❐⛓02. Jalur Orang Dalam (1)

753 84 4
                                    

Nathan/Malaikat B

Nathan/Malaikat B

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mikey/Malaikat C

Mikey/Malaikat C

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Aroma tak sedap menusuk indera penciuman Malaikat maut berkode B. Perlahan tapi pasti, kelopak mata malaikat itu terbuka. Bayang-bayang tempat yang sering dia kunjungi mulai muncul. Namun, tak lama setelahnya, malaikat itu langsung memelotot. "Tempat busuk apa ini? Kok gue bisa ada di sini?"

Retakan di dinding menyapa indera penglihatannya. Begitu pula dengan tempat tidur bertingkat, yang sebagiannya sudah bolong di makan tikus. Ketika melihat ke bawah, dia bisa melihat keramik yang pecah-pecah, bersamaan dengan debu di sekitar jendela.

"Jangan bilang, kalo malaikat senior ngasih tugas nangkep arwah di panti ini?! Hih! Mana sudi!" Malaikat B menggidikkan bahu. Seumur-umur, dia paling malas jika harus mencabut nyawa di tempat yang kotor. Apalagi jika harus menjalankan misi menangkap arwah di tempat seperti ini.

Namun, mata Malaikat B tiba-tiba memelototkan mata. Dia merasakan tempat tidur yang dia duduki saat ini basah, bersamaan dengan bau tak sedap yang mengganggu indera penciumannya. Langsung saja, Malaikat B melihat ke bawah. Matanya semakin memelotot, dia baru sadar jika dirinya telah menjadi anak manusia berumur sekitar lima tahun. 

Parahnya lagi, anak ini mengompol di kasur, sampai Malaikat B bergidik ngeri dengan tubuh yang dia pakai. Dia berusaha untuk menggunakan kekuatannya, untuk mengubah wujudnya. Namun, alih-alih berubah, malaikat maut B malah merasa dadanya menyesak. Dia tanpa sadar mengikuti naluri anak yang dia rasuki, kemudian menangis dan berteriak, "Nathan pipis di kasur!"

"Nathan... Nathan... Bau!"

Nathan? Siapa itu Nathan? Malaikat B menangis dan tak bisa berbuat apa-apa. Lalu anehnya lagi, bibirnya hanya bisa berteriak dan menyebut-nyebut nama Nathan. Siapa Nathan itu? Malaikat B akhirnya menemukan jawaban, ketika salah satu petugas panti asuhan datang, dan mulai memeriksanya. "Astaga! Bocah ini mengompol lagi di ranjang! Padahal baru kemarin aku susah payah menjemur ranjang. Kenapa kau sangat merepotkanku, Nathan?!"

Nathan adalah nama manusia malaikat B, itu yang Malaikat B simpulkan ketika manusia itu memanggil namanya. Mau tak mau, Malaikat B terpaksa menjalankan peran bocah lima tahun ini, untuk menangkap arwah yang lepas.

"Diem bocah! Nyusahin aja! Baru dateng beberapa hari lalu, tapi seneng banget bikin orang susah! Mana gaji kerja di sini dikit lagi," gerutu wanita itu.

Nathan terdiam, saat petugas panti mulai mengantarnya ke kamar mandi. Sekaligus membawakannya, celana ganti. Malaikat itu tak bisa membungkam mulut wanita, yang terus mengeluh karena bekerja di panti kurang mampu. Padahal, Nathan juga tak ingin menyamar menjadi manusia yang hidup di panti asuhan kecil ini.

Nathan berbicara sendiri di dalam hati, "Kalo gue masih ada di wujud asli gue, udah gue cabut nyawa lo."

Setelah mengganti celana, pengasuh menyeret Nathan menuju ruang bermain. Dia membiarkan Nathan duduk di sofa, melihat anak-anak panti lainnya bermain bersama. Mereka bermain dengan senyuman lebar, padahal tempat bermain mereka jauh dari kata bagus. Nathan bahkan menemukan beberapa mainan rusak yang ada di sampingnya.

Nathan menarik dan mengeluarkan napas panjang. Dia memijat keningnya sendiri, sembari mulai berpikir. "Dari semua manusia yang hidup di dunia ini, kenapa gue harus masuk ke tubuh Bocah tengil, yang masih ngompol di celana? Malu-maluin aja."

Padahal Nathan hanya bergumam di dalam hati, tetapi tiba-tiba anak yang sedang memegangi krayon di tangannya berbisik, "Bocah ini bukan sembarang bocah."

"Bocah yang hidup di panti asuhan ini, adalah Bocah super power yang gak punya identitas jelas, dan mudah buat dirasukin," jelas anak di samping Nathan.

Hanya dalam hitungan detik saja, Nathan bisa tahu jika anak yang ada di sampingnya adalah Malaikat berkode C. Anak itu terus menulis di kertas miliknya dengan krayon. Entah apa yang dia tulis, tetapi Nathan langsung berkata, "Lo pasti Malaikat C 'kan?"

"Salah! Gue Mikey!" jawab Mikey dengan senyuman lebar.

Nathan merotasikan bola matanya, sementara Mikey langsung menjawab, "Di bumi jangan panggil gue Malaikat C. Kita ditugasin di sini buat nyamar jadi manusia. Jadi, panggil gue Mikey! Anak paling baik, dan paling pinter di sini."

Ucapan Mikey membuat Nathan terdian, kemudian berkata, "Terus, kalo lo jadi Mikey, ke mana si Malaikat pembawa rezeki itu? Kok gue gak ketemu sama dia?"

•••

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MISERABLE ANGEL [Taki Ni-ki Maki] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang