"Atur hidup lo sendiri, jangan dengerin kata orang. Mereka bukan lo, dan lo bukan mereka. Enggak ada yang tau seperti apa diri lo kecuali lo sendiri."
•Alora Bianca Renjana•Pukul 4 pagi, ditemani adzan subuh yang berkumandang, serta bunyi klakson motor milik penjual sayur langganan para tetangganya. Bianca masih duduk diam di sini, menatap suasana rumahnya dari kejauhan.
Gadis itu membuka kaca helm, menatap ke arah pintu gerbangnya yang sedikit terbuka. Netranya memincing, sosok pria keluar dari halaman depan rumahnya.
"Itu bukan Ndral. Terus siapa?"
Mulut Bianca menganga nyaris mengumpat. Demi Tuhan, siapa pria itu?
"Siapa dia? Kok Mama nyium dia?"
Gadis itu menggelengkan kepala, tawa mirisnya mengudara. Bianca disekolahkan, jelas dia tidak bodoh. Dia tentu tau apa yang sedang terjadi. Yang pertama, itu bukan ayahnya. Kedua, ibunya mencium pria itu. Yang ketiga, jelas Bianca tau ada yang sedang terciduk di sini.
"Perempuan gila." Bianca berdesis, gadis itu menutup kembali kaca helmnya.
Motor yang semula sudah ia matikan, kini kembali gadis itu hidupkan. Bianca tak habis pikir, bisa-bisanya wanita itu mengkhianati ayahnya.
Deru motor itu kian kencang, Bianca sengaja menggebernya. Untuk ancang-ancang saja, sebelum motor itu ia hantamkan ke mereka berdua.
"Ndral capek-capek kerja. Dinas sana sini pulang sebulan sekali, lo enak-enakkan selingkuh."
Giginya bergemerutuk. Bianca habis dibuat kesal. Pedal gas ia tarik, motor ninja berwarna hitam itu melaju kencang. Gadis itu tak peduli pada konsekuensi yang ada. Sebab yang dia pikirkan hanyalah, bagaimana caranya dia bisa memberi pelajaran pada dua orang tua tidak tau malu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
3. Not Antagonist
Fiksi Remaja(#HUGMESTARSERIES) Netra kemerahannya selalu menajam di tiap kesempatan, menebar tatapan garang pada siapa pun orang yang dikehendakinya. Namun, sejatinya Seano tak jahat. Ini hanya caranya terlihat kuat, agar manusia yatim piatu seperti dirinya ta...