Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Maafin aku ya guyss seminggu yang lalu aku belum bisa update. Soalnya aku juga lagi ujian, sekali lagi aku minta maaf guyss, ai so sorry kepada kalian semua.
Happy readingg.
"Segala sesuatu bukanlah milikku dan yang tercipta dari-Nya sebatas perkara agar manusia pandai mensyukurinya."
Lain syakartum laazīdannakum
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu”
°°°°°
Pagi hari telah tiba. Matahari mulai menyinari buminya. Pagi itu Santriwan Santriwati sedang mengambil sarapan dengan mengantri. Menu sarapan hari ini yaitu Ayam, Sayur asem, dan Nugget.
Sehabis shubuh tadi, Arum mendapat kabar dari Gus Abbas bahwa siang nanti Abi dan Umi nya akan ke Pesantren. Mau melihat perkembangan putrinya di pesantren.
Setelah sarapan selesai, Arum menyempatkan menghafal Al-Qur'an juz 1 surah Al-baqarah ayat 1 sampai dengan 10. Sedikit-sedikit. Yah mau bagaimana lagi, gara-gara dia yang dengan lancang melanggar aturan pesantren jadi di hukum menghafal Al-Qur'an. Gus Abbas kalau memberi hukuman memang tak kira-kira.
"Gus Abbas nyebelin banget ih. Masa baru masuk udah disuruh ngafalin juz 1-30 sih." Geram Arum.
"Gapapa deh.. Untung ganteng."
°°°°°
"Jadi Kyai, Gus Abbas, bagaimana perkembangan anak saya disini selama satu minggu ini?" Tanya Abi.
"Terkadang Arum masih suka menunda-nunda sholat dan kadang jika waktu sholat shubuh susah untuk dibangunkan thar." Jawab Kyai.
"Kemarin waktu Arum kabur dari pesantren, kita beri hukuman menghafal Al-Qur'an juz 1 sampai 30 om." Kata Gus Abbas memberitahu.
"Iya Gus, Kyai. Terimakasih sudah sabar menghadapi sifat putri saya. Ya Allah, nggak habis fikri sama anak itu. Kelakuan nya.. Masih kaya bocah." Ucap Athar.
"Sama-sama om, InsyaAllah saya akan membimbing Arum dengan sabar." Gus Abbas berucap.
Ternyata Arum sedari tadi mendengarkan pembicaraan mereka, di balik pintu. Yaudah si wir. Batin Arum.
Arum masuk ke dalam rumah Kyai.
"Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumsalam Arum." Jawab mereka.
Arum berlari kecil mendekati Abi dan Umi nya. Ia sangat rindu kepada mereka, padahal baru satu minggu tidak bertemu. Lalu Arum berjabat tangan kepada mereka, mencium tangan orangtua nya. Dan berpelukan. Seperti teletubbies.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dikhitbah Gus Abbas (ON GOING)
Teen FictionAssalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Seorang wanita yang bernama Arumi Nasha Arzeta. Wanita yang awalnya jauh dari Allah, tidak pernah sholat, wanita yang melupakan Allah dalam setiap perjalanan nya. Seorang Arumi Nasha Arzeta yang ternyat...