~>2<~ Definition of happiness

22 2 0
                                    

GASS LANGSUNG YA??

Bentar, jangan lupa kasih Reward 💫⭐

OKE

Gass lanjott
.
.

Happy readingg
.
.
.
.

[Definition of happiness, definisi bahagia]

Jimin dan Taehyung, tengah berbaring di atas kasur meng'istirahatkan rasa lelahnya seusai kuliah tadi.

Keduanya saling berpelukan menyalurkan rasa hangat dan kenyamanan, Jimin masih terus menyembunyikan wajahnya pada dada bidang Taehyung, membuat aroma yang melekat pada tubuh Taehyung menyeruak masuk kedalam hidungnya.

"Hyung.." Panggil Jimin memulai percakapan, ia mendongkakan pandanganya melihat Taehyung yang ternyata seadari tadi masih setiap memandangi dirinya dengan tatapan tulus nan damai itu.

Taehyung tersenyum simpul, kekehan kecil terdengar dari mulutnya. Dimata Taehyung, Jimin itu seperti bayi, dan akan tetap seperti itu. Terbukti bahwa Jimin terlihat sangat kecil dalam dekapanya dan hal itulah yang membuat senyuman Taehyung mengembang.

"Iya..?"

"Boleh Jimin bertanya?"

"Bertanya apapun itu, Jiminie.." Ujar Taehyung seraya membelai manja pipi Jimin.

"Apa yang paling, hyungie takuti di Dunia ini?" Ujar Jimin yang saat ini masih saja betah dalam dekapan hangatnya, mendelusupkan kepalanya pada ceruk sang dominan.

"Kehilangan orang yang sangat berharga dan berarti, semesta yang selama ini, hyung punya." Balas Taehyung yang kini tengah mengusap lembut surai halus, Jimin.

"Who?" Ucapnya penasaran, sembari menatap lurus iris, Taehyung.

"You." Taehyung mengulas senyum penuh makna dengan tatapannya yang sangat tulus sebelum berakhir ia yang mencium lembut kening, Jimin.

'Aku harap seterusnya akan seperti ini, hyung. Aku sama hal nya dengan kamu. Aku sangat takut kehilangan sosok yang sangat berarti bagi peran seorang, Park Jimin.' 

"Lalu.., apa ketakutan terbesar Jimin?" Taehyung bertanya balik, ia mengandarkan pandangannya menatap lekat mata sayu Jimin yang sepertinya tengah menahan tangis.

"Kesepian.., perpisahan.., dan berakhir kehilangan." Balas Jimin dengan suara yang tertahan, pandangannya mulai mengabur karena bagian pelupuk matanya yang sudah siap mengeluarkan air mata.

'Entah kenapa aku takut, aku takut merasakan kehilangan yang ke dua kalinya, itu sangat menyakitkan.' Batin Jimin.

"Hyung janji, nggak bakal ninggalin Jimin kaya mereka kan?" Luntur sudah air matanya, Jimin kembali mengingat memori-memori menyakitkan yang terus berputar dikepalanya.

'Jimin anak hebatnya, Appa. Kamu harus bahagia ya, Nak? Tapi ingat! Jangan pernah lupa untuk selalu bersyukur dengan apa yang kamu miliki ya?'

'Appa selalu di belakangmu, anak hebat. Appa selalu memantau mu dari kejauhan, walaupun kamu tidak bisa melihat Appa secara langsung.'

Singulariry x Serendipity Where stories live. Discover now