Sudah lebih dari dua minggu kedua nya baru sadar malam tadi dan kondisi cukup membaik.
Dan kata dokter esok pagi sudah boleh pulang namun harus perbanyak istirahat dan konsumsi obat dari dokter.
Farhan dan Fiki serta yang lain tentu saja merasa senang karena kedua nya sudah sadar.
Dan sudah di bolehkan pulang esok hari nya.
"Akhirnya lo sadar Zwei, pacar lo noh nangis kagak diem diem ampe drop asal lo tau" ucap Fajri kepada Zweitson.
Zweitson terkekeh pelan."Sekarang keadaan nya gimana?" Tanya nya dengan pelan.
"Udah mendingan paling bentar lagi kesini"
Zweitson mengangguk kan kepala nya pelan."Yang lain pada kemana?"
"Kantin kayaknya, gtw gw"
Lagi lagi Zweitson mengangguk kan kepala nya mengerti.
Ceklek......
Suara pintu terbuka dan menampakkan tubuh Shandy.
"Bangshand." Ucap Zweitson dan Fajri berbarengan.
"Cieee barengan manggilnya, apasih dua bocil kuu" Shandy mendekati mereka dan duduk di samping Fajri.
"Dari mana?" Tanya Fajri kepada Shandy.
"Dari ruangan Fiki, kenapa?" tanya Shandy balik.
Fajri menggeleng pelan lalu menyenderkan kepalanya pada bahu nya Shandy.
"Ekhem! Masih ada orang disini, jangan mencoba coba bucin didepan gw!" ucap Zweitson.
Fajri memutar bola matanya dengan malas, baru sadar udah bikin kesel aja. Batin anak itu kesal.
"Owh ya bentar lagi Fiki bakal kesini." Ujar Shandy.
"Bang Shan, emang Fiki sedrop itu ya?"
"Iya dia nangis Mulu terus juga di paksa makan gak mau jadi ya gitu cairan tubuh nya mengurang dan berakhir dia drop."
"Yaallah Fiki, sampai segitu nya.... Jadi ngerasa bersalah deh bang"
"Gak papa, lagipula dia udah baikan kok kata dokter juga udah gak papa." Ucap Shandy.
"Beneran? Aku takut dia kenapa napa"
"Iya dia udah baikan kok, jadi tenang aja dia udah sehat dokter udah rawat dia dengan baik."
Zweitson mengangguk, ia menarik selimut itu hingga menutupi bahunya lalu memiringkan badannya membelakangi Shandy dan Fajri.
Zweitson mulai memejamkan matanya karena ia merasa ngantuk, sebab semalam ia tak bisa tidur.
Shandy melirik kekasih nya yang berada di dekapan nya, ia tersenyum saat melihat wajah menggemaskan nya Fajri yang sedang tertidur.
Dengan posisi sedang memeluk Shandy yang sedari tadi sedang berbincang dengan Zweitson.
Shandy menggendong Fajri lalu menidurkan nya di sofa dan ia selimuti dengan jaket milik Shandy.
Shandy mengecup singkat kening Fajri lalu berjalan keluar kamar, ia takut menganggu keduanya yang tengah tertidur.
Diluar kamar.....
Diluar ruangan sudah ada Farhan, Gilang, Fiki, dan Ricky.
"Lang? Dah boleh jelong jelong lo?" tanya Shandy kepada Gilang.
Gilang mengangguk "bosen dikamar bang, jadi kesini aja mau jenguk Zweitson"
"Tidur dia sama Fajri, sini aja dulu kita mabar atau apa kek gitu"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Boy - RickFen
FanfictionMerupakan kisah yang menceritakan tentang perjuangan Ricky untuk mendapatkan cinta dari Fenly, Ricky adalah salah satu pria siswa sekolah yang memiliki kepribadian setia kawan, pecicilan, dan playboy. Sedangkan Fenly memiliki kepribadian yang berbed...