KG - 2. Terbongkar Rahasia Harry (Papa)

864 10 0
                                    

*Kalian bisa cek pada link di bawah untuk cerita Author yang lain (Cerita Awal)

https://karyakarsa.com/grakarsa

*****

Keturunan Genetik
2. Terbongkar Rahasia Harry (Papa)
- Keluarga Kamandanu -
Lanjutan dari serial cerita "Laki-Laki Perkasa"

Selama dua-tiga hari sisa hari Fir tinggal di kota asalnya ini, ia bertekad untuk diam di rumah atau sekedar bersantai tanpa harus melayani laki-laki lain diluaran sana yang pernah ia jajal. Sengaja Fir melakukan hal ini karena ia mengharapkan begitu sampai kembali ke kota rantau, ia mau langsung digarap oleh Mas Tisno dan para tukang pekerja di toko bangunan milik mas Tisno. Ia ingin beristirahat, mengumpulkan tenaga untuk melayani keperkasaan dan kejantanan mereka nanti.

Sekarang Fir sedang berada di rumah Diana. Kunjungannya ini disambut baik oleh mama Diana sebab adanya perencanaan pernikahan yang akan mereka jalani nanti ketika usia sudah cukup.
"Hahaha! Lo liat Mama gue barusan? Happy banget lo dateng Fir, ga tau aja kalo calon mantunya ini demen sama lakik, sama supir keluarga lagi! Hahaha!" Tawa Diana kencang saat kami berada di dalam kamarnya.

"Jangan kenceng-kenceng Di, ntar kalo Mama lo denger gimana?" Tukas gue marah.

"Ga bakal, kamar Mama di bawah juga kan? Udahlah santai aja." Ujar Diana menenangkan.
"Gimana tuh si Sapto? Enak gak kontolnya?" Fir tersenyum malu.

Fir ceritakan pengalaman bermain bersama kang Sapto di hotel kala itu. Tak malu-malu Firiya pun membuka kaosnya, menunjukan bekas cupangan hasil perbuatan pak Sapto juga satpam rumahnya yang mulai sedikit memudar. Diana sendiri mendengar cerita Fir penuh antusias. Meski terdengar suara nada jijik ketika menyimak beberapa perkataan Fir, namun Diana terus menggali tentang kisah pengalaman sex Firiya yang begitu liar tersebut.

"Ckckck, liar banget sih lo. Binalnya cowok Cina satu ini." Decak Diana meledek.
"Ntar kalo lo jadi suami gue, lo bakal masih nyari laki buat ngentotin lo gak?" Tanya Diana.

"Masih dong, kan gue butuhnya dientot sama kontol-kontol gede, item, berurat. Lo mana punya?" Balas Firiya sambil tertawa.

—————

"To, nanti abis anter saya, kamu ke laundry di ruko-ruko Eropa ya. Nanti saya kirimin lokasinya ke WA kamu." Kata Harry saat dirinya sedang diantar ke sebuah restoran tempat ia akan bertemu dengan rekan kerjanya.
Sejenak Harry berpikir, biasanya ia akan menyempatkan diri sendiri kesana untuk meletakan cuciannya ke laundry. Baru kali ini Harry lupa untuk melakukan hal tersebut dan mau tak mau ia harus menyuruh supirnya ini untuk mengantarkan cuciannya. Meski hatinya bergejolak karena khawatir, namun setelah menimbang-nimbang, harusnya akan aman-aman saja dan tak mungkin pegawai laundry ini akan membocorkan rahasianya meski baru tiga kali mencucikan pakaian disana.

"Bukannya itu jauh pak? Ga mau cari laundry yang deket-deket rumah aja pak?" Tanya Sapto sesopan mungkin.

"Udah ikutin aja perintah saya. Nanti kamu kasih koper saya buat di bagasi buat di cuci sama mereka."

"Baik pak."

Setelah Harry turun dari mobil, Sapto langsung pergi ke tempat laundry tujuan bosnya ini yang terletak lumayan jauh dari lokasinya. Estimasi untuk menempuh perjalanan kesana sendiri membutuhkan waktu sekitar 1.5 jam. Sapto tak habis pikir dengan keanehan bosnya ini. Apakah ada sesuatu yang ia sembunyikan lagi?
Seperti halnya hotel Merah kemarin, jarak yang jauh dan tempat yang sangat bukan bosnya itu pun sengaja dia tempuh demi melampiaskan nafsu syahwat dengan para lelaki. Mungkinkan hal ini juga sama?

Tak lama setelah itu, notifikasi di HP Sapto berbunyi dan ada pesan masuk dari Harry. Untungnya Sapto sempat melihat pesan tersebut sebelum Harry hapus. Pesan yang berisikan kode kunci untuk membuka koper miliknya di bagasi.

Keturunan GenetikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang