9🌺

74 6 1
                                    

"Yaudah jangan nangis"

Zweitson mengangguk singkat, ia mencoba untuk menghentikan tangisan nya dengan perlahan.

"Masih pusing nggak?"

Zweitson menggeleng.

Fiki mengangguk "nanti malam ikut aku ya"

Zweitson tidak merespon nya ia lelah dan butuh istirahat.

"Yaudah bobok nanti aku bangunin buat minum obat lagi"

Zweitson memejam kan kedua matanya, ia benar benar lelah untuk menangis tadi.

Dan kini nafas nya sudah kembali teratur ia sudah mulai nyenyak dalam tidur nya.

_______________

"Udah dulu main handphone nya, ayok tidur siang." Ucap Farhan sambil mengambil alih handphone milik nya yang di mainkan oleh Gilang.

"Bobonya endong" ucap Gilang.

Farhan mengangguk kan kepala nya, lalu menggendong sang kekasih ala koala.

Gilang menyenderkan kepalanya di bahu Farhan, lalu perlahan ia memejamkan matanya.

Sedangkan Farhan ia menimang nimang sang kekasih agar cepat tidur.

Beberapa menit kemudian dengkuran halus mulai terdengar, Gilang telah terlelap di gendongan Farhan.

Farhan merebahkan tubuh sang kekasih dengan perlahan agar Gilang tidak terbangun.

Lalu menyelimuti tubuh nya Gilang dengan selimut, dan mematikan televisi yang menyala sedari tadi.

Ia berjalan untuk menutup gorden kamar nya Gilang, dan sedikit membuka nya agar ada celah yang masuk.

Setelah itu ia membereskan tempat makan nya Gilang karena tadi ia sempat menyuapi kekasih nya itu.

malam harinya....

Gilang tengah menggeliat, membuka matanya lalu mendudukan dirinya.

Nyawanya belum sepenuhnya kumpul, masih berada di alam mimpinya sana.

"Sayang?" Panggil Farhan yang baru saja selesai mandi dan kini sudah berpakaian rapi

Gilang menoleh kearah Farhan "apa?"

"Kamu udah bangun?" Tanya Farhan, ah pertanyaan yang sangat bodoh bagi orang Indonesia.

Sudah jelas Gilang sudah bangun malah di tanya seperti itu.

Gilang hanya mengangguk.

"Mandi gih, aku mau ambil makan malam di bawah." Ucap Farhan.

"Dingin nggk mau"

"Udah aku siapin air hangat."

"Males"

"Yaudah kalau gak mau, ganti baju gih sana."

"Iya" Gilang pun turun dari kasur lalu berjalan  kearah lemari.

"Ya sudah kalau gitu aku ke bawah dulu ya mau ambil makan malam." Ucap Farhan lalu keluar dari dalam kamar.

Gilang mengangguk, setelah mengambil pakaiannya ia pun berjalan kearah kamar mandi.

"Mandi kgk ya? Mandi aja deh nanggung juga" gumamnya.

Farhan berjalan menuruni anak tangga satu-persatu menuju lantai bawah.

"Farhan ini pesanan kamu." Ucap bunda nya Gilang sambil memberikan bungkusan plastik kepada Farhan.

Sang empu menerima nya lalu mengucapkan terimakasih kepada bunda nya Gilang.

"Makasih ya bund." Ucap nya lalu pergi ke lantai atas, kamar nya Gilang.

My Ice Boy - RickFenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang