Part 8

33 1 0
                                    

Hye Ra dan Min Gyu kembali ke Seoul setelah selesai makan di sebuah rumah makan dekat sisi pantai. Ia berkata pada Min Gyu bahwa ia menginap di hotel sampai besok, jadi Min Gyu hanya perlu mengantarnya ke hotel dan bukan ke rumah.

Setelah menempuh perjalanan hampir dua jam, mereka pun sampai di depan lobi hotel yang dimaksud sekitar jam delapan malam. Min Gyu tidak segera membuka kunci mobilnya, sehingga Hye Ra tertahan di dalam mobil dengan alasan yang belum diketahuinya. "Apa sebaiknya aku juga menginap di sini?" tanya Min Gyu.

Hye Ra tidak segera menjawab. Menurutnya, Min Gyu tidak perlu mengawasinya seketat itu. Dan meskipun sudah tidak ada lagi kejadian buruk yang bisa mengancam mereka jika berbagi kamar yang sama, ide laki-laki itu tetap saja terdengar konyol bagi Hye Ra. "Malam ini aku hanya akan tidur. Besok siang aku akan check out. Kau tidak perlu menemaniku dua puluh empat jam," katanya menjelaskan.

Min Gyu tampak berat melepas Hye Ra untuk jauh dari pantauannya. Hye Ra pikir itu dikarenakan kekhawatiran, namun ternyata Min Gyu hanya tidak mempercayainya. Hal itu terbukti saat laki-laki itu secara terang-terangan berkata padanya. "Kau bisa membicarakan apapun denganku, jadi tidak boleh ada kebohongan di antara kita. Kau mengerti?"

Hye Ra mengerutkan dahinya. Meskipun ia memahami apa yang dimaksud Min Gyu, ia tidak tahu apa yang membuat laki-laki itu bisa berkata demikian. Ketika ia berpikir lagi, ia pun ingat bahwa tadi ia sempat membahas kebohongan yang dilakukannya pada ibunya di depan Min Gyu.

"Kau sudah tahu semuanya." Hye Ra memberi tahu, sedikit merasa kesal karena tidak dipercayai, meski ia juga sadar bahwa ketidakpercayaan Min Gyu sangat beralasan. "Aku sudah memberi tahumu yang aku ketahui." Hye Ra mencoba meyakinkan sekali lagi. Sejujurnya, ia juga tidak percaya pada apa yang ia katakan dan janjikan. Ia mungkin tidak akan bisa tidur malam ini karena terpikirkan ini dan itu, dan... apapun bisa berubah di sela-sela aktivitas yang tidak pasti itu.

"Aku tidak akan tahu jika Jung Kook tidak memberi tahuku." Min Gyu akhirnya mengungkit masalah itu.

Hye Ra yang tidak terima membela diri. "Aku sempat ingin memberi tahumu ketika kita makan bersama tempo hari, sebelum seseorang yang entah siapa datang dan... aku jadi tidak ingin memberi tahumu." Ia jadi sebal karena terpaksa harus mengingat hal itu lagi. "Tapi sekarang kau sudah tahu semuanya."

Min Gyu tahu siapa seseorang yang dimaksud Hye Ra, sebab laki-laki itu tiba-tiba mengungkap identitas yang disebut seseorang itu. "Namanya Lily. Dia anak dari teman ayahku. Kami sudah mengenal sejak kecil. Tapi ia lebih lama tinggal di Perancis, jadi aku jarang bertemu dengannya. Aku tidak punya hubungan apapun dengannya," sanggah laki-laki itu.

Hye Ra malah semakin kesal setelah mendengarnya, meskipun itu memang sedikit mengobati rasa penasarannya sejak kemarin-kemarin. "Siapa bilang aku ingin tahu tentang wanita itu?!" Ia meninggikan suaranya. "Buka pintunya!"

Min Gyu menggaruk belakang kepalanya karena bingung bagaimana cara membujuk Hye Ra agar tidak marah. Laki-laki itu tampak menyesal karena menyinggung hal-hal yang sebenarnya sudah jelas tidak baik untuk dibahas, apalagi di saat yang seperti ini. "Aku tidak bermaksud membuatmu marah. Aku hanya..."

"Buka pintunya, Kim Min Gyu!" Hye Ra mengintruksikan sekali lagi sambil memaksa gagang pintu mobil itu agar terbuka. Ia sudah membuat ancang-ancang untuk merusak pintu mobil jika Min Gyu tidak segera membukanya.

"Hye Ra-ya." Min Gyu meminta perhatian Hye Ra. "Aku minta maaf karena menyinggung masalah itu dan aku juga minta maaf karena tiba-tiba menjelaskan hubunganku dengan Lily..." Laki-laki itu meringis tanpa suara, tidak seharusnya nama Lily disebut lagi dalam kalimat permohonan maafnya. Ia pun berhenti bicara, sepertinya itu pilihan yang paling tepat.

Season 3 (Winter) : Home ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang