BAB 3. RITUAL PERJODOHAN

45 6 32
                                    

Ethan

"Kau sungguh beruntung, Ace. Kudengar, Lunabelle kini menjadi seorang pengajar di Akademi Redwood. Ayahnya pun belum lama terpilih sebagai Ketua Tetua Kota. Sedangkan ...."

"Siapa Lunabelle?" potongku tanpa memperlihatkan minat. Aku hanya berdiri dekat jendela, mengawasi orang-orang di bawah sana yang tengah sibuk mempersiapkan masakan dan pernak-pernik penyambutan.

Matahari bersinar cukup terik, sementara angin terasa sejuk menggoyangkan daun-daun pinus merah dan pepohonan lain yang berdaun hijau di sekitar kediaman. Orang-orang itu tampak begitu semangat bekerja tanpa henti walau tak semua terlihat ikut larut dalam kegembiraan.

Kukira setelah mengantarku kembali, Logan akan berhenti mengganggu dengan segala ocehannya. Namun, perkiraan itu salah ternyata.

Logan terus saja menempel hingga ke kamar, seakan memastikan aku tak akan kabur dari ritual perjodohan, sesuai titah sang luna. Dia pun terus menjejali dengan berbagai informasi untuk membantuku mengingat semuanya.

Setidaknya, itu membuatku lebih mengenal tentang Ace dan hubungannya dengan orang-orang di sekitar, juga sedikit memahami bagaimana komunikasi antara ia dengan sang luna. Yang terpenting lagi, aku semakin tahu kini soal bakat keistimewaan yang kumiliki di tubuh asing ini.

"Lunabelle? Kau pun tak ingat? Celakalah kau." Logan memberiku tatapan antara geli sekaligus prihatin. "Kau akan menjalani ritual perjodohan dengannya malam ini, tetapi kau bahkan melupakan siapa calon istrimu? Tidakkah itu menggelikan?"

Aku tak mengerti. Bukankah pasangan manusia serigala disebut mate? Memangnya ada juga aturan soal ritual perjodohan? Asher dan Ashley sepertinya tak pernah memberitahu soal itu.

Apa yang biasa kudengar dari cerita Asher dan Ashley sama sekali berbeda dengan yang ada di sini. Aku memang sedikit tahu soal pack, mate, luna, alpha, dan lain-lain. Namun, berdasarkan apa yang dikatakan Logan padaku, Ace dan kelompoknya di Kota Redwood ini bukanlah manusia serigala biasa.

Jiwaku sedang terjebak di tubuh seorang wolfera, yang wujudnya bagaimana, aku belum terpikirkan. Cara berubah wujud saja belum bisa kubayangkan. Mungkin mirip seperti manusia serigala saat mengalami proses perubahan.

Aku bahkan bukan manusia serigala sebelumnya. Sungguh menggelikan.

Jika aku sedang bermimpi, mungkin inilah mimpi terburukku. Entah bagaimana dan kapan diriku bangun dan tersadar, hanya bisa dijawab oleh waktu.

"Apa aku mengenal akrab gadis itu? Maksudku, bagaimana dia dan aku bisa saling mengenal?"

Logan mengerjap-ngerjapkan mata ambernya yang besar dan dinaungi sepasang alis cokelat tebal. Dia sedikit mencondongkan punggung ke belakang. Kening lelaki itu berkerut. "Kita pernah belajar bersama di satu akademi dulu. Kau sendiri yang meminta Luna Jenna untuk mengajukan ritual perjodohan pada orang tua Lunabelle."

Seketika aku membeku. Otakku seakan tak mampu mencerna semua informasi itu.

Aku tak tahu siapa sebenarnya yang patut dikasihani dalam hal ini. Ace atau diriku?

Logan mengubah posisi sambil memberiku tatapan prihatin sekali lagi. "Sepertinya benar, otakmu bermasalah. Kurasa Luna Jenna harus membawamu ke Lembah Peri di Faelley."

Masalahnya ... ah, sudahlah. Percuma aku berdebat dengan lelaki itu.

Tunggu. Apa dia bilang tadi? Peri?

Kuhela napas panjang sebelum mengembuskannya perlahan, mencoba mengendalikan emosi. Aku mengertak-ngertakkan rahang sambil mencengkeram pinggiran kayu jendela di sisi kiri.

THE REDWOOD CITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang