Minggu pertama."Diduga lelah setelah pulang berlibur sepasang suami istri jatuh pingsan di depan Mall Volkno pada pukul empat dini hari. Menurut informasi, mereka berlibur ke luar negeri bersama rombongan dari beberapa daerah lainnya dan baru pulang pada hari ini."
§
Minggu kedua.
"Kembali pada saya Maca melaporkan bahwa penyakit misterius ditemukan pada tubuh sepasang istri yang kemarin diberitakan pingsan setelah baru kembali berlibur. Diduga penyakit ini bawaan dari negara mereka berkunjung, pihak rumah sakit belum menemukan jenis penyakit tersebut. Dan dikabarkan mereka akan dipindahkan untuk diperiksa lebih lanjut oleh Departemen Laboratorium dan Penelitian Negara yang dibantu oleh Kementerian Kesehatan pada siang ini."
§
Minggu ketiga.
"Kabar bahwa penderita penyakit misterius ini bertambah membuat masyarakat khawatir karena diduga ini adalah penyakit menular. Menurut data, penderita berasal dari rombongan yang sama dengan pasien pertama."
"Berikut beberapa gejala yang diderita oleh pasien antara lain mata memerah, kejang-kejang dan kehilangan akal sehat. Pemerintah meminta masyarakat agar tidak panik, dan tetap menjaga kesehatan serta menunggu informasi masih lebih lanjut."
§
Minggu ke-empat pada hari Senin.
"Kurang dari satu minggu, kemunculan penyakit yang sama terus terjadi di antara masyarakat. Kekacauan dan kegaduhan timbul di mana-mana akibat ulah penderita-penderita penyakit ini. Mereka membuat kekacauan di mana mana, serta penyebaran penyakit tersebar dengan sangat cepat."
"Kanibalisme menjadi salah satu contoh ciri ciri mengerikan dari mereka, hingga masyarakat menyebutnya sebagai Zombie."
§
"Makin parah aja kayaknya," Ujar Mashiho tak habis pikir.
"Tapi bagus sih semuanya diliburin," sahut Jeongwoo.
Haruto mendengus sebal. "Bagus apanya? Kalo kita kena gimana?"
"Aku gak mau sih," balas Junghwan. "Aku gak mau jadi zombie jelek kek mereka."
Mereka berempat berkumpul di rumah Junghwan seraya menonton siaran televisi yang terus menerus memberitakan berita terhangat seluruh negeri.
Mashiho yang sedang membaca bukunya merasa suara langkah kaki begitu cepat datang dari pintu, bahkan semuanya menoleh.
BRAK!
"SIAPIN BARANG-BARANG KALIAN SECEPET MUNGKIN, KITA KABUR DARI SINI!" Yoshi datang dengan napas tersengal-sengal.
"BURUAN! KITA GAK PUNYA WAKTU! DISTRIK INI LAMA LAMA MAKIN GILA!"
Junkyu berlari ke arah mereka berempat. "BURUAN KALO GAK MAU BERAKHIR KAYAK MEREKA!"
Jarinya menunjuk televisi yang menunjuk siaran langsung, terlihat berita dibawakan dari atas helikopter.
Oh, tidak.
Itu adalah lingkungan tempat mereka berada, ratusan zombie berlari tak tentu arah yang datang entah dari mana.
Yang mungkin saja akan mampir ke sini.
§
Minggu ke-empat pada hari Kamis.
"Untuk mengantisipasi tersebarnya penyakit keluar. Pemerintah menyatakan status lockdown pada Orion District dan resmi menutup semua tempat publik. Dimohon kepada masyarakat untuk tetap di rumah masing masing, karena tim penyelamat akan segera datang."
"Mohon untuk menghubungi nomor yang telah disediakan jika anda masih terjebak."
§
"Mau sampe kapan kita adain penyelamatan?" seseorang berdiri di depan pintu sebuah ruangan, dia memakai jas putih.
"Enam bulan," jawab seorang pria di depannya. "Setelah penyelamatan terakhir, kita adain pemusnahan massal ke kota ini."
Pria itu berdiri di dekat jendela, menatap keluar melihat kekacauan yang telah terjadi.
§
Halo semua! Apa kabar?
Sebenernya book ini udah lama, tapi aku unpub dan mutusin buat revisi story line untuk lebih baik lagi.
Mungkin beberapa udah sempet baca, tapi semoga kalian lebih suka versi terbaru yang aku buat ya!
Aku (usahakan) update setiap kamis dan jumat jam 7 malam ya :>
KAMU SEDANG MEMBACA
Orion District | YOSHIWAN DISCONTINUED
RandomSepasang kekasih bernama Yoshi dan Junghwan menghadapi bencana yang sulit dan rumit. Pasalnya sekitar beberapa bulan lalu sebuah Distrik bernama Orion terkena wabah Zombie yang tersebar begitu cepat. Ribuan orang sudah terinfeksi dan berkeliaran di...