11🌺

86 5 0
                                    

Fenly yang sudah selesai berganti pakaian langsung mengambil guling tersebut dan menaruh nya di samping Arkan.

"Sebentar ya." Ucap Fenly menduduk kan dirinya di kursi meja rias milik nya.

Ia mengambil lipblam dan mulai mengoles kan nya kepada bibir nya agar tidak pucat dan kering.

Setelah selesai Fenly mengambil tas selempang milik nya, menaruh handphone, lipblam dan dompet didalam sana.

Lalu mengambil peralatan nya Arkan, contohnya seperti, pempers, baju ganti, minyak telon, bedak, dan kaus kaki serta tisu kering/tisu kering.

Memasukan nya kedalam tas milik Arkan yang ada bentuk kepala beruang nya di tengah-tengah.

Setelah selesai Fenly pun menggendong tubuh Arkan dan membawanya keluar, tak lupa tas milik Arkan ia juga bawa.

Fenly keluar dari rumah, mengunci rumah tersebut lalu berjalan kearah taksi yang telah menunggunya.

"Atas nama Fenly?" tanya sopir taksi tersebut.

"Iya Pak saya, antar sesuai tujuan ya" sopir itu mengangguk lalu membantu Fenly memasukan tas kepada beruang itu.

Beberapa menit kemudian...

Taksi tersebut telah sampai di depan gedung perusahaan nya Ricky.

Fenly segera turun dari dalam taksi tersebut dan membayar nya setelah itu ia berjalan menuju gedung tersebut.

"Selamat datang tuan, ingin mencari tuan Ricky?" Tanya salah satu karyawan disana.

Fenly tersenyum "iya Ricky ada?" tanya Fenly.

"Ada tuan, mari saya antar. Arkan gendong uncle yuk"

Arkan menggeleng ia mau dengan mamanya, orang lain skip dulu.

Fenly dan karyawan tersebut terkekeh, lalu mereka berjalan kearah ruangan kerja milik Ricky.

Kedua nya telah sampai di depan ruangan nya Ricky, karyawan laki-laki itu mengetuk pintu ruangan nya Ricky.

"Permisi tuan, ini ada istri dan anak anda." Ucap karyawan tersebut dengan sopan.

Rick menoleh lalu mengangguk sebagai jawaban.

Karyawan tersebut pun langsung keluar dari ruangan tersebut.

Arkan yang melihat sang papa berada di dalam pun langsung bergerak-gerak dengan antusias.

Fenly berjalan menghampiri Ricky, ia juga tidak lupa untuk menutup pintu ruangan nya Ricky.

"Paaa.... Pa!" ucap Arkan kepada Ricky.

Ricky terkekeh gemas, untung saja semua pekerjaan nya sudah selesai jadi ia bisa puas bermain dengan Arkan.

"Apa sayang?" Balas Ricky mengambil alih sang anak dari gendongannya Fenly.

"Pa.... Papapapa.... Pa!" anak itu mengoceh dengan memanggil sang papa yaitu Ricky.

"Kenapa sih heum?, owh ya Arkan udah mamam?" Tanya Ricky kepada sang istri yang sedang duduk di sofa sambil memperhatikan keduanya.

"Udah kok" jawab Fenly.

Ricky mengangguk kan kepala nya pelan."pelut nya ndut iii." Ucap Ricky sambil menoel-noel perut nya Arkan.

Arkan tertawa kecil karena merasa geli. Ricky pun mulai menggelitiki Arkan.

Fenly dan Ricky ikut terkekeh pelan melihat sang anak yang kegelian.

Arkan yang tadi nya asik tertawa kini muntah secara tiba-tiba karena merasa mual maybe.

Fenly segera mengelap muntahan nya Arkan, warna nya putih karena itu asi nya Fenly.

My Ice Boy - RickFenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang