Risa memandang pantulan dirinya di cermin, mengenakan seragam putih dengan rok biru yang melekat indah di tubuhnya.
Sesekali, ia tersenyum lembut, teringat kembali momen-momen indah yang ia habiskan bersama Ryan di pasar malam waktu itu.
Cara Ryan memandangnya dan perhatian kecil yang diberikan membuat Risa berharap agar hubungan ini bertahan lama.
Setelah merasa cukup, Risa mengambil tas dan turun ke lantai bawah untuk sarapan. Begitu sampai di ruang makan, ia melihat keluarganya sudah berkumpul.
"Ciee, yang malam minggu kemaren pergi jalan-jalan," sapa Vino dengan nada bercanda.
"Pergi kemana?" tanya Kevin, penasaran.
"Pasar malam," jawab Vino.
"Wah, dek, kok gak ngajak Abang sih?" tanya Kevin dengan nada sedikit kesal.
“Emangnya kamu mau jadi nyamuk, Kev?” sahut Evan sambil tertawa.
“Ya, nggak apa-apa, Om. Kevin jadi nyamuk ganteng!” balas Kevin dengan canda, senyum lebar menghiasi wajahnya.
Orang-orang di sekeliling mereka pun tergelak mendengar celetukan kocak Kevin yang sukses mencairkan suasana.
“Mohon maaf, Tuan. Saya hendak menyela sebentar,” ucap Bik Ajeng mendadak, nada bicaranya tetap sarat dengan kesantunan.
Bik Ajeng, asisten rumah tangga yang telah lama mengabdi pada keluarga itu, senantiasa menjalankan tanggung jawabnya dengan sepenuh hati dan kesetiaan.
Bersama suaminya, Pak Tejo, yang menjabat sebagai satpam di kediaman tersebut, mereka menjadi sosok yang tak hanya dihormati, tetapi juga dekat dengan seluruh penghuni rumah, membangun relasi hangat yang sudah seperti keluarga sendiri.
“Ada apa, Bik?” tanya Evan dengan nada penasaran.
“Di depan Tuan. Ada yang datang, katanya mau jemput Non Kia. Tadi Mas Tejo yang ngasih tahu,” jawab Bik Ajeng, matanya berbinar penuh antusias.
Vino langsung menoleh denganr senyum lebar. “Wah, ada yang dijemput nih. Jangan-jangan pangeran berkuda ya?”
Kevin tertawa sambil berdiri dari kursi. “Coba abang lihat dulu, beneran pangeran berkuda apa kudanya?”
“Ayo keluar, Ris. Jangan bikin pangeran berkuda nunggu di luar.” ujar Vino sambil mendorong pelan bahu Risa.
Risa menghela napas pelan, menahan senyum malu. Ia melangkah ke pintu, sementara Kevin mengikuti dari belakang dengan ekspresi penuh rasa ingin tahu. Di dalam rumah, tawa kecil masih terdengar, jadi bukti hangatnya suasana keluarga itu.
Begitu Ryan melihat Risa keluar, senyum merekah di wajahnya. Namun, ekspresi itu seketika memudar saat matanya menangkap sosok pria di samping Risa.
Ryan segera mengenali Kevin sebagai sepupu Risa, sebagaimana pernah diceritakan Risa kepadanya beberapa waktu lalu.
Meskipun ia sadar Kevin adalah bagian dari keluarga Risa, rasa gugup tak bisa ia hindari. Penampilan Kevin yang berwibawa dengan sorot mata tajam menyulut kegelisahan dalam diri Ryan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Half-Loved
Roman pour Adolescents"Gue cuma mau Risa sedikit aja mirip sama dia. Emang salah?" "Gue udah berusaha, tapi malah perasaan gue ke Risa yang hilang." "Gue cuma pengen lo tahu, lo layak dicintai sepenuhnya." ~~~~~ Risa Azkia Bimantara, gadis dengan rambut hitam legam seper...