantik memperlihatkan leher yang jenjang dan mulus putih. Bahu putih dan tulang selangka yang terlihat jelas. Tubuhnya memang pendek tetapi kemulekan yang dia miliki hanya memiliki satu kata -sempurna-. Luca dengan topeng hitam dengan gradasi putih, semua orang tentu akan langsung tahu bahwa dia adalah Your Lord Crown Prince Luca Eanstancastelo D'Quintemight. Semua kamera mulai tertuju pada pasangan yang berdansa di tengah-tengah pedansa lainnya. Seiringan tarian mereka selaras dengan melodi yang diputarkan.Luca pria yang Jimin nilai pria bajingan yang sangat menyebalkan yang tiba-tiba masuk ke dalam hidupnya. Dia sering melihat wajah dibalik topeng ini tapi tetap saja rasanya hatinya ingin menggaruk semua hal yang berkaitan tentang Luca. Tapi hatinya hari ini menghangat melihat senyum setipis tisu basah terbagi dua puluh lapis ini. Dia tidak tahu apa yang ditertawakan Luca, namun dia juga ikut tersenyum melihatnya.
Jimin tidak mengerti tapi hatinya tergelitik senang, ketika tubuhnya berputar, ketika tangan Luca berada di pinggangnya, atau ketika Luca membawa dirinya terbang dengan berputar atau saat dia melihat bahwa semua orang tengah melihat dirinya dan Luca. Lengan kokoh Luca mampu mengangkat tubuhnya, Jimin merasa dia akan terbang ke awan. Hatinya berbunga-bunga menari bersama Luca seakan dunia milik mereka berdua saja.
Kakinya yang tidak menginjak lantai marmer karena lengan Luca mengangkat pinggangnya, kedua lengannya berpegangan pada bahu Luca. Jimin hanya ingin tersenyum memperlihatkan giginya yang rapi pada Luca betapa dia bahagia seakan dia tidak perlu mengkhawatirkan apapun disekitarnya saat bersama Luca. Jimin merasa bebas.
"Terima kasih." Ucapnya tulus memeluk Luca.
"Hanya karena kau berdansa dengannku apa sebahagia ini?"
Jimin tidak menjawab tapi Luca mengeratkan pelukannya dan pegangannya pada pinggang Jimin agar dia tidak jatuh.
"Kau lebih cantik hari ini." Pujinya tulus.
Jimin yakin pujian Luca telah membuat wajahnya seperti tomat rebus, dia tidak berani untuk mengangkat wajahnya sekedar menatap wajah Luca.
Keadaan romantis ini membuat semua orang benar-benar memusatkan perhatian pada mereka. Bisikan juga telah memenuhi aula dan suara MC lah yang membuyarkan semua kebisingan.
"Selamat datang semua para hadirin, hari ini adalah acara paling membahagiakan bagi negara ini. Selain hari rakyat, hari ini juga bertepatan dengan hari bahagia bagi Your Highness Jason Eanstancastelo D'Quintemight dan The Lady Hannah Sutton Walls. Mari kita sambut kehadiran beliau, beri tepuk tangannya"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Royal Elite • vm
Fanfic" Three lives, we still meet again " " But, in every meeting we have, someone will die, between us there is no good ending. It's you or me that's the reality " "But, you always kill me, in our three lives" ❀ Tetua pernah berkata kelahiranku adalah...