KG - 6. Rahasia Wanda (Mama)

391 10 0
                                    

Keturunan Genetik
6. Rahasia Wanda (Mama)
- Keluarga Kamandanu -
Lanjutan dari serial cerita "Laki-Laki Perkasa"

Harry baru sampai di rumahnya subuh dini hari dalam kondisi sangat kelelahan setelah melayani nafsu sang supir pribadinya selama dua kali. Bagaimana tidak, kejantanan dan keperkasaan Sapto sukses membuat Harry lupa diri dimana ia dijadikannya seperti anjing sepanjang malam. Tubuh Sapto Harry jilati, termasuk kaki hingga ketiak. Setelahnya Harry dipaksa untuk beronani di depan Sapto yang tidur terlentang mengangkat kedua tangan ke belakang kepala. Tiga kali saat itu Harry meloco kontol, menyemburkan pejuh.

Setibanya di kamar ia melihat Wanda sudah tertidur pulas mendengkur kecil. Bergegas Harry mandi, ia masukan seluruh pakaiannya ini ke dalam keranjang cucian, takut jika istrinya curiga dengan aroma-aroma pada pakaiannya. Dan barulah setelah itu Harry langsung masuk ke dalam selimut turut tidur bersama istrinya yang sudah beberapa tahun kebelakang tidak pernah ia jamah, ia puaskan secara seksual.

"Wanda, Sumi kemana?" Tanya Harry ketika ia baru keluar dari kamar. Hari sudah siang, nyaris disebut sore hari bahkan. Tidur panjangnya barusan membuat perut Harry berbunyi lapar.

"Barusan keluar ke tempat sodaranya, katanya ada urusan keluarga lagi." Kata Wanda tak bergeming, ia terus menatap layar HP.

"Firiya sudah balik ya? Sempat ketemu dia gak kemarin?"

"Nggak, pas aku pulang Fir sudah pergi juga. Dia ngabarin lewat pesan, sudah aku balas juga aku minta dia hati-hati disana dan kalau butuh apapun bilang aja ke aku atau kamu."

Hubungan antara mereka memang renggang, namun karena satu dan lain hal mereka tetap memutuskan untuk bersama meski sudah lama tidak ada komunikasi intense mendalam. Lebih kepada status, akan sangat merusak nama baik mereka berdua dan keluarga besar jika terdengar bahwa mereka bercerai. Akting di antara Harry dan Wanda terjalin rapi ketika berada di luar, mereka akan nampak mesra dan penuh kasih sayang. Fir sendiri awalnya menganggap aneh namun kian lama ia pun kian terbiasa. Dan dari alasan mereka masing-masing itu lah semua tercipta keadaan seperti ini.

"Aku lapar, kamu bisa masakin aku makanan?" Wanda menoleh ke arah suaminya. Tumben Harry meminta sesuatu darinya selain untuk berakting di luar.

"Nasi goreng aja ya, ada sisa nasi di kulkas." Segera Wanda berdiri untuk membuatkan nasi goreng demi Harry.

Tak butuh waktu lama hingga makanan tersaji di atas meja makan. Harry menyantap dengan lahap nasi goreng itu sembari Wanda melihat. Senyum kecil merekah di bibirnya.
"Enak?" Harry mengangguk. Lagi-lagi senyum itu keluar.

"Ooh, mobil kamu kenapa lagi? Kok rasanya sering banget masuk bengkel akhir-akhir ini?" Tanya Harry ketika makanannya sudah mau habis.

"Ga tau kenapa, aku sering kesetrum kalau lagi mau buka tutup pintu." Jawab Wanda singkat.

"Mau ganti mobil aja? Aku bisa beliin kamu mobil baru."

"Ga usah, itu mobil juga baru dua tahun aku pakai. Masih bagus juga, sayang uangnya." Wanda kembali sibuk dengan HP.

"Ya udah, makasih ya nasi gorengnya enak." Balas Harry membawa piring ke tempat cuci.
Ia pun melangkah keluar ke halaman belakang dengan tabletnya. Baru sekitar beberapa menit berlalu, Harry sudah kembali masuk dengan wajah mengantuk.
"Aku kok ngantuk banget ya tiba-tiba, kan baru aja bangun tidur padahal." Gumamnya bertanya.

"Kekenyangan mungkin? Tadi aku bikin nasi gorengnya banyak dan kamu abisin semua, kan aku sampai gak kamu bagi." Ujar Wanda.

"Loh aku kira emang kamu sengaja masak banyak buat aku. Ya udah, maaf ya. Aku mau ke kamar dulu, ngantuk banget ga ketahan." Harry langsung masuk ke kamar. Wanda sendiri mulai tersenyum kecil dan segera mengetuk-ketuk layar HP.

Keturunan GenetikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang