7

925 54 0
                                    

Happy reading





  keesokan harinya, Jake pergi kesekolah seperti biasanya. dia mengenakan kacamata untuk menyembunyikan matanya yang membengkak karena semalaman menangis. sesampainya disekolah, Jake mendengar bisikan bisikan mengenai dirinya. 

dengan ketakutan Jake terus menunduk agar tidak mendengarkan. dia bergegas masuk menuju ruangannya. mengunci pintu dan menyandar kepintu itu. menghela nafas berkali kali untuk menenangkan dirinya. semoga murid muridnya bukan berbisik bisik tentang hubungannya dengan Heeseung. 

Jake membuka kacamatanya dan lalu duduk dimejanya. dia terdiam saat melihat tumpukan kertas diatas mejanya. diraihnya satu dan Jake terpana. 

'saat pulang sekolah, harap temui kepala sekolah. kami pihak sekolah akan memutuskan apa yang akan kami lakukan kepada anda, karena anda ternyata diam diam berhubungan intim dengan murid anda' 

  Jake meremas kertas itu dan menunduk. menggigit bibir, menahan tangisannya lagi. tidak cukupkah hidupnya dihancurkan oleh Heeseung? kenapa pemuda itu tega sekali melakukan hal ini kepadanya?

saat masuk kekelas, seluruh murid dominan itu menatap Jake dengan tatapan lapar. membuat Jake menunduk dan tidak berani melihat wajah mereka. "Open your book" ucap Jake pelan. tetapi semua muridnya tidak membuka buku mereka. 

pandangan Jake bertemu dengan pandangan merendahkan Heeseung yang duduk dipaling belakang. dengan tidak sopannya kaki Heeseung naik keatas meja. dia merokok didalam kelas dengan santai. Jake menggigit bibir dan lalu mengetuk meja dengan buku jarinya. 

"Please open your book" 

salah satu dari muridnya berseru. "Hyung, kau mau kami bayar berapa untuk mengangkang? katakan saja, kami akan membayarmu!" seru salah satu dari muridnya. Jake merasa tersinggung mendengar ucapannya. "Tolong tutup mulutmu, Daniel, dan tolong membuka buku kalian" 

"Tidak usah sok suci dong hyung! kau kan jalang, kenapa kau menolak?" 

"Ayolah, mengangkang dibawah kami. bukannya dulu hyung yang mengangkang dibawah Heeseung?" timpal yang lain. Jake menggeram dan memukul meja dengan tangannya. "Tutup mulut kalian! kalian datang kesekolah untuk belajar, bukan untuk bermain main!" 

murid murid Jake berdiri dan mendatangi Jake. Jake mundur sedikit dan mendongak memandang murid muridnya yang lebih tinggi darinya itu. "Ayolah~" mereka mulai meraba raba tubuh Jake. Jake menepis tangan mereka. "Hentikan!!" 

tapi mereka tidak mendengarkan Jake. mereka terus menyentuh tubuh Jake, sampai akhirnya masuk kedalam baju Jake. Jake meronta dan mendorong mereka. "HENTIKAN!" teriak Jake panik. dia tidak mau disentuh oleh mereka semua. sayangnya semua murid Jake tidak mendengarkan Jake. 

"Hentikan! atau kalian akan kulapo— mphh!?" 

ucapan Jake dibungkam oleh ciuman salah satu muridnya. Jake meronta ronta dengan liar, tetapi kalah tenaga. gila saja. dia sendiri, sedang murid murid dominan disekitar dia ada hampir sepuluh orang lebih. 

akhirnya Jake berhasil mendorong pemuda yang menciumnya. "Seok Matthew! berani beraninya kau!!" bentak Jake marah, dia menyeka bibirnya dengan tersinggung. murid murid Jake dengan beringas malah makin menyudutkan Jake. 

sebagian dari mereka mengunci pintu dan membuat ruangan kelas mereka itu menjadi ruangan kedap suara. lalu mereka berbalik kearah Jake yang ketakutan. satu dua mulai menelanjangi Jake. Jake memekik dan menyerang mereka, tetapi tidak mempan. 

"Tidak! kumohon! jangan lakukan ini!!" 

_________________________

  saat jam istirahat. Jake tertatih kembali keruangannya. mata indahnya yang berwarna hazel terus mengalirkan air matanya. tubuhnya terasa remuk setelah digunakan oleh banyak murid. untung saja mereka semua menggunakan kondom. 

Mr. Jake (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang