VI

381 32 25
                                    

vote and comment dong :(































"Kamu kebangun atau ga tidur, Jungwhan?"

Suara serak itu membuat Junghwan sangat terkejut. Dia yang tengah merebahkan dirinya di samping Yoshi langsung melihat ke arahnya.

"Kakak baru bangun udah marah-marah, masih pagi pagi buta loh ini?"

Sekarang pukul empat lagi lewat beberapa menit. Mereka berada di kamar.

"Saya ga marah astaga," jawab Yoshi.

"Bohong, kalo udah manggil pake nama lengkap gitu udah pasti mau marah," sahut Junghwan yang tahu benar.

Malas beragumen akhirnya Yoshi mengalah. "Gak sayang, saya ga marah. Cuma nanya aja soalnya masih jam segini kamu kok ga tidur?"

"Kebangun soalnya, mau tidur lagi gak bisa. Kakak sendiri kenapa bangun?" Tanya balik Junghwan.

"Kebangun juga," jawab Yoshi.

"Ooh."

"Hm, iya."

Setelah hening, mereka diam menatap ke atas.

"Terus apa sekarang?" Tanya Junghwan.

"Ya, apa? Kamu mau keluar?" Tanya Yoshi.

"Gak ah masih pagi gini," tolak Junghwan.

Yoshi mengubah posisinya, memiringkan badannya menghadap yang lebih muda. "Yaudah, di sini aja rebahan nunggu matahari terbit."

Dia mendekat padanya, menenggelamkan kepalanya pada dada yang lebih muda. Dengan tangan yang melingkar pada tubuhnya.

Junghwan tertawa gemas, dia menerima kekasihnya dengan senang hati. Meletakkan tangannya di leher yang lebih tua.

Apakah kalian terbayang posisi mereka?

Tangannya tak berhenti mengusap lembut kepala Yoshi. "Kenapa sih sayangku ini?"

"Gapapa," balasnya.

"Biasanya aku yang manja banget. Tumben nih?" Ucap Junghwan.

"Ah, lagi pengen aja. Orang kayak saya juga perlu dipuk-puk gak sih?" Ucapan itu diakhiri tawa renyah dari empunya.

"Tututu, bisa juga kapten satu ini jadi bayi?" Katanya seraya menepuk-nepuk atas kepala si kekasih.

Sesekali juga ia mencium kulit kepala berisi helaian rambut itu dengan lembut. "Sering-sering begini deh, gak usah serius serius banget. Kadang aku ngerasa berdua sama bapak bapak daripada ama pacar."

"Maaf ya, saya gak kek pacar lainnya yang kayak anak muda gitu pacarannya," sahut Yoshi merasa tak enak.

Bisa dibilang dia kurang bisa seperti itu.

"Eh? Aku bukannya nyalahin. Aku juga suka kakak yang begitu, yang perhatian meskipun suka overprotektif."

"Apa perlu saya pake aku-kamu juga? Kata orang orang saya kayak gitu terlalu kaku," tanya Yoshi.

Dia mendongakkan kepalanya menghadap wajah kekasihnya yang menatapnya ke bawah.

"Gak usah deh, itu ciri khas kakak hehehe. Gapapa gitu aja, aku suka. Kan terkesan beda kayak yang lain," jawab Junghwan.

"Beneran?"

Junghwan mengangguk yakin. "Seratus persen beneran," dia mengunyel-unyel pipi yang lebih tua.

Merasa nyaman, Yoshi mendusel di tubuh kekasihnya. Persis seperti anak kecil yang tak ingin jauh dari ibunya.

Hal itu membuat Junghwan tertawa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 05, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

 Orion District | YOSHIWAN DISCONTINUED Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang