02 : terima kasih

553 64 6
                                    

Te; Amo

Te; Amo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• • •
















Sarada meregangkan tubuhnya, menatap jendela kelas yang sejujurnya dia takmau menengok karena matanya akan bertemu dengan wajah laki laki bersurai kuning itu— sarada merasa janggal ketika menatap mata Boruto. Tak bisa dia bohong, perasaannya saat menatap boruto terasa gelisah, dan itu adalah hal pertama yang sarada rasakan, itu bukanlah perasaan seseorang yang mengagumi pria tampan, tapi perasaan menyesakan didalam dirinya.

Kringg!! Kring!!!

"Sarada? Kekantin yuk" ajak chocho menyadari jam istirahat telah berbunyi, sarada menengok kearah chocho kemudian mengangguk.

"Cho! Bareng aja" ucap inojin, chocho kemudian menatap Sarada, seakan menanyakan apakah sahabatnya itu mau atau tidak bergabung, dan sarada mengangguk sebagai jawaban bahwa dia mau saja bergabung.

Kedelapan remaja itu pun segera pergi meninggalkan kelas, sarada tampak memperhatikan kawasan sekolah dengan seksama, gadis itu tampak begitu serius tanpa menyadari Boruto sadari menatapnya intens.

"Bro, lo naksir sarada ya?" Bisik iwabe tepat dikuping boruto membuat laki laki itu menutup kupingnya menatap iwabe dengan pandangan kesal, iwabe mengangkat tangannya sebagai tanda dia tak melakukan apa apa, membuat boruto mendengus kesal.

"Awas lo" peringat boruto, Iwabe mendengus, padahal dirinya hanya bertanya apakah boruto menyukai sarada, siapa yang tidak curiga? Jika seorang laki laki melihat seorang perempuan begitu intensnya.

"Kamu sudah hafalin denah disini kan sar?" Tanya Inojin, sarada mengangguk.

"Iya, dibelakang ada taman, lalu lurus kedepan, belok kiri ada kantin, terus naik keatas, ada kelas 2, lalu naik keatas lagi, ada kelas 3, lantai 2 belok kanan ada ruang seni, ruang musik, lantai 3 lorong kanan dan kiri juga ada ruangan beberapa club, terus... lantai 1 dibelakang, lurus, lalu ke lorong kanan ada wc, dan—

"Oke stop stop!" Ucap Chocho, dia menutup mulut sarada, menatap Inojin kesal, chocho tau sekali bahwa sahabatnya ini sangat suka menghafal denah sekali pun itu susah bagi sarada, tapi jika sudah seperti itu, sarada akan menjelaskan secara rinci dan panjang. penjelasan sarada tentang denah tadi cukup membuat mereka semua terpelongo, karena gadis itu hapal dengan cepat denah sekolah mereka yang terbilang sangat ribet.

"Opss!! M-Moaaf" ujar sarada yang masih dibekap oleh chocho, chocho melepaskan bekapannya, sarada terkekeh melihat tingkah chocho yang tampak tidak suka mendengar rincian ucapannya.

"Maaf chocho.." ucap sarada sembari menunjukan gestur minta maaf, chocho menghela nafas.

"Bukan salah lo" ucap chocho.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 21, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Te; Amo | [Borusara]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang