PROLOG

720 39 13
                                    

Bagaimana jika kau menjadi seorang anak bungsu di antara kedua kakak yang selalu menganggap mu menjadi anak kecil, padahal usiamu kini sudah menginjak 12 tahun?

Semua yang di lakukan pastinya di penuhi dengan berbagai drama drama kecil yang membuatmu merasa tak dapat mandiri bukan?

Sama hal nya dengan Sung Yujin yang merasakan hal seperti itu!

Contoh nya saja ....

"Hyung! Aku bisa pulang sendiri, jadi sebaiknya hyung tak usah repot repot menanyakan teman mu yang lain agar dapat mengantarkanku pulang karena kau masih ada les tambahan."

Gyuvin mengusak rambut nya pelan dan sibuk menggelengkan kepala nya.

"No! Bagaimana jika ada hal yang terjadi padamu? Kau tunggu disini, aku akan meminta Wook-ie menemanimu," ujar Gyuvin mengambil keputusan.

"Hyung~ aku bukan anak kecil lagi, aku sudah besar, bahkan satu sekolah dengan kalian," ujar bocah itu sibuk berargumen.

Lagi dan lagi Gyuvin menolak nya. Ia tak mau seperti itu, terlebih dia juga lah yang mengiyakan saat sang supir meminta izin padanya untuk tak menjemput lantaran ada keluarganya yang tengah berduka.

Lalu di mana orang tua mereka?

Keempat nya tengah tak berada di Korea saat ini, dan karena alasan itu pula Gyuvin sebagai anak sulung merasa bertanggung jawab pada kedua adiknya, terlebih Yujin yang masih berada di sekolah dasar, walaupun tahun depan ia sudah berada di sekolah menengah pertama bersama Gunwook.

"Wook-ie hyung pasti sedang sibuk bermain basket, karena jadwal nya hari ini ia akan ada tambahan ekstrakulikuler dan waktu nya tak berjauhan dengan hyung pulang nantinya."

"Kalau begitu kau menunggu kami baru boleh pulang."

Yujin membulatkan maniknya sempurna. Keinginan untuk bersantai di ranjang empuk nya seketika hilang sempurna.

"Ah, begini saja. Aku akan menghubungi Uncle Tae, jadi hyung tak usah memikirkan ku, lagi pula bukankah sebentar lagi kau harus masuk kelas bukan?"

Sejenak Gyuvin berfikir mempertimbangkan perkataan dari Yujin. Namun tetap saja Gyuvin terlebih dahulu mencoba menghubungi Gunwook, hanya saja sang adik tak kunjung mengangkat telefonnya.

"Sudah sana hyung. Kau tenang saja aku akan menghubungi Uncle Tae," uja Yujin.

"Kau yakin?"

Yujin menganggukan kepalanya dengan cepat. Mau tak mau Gyuvin pada akhirnya mengalah untuk kali ini.

Hanya kali ini!

"Baiklah, aku akan masuk kelas terlebih dahulu. Jika uncle Tae tak bisa maka kau harus menunggu kami pulang," ujar Gyuvin pada akhirnya mengambil keputusan.

Yujin yang tak mau berargumen terlalu lama dengan kakak nya itu hanya dapat mengiyakan nya saja.

"Bye hyung."

Gyuvin menatap adik nya sejenak, baru setelah itu melambaikan tangannya sedikit berlari menuju kelasnya, sedangkan Yujin sibuk menghela nafasnya panjang.

"Aku kan bukan anak kecil lagi," lirih Yujin seakan lupa bahwa dirinya masih berumur 12 tahun dan masih berada di sekolah dasar sedangkan kedua kakak nya sudah berada di bangku junior high school dan senior high school.

Beberapa kali Yujin tampak menimbang hendak menelfon pamannya yang tak lain Taerae teman yang sudah di anggap saudara bagi Hanbin tersebut atau tidak, pasalnya jauh di dalam hatinya ia tak ingin merepotkan siapa pun.

Three Beloved BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang