T

384 33 1
                                    









HAPPY READING.
Jgn lupa like, komen, vote.



1 bulan kemudian...

Nasa, adean, dan gibran kini tengah mengerjakan tugasnya masing masing---tentu saja di rumah gibran.
Alasannya sederhana, karena rumah gibran luas, mewah, dan banyak makanan---begitu kata dean.

"Nas, x ketemu 3 jadi apa? " tanya dean random

"Hah?? Soal nomor berapa yan? " nasa mencoba mencari soal berapa yang ditanya adean, siapa tau dia sudah mengerjakannya.

"Gaada, gue nanya random doang sih hahah" jawab adean dengan konyolnya.

plakk!

Pernyataan adean sontak mendapat tepukan keras di tengkuknya, yaa... Yang menepuk adalah gibran.

"Bego, emang kalo x ketemu 3 jadi apa? "

"Jadi x3 HEHEHEHEHE" jawab adean dengan senyum cabulnya.

"Hah? " nasa loading...

"ANJIRR DEAN HAHAHA" gibran dan adean tertawa sampai guling-guling sedangkan nasa masih diam mencerna.

"Hakhelakk, maksudnya tuh ini loh nas.. " gibran menyentuh dada nasa lalu menekannya, nasa membulatkan matanya terkejut lalu...

PLAKK!! PLAKK!! BUGHH!!

Nasa memukul wajah adean dan gibran menggunakan buku matematikanya yang setebal dompet bapaknya gibran 😁😁

"AMPUNN NASAA!! "

Setelah acara pukul memukul mereka, nasa dijemput oleh najmi.. Teman seper-kosannya. Nasa ragu ragu ingin pulang, tapi najmi meyakinkan setelah tahu apa yang nasa pikirkan, najmi dan nasa pulang bersama.

Najmi-Nasa hanya diam tak berbicara sepanjang jalan, jalanan juga mulai sepi, saat sampai lampu merah, najmi membelokkan motornya kearah bangunan kosong gelap.

"Turun." Ucap najmi kepada nasa. Nasa turun dari motor lalu menundukkan wajahnya enggan menatap najmi.

Najmi dengan perlahan mendekat lalu mulai memeluk nasa dengan lembut.

"Kenapa.. " najmi terisak. Nasa sedikit terkejut tapi masih enggan mengangkat wajahnya.

"Kenapa nas... Kenapa ngejauhin kakak? Kakak gatau ada salah apa sama kamu... Kakak takut, sedih, bingung,marah bersamaan. Kamu kenapa nas... Bilang kalau kakak ada buat salah, jangan menjauh gini... Kakak... Kakak gabisa tanpa kamu najiel vareksa. " ucap najmi tersendat karena isakan yang dia keluarkan, nasa diam, nasa memilih bungkam. Nasa tahu jika najmi sudah menyebut nama lengkapnya... Maka sudah dipastikan dia sedang marah besar.

"Jawab nas!! Jangan diem aja!! Kenapa lo ngejauhin gue bangsat!!! " najmi mengguncang tubuh nasa dengan sedikit keras. Nasa memberanikan diri untuk menatap wajah najmi.

....

Wajah itu, penuh kekecewaan, keputusasaan, dan kemarahan yang jelas terpatri di wajah rupawan remaja bernama lengkap najmi athnawa. Nasa menangis, ikut menangis, dia terisak melihat wajah najmi. Jujur, nasa tidak pernah melihat najmi yang seperti ini!!

"Jangan... Hiks.. Jangan nangis nasa! Gue bakal lebih sedih ngeliat lo nangis!! " najmi sedikit berteriak didepan wajah nasa, nasa yang mendengar itu semakin terisak lalu memeluk najmi.

Bodoh.

Apa yang nasa takutkan?

Takut jika najmi dan yang lain melakukan hal yang tidak tidak dengan dirinya?

Bodoh.

Takut jika najmi macam macam dengannya?

Bodoh.

Takut jika mereka membuat trauma?

Bodoh.

Takut jika dia hanya dijadikan pelampiasan?

Bodoh.

Takut jika dia dijadikan budak seks?

Bodoh.

Kenapa sekarang nasa membiarkan najmi merasakan ketakutannya? Kenapa nasa membiarkan najmi merasakan ketakutan, kebingungan, dan kesedihan yang mendalam. Terhitung sudah lebih dari sebulan nasa menjauh dari najmi dan yang lain.

"Hiks.. Kak najmii, maafin nasa... Nasa bener bener bodoh... Hiks.. Maaf, maaf, maaf, maaf, maaf, maaf, maaf, maaf hiks.. Nasa cuman takut kak..maafin NASAA hiks
" hanya kata maaf yang bisa nasa ucapkan, mereka berdua menangis hingga puas di depan bangunan kosong itu.

"Udah nas.. Ayo balik. " najmi mengelap air mata nya, nasa belum berhenti menangis, ia menarik najmi hingga mereka berdua berpelukan.

"Enggak kak, maafin nasa. Nasa masih mau kayak gini.. " ucap nasa lembut

Najmi tersenyum gemas lalu balik memeluk nasa.

"Apa... Apa yang bikin kamu takut? " tanya najmi penasaran, nasa melepas pelukannya lalu menunduk.

"Nasa takut kakak kakak bakal ngelakuin hal buruk ke nasa, bahkan macem macem. " najmi terdiam lalu kemudian tersenyum, najmi mengarahkan tangannya untuk mengangkat wajah nasa agar mendongak menatapnya.

"Nasa, memang awalnya kami semua tertarik sama kamu, kami semua punya obsesi yang besar buat milikin kamu apa aja caranya... Termasuk kakak. Kakak rela ngorbanin apapun demi bisa dapetin orang kayak kamu nasa.... Kamu orang baik, baik kamu tulus. Kamu orang yang bisa membuat kami nyaman, dan juga... Kamu seolah olah adalah sumber energi, kamu membuat kami bersemangat dan menghilangkan rasa lelah dengan melihat wajahmu atau merasakan pelukanmu, nasa... Walau seperti itu, kami tidak pernah ingin melakukan semacam hal buruk buat kamu, kami posesif karena kami tidak mau orang lain memiliki kamu, cukup kami. Jonathan yang orang dengan fisik kuat, mental yang kuat, tegas, dan bijak seperti itu saja masih punya sedikit belas kasih dan rasa takut, Jonathan, keanu, reza, kasara, mereka yang menurut kamu kuat fisik dan mental saja menangis nasa, hanya karena dijauhi oleh kamu. Kami sebelumnya tidak pernah merasa seperti ini, kamu berhasil membuat kami jatuh cinta nasa. Jangan takut lagi, kami bukan orang jahat, kami juga tidak akan melakukan hal buruk denganmu, aku berjanji. " najmi tersenyum manis, senyuman yang sangat tulus. Nasa merona hebat, lalu cemberut.

"Maaf kak. " najmi tersenyum lalu mengelus rambut nasa lembut, najmi menggendong nasa naik ke motor lalu disusul dengannya, mereka pulang seperti biasa, dengan canda dan tawa. Akhirnya kehidupan NDKOST seperti semula lagi.




























TBC.
Gimana gimanaa?? Eak eakkk, gue bikin happy end niee, menurut luw luw pada nih yee, bagusan happy end apa sad end?? 😏😏😏

NDKOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang