9

308 24 0
                                    

"fang..."

langkah kaki kaizo terhenti saat mendengar suara boboiboy memanggil fang, boboiboy datang dari sebelah kirinya, dengan cepat kaizo kembali ketempat semulanya untuk bersembunyi.

"kenapa lo di sini fang?, lo baik-baik aja kan?, apa lo merasa bersalah, karena latihan kita terganggu?."

"fang, jawab jangan diam saja..."

boboiboy benar-benar kesal dibuatnya, pasalnya sudah beberapa menit setelah ia bicara, tapi tida kunjung ada respon dari fang

"apa lo buta?, gue tengah tidur."

"apa gue juga tuli?, sehingga tida bisa mendengar omongan lo barusan."

"jangan khawatir, gue baik-baik aja, bukan karena hal itu gue kesini."

"terus, apa yang mengganggu hati dan pikiran lo, ayolah fang, gue kenal lo bukan 1 atau 2 hari, kita sudah 11 tahun bersama bahkan dari sejak bayi, jadi gue sangat mengenal lo, lo gak bicara pun tentang yang lo rasain, gue udah tahu itu."

"jadi, kenapa lo malah bertanya?."

"selalu saja lo tanya kaya gini, dan harus berapa milyar kali gue jawab, gue ingin dengar langsung dari  mulut lo, apa susahnya si fang cerita sama saudara lo, biar beban lo sedikit ringan, jangan apa-apa di pendem, nanti meledak baru tahu rasa lo."

"ya biarin, nanti juga lo yang kena ledakan itu."

"haha...lucu sekali fang."

"gue hanya takut."

"apa yang lo takuti?."

"banyak hal, setelah gue tahu kebenaran yang menurut gue ini enggak masuk akal, apa lagi yang baru saja terjadi pada diri gue..itu membuat gue merasa ada sesuatu dengan kalung ini, ini bukan hanya kalung nama biasa tapi kalung ini menyimpan misteri dan rahasia."

"gue merasa, itu adalah sebuah firasat yang disampaikan pada gue, gue gak tahu maksudnya apa, dari hal yang dialami, sepertinya itu adalah firasat buruk. dan ada satu pertanyaan besar yang ingin gue tanyakan langsung pada seseorang, tapi gue belum ada keberanian untuk itu."

"apa pertanyaan itu tentang dugaan gopal bahwa lo alien, karena lo mirip dengan kapten kaizo?."

fang hanya diam, fang tida mengalihkan pembicaraan ataupun mengiyakan pertanyaan boboiboy.

"fang..."

"jangan bicara apapun lagi, gue ingin tidur, gue ingin istirahat dari pikiran gue yang tiada henti bertanya dan hati gue yang tiada henti menjawabnya, dan itu membuat rasa takut gue semakin kuat."

"baiklah, gue mengerti, terkadang tidur menjadi solusi terbaik untuk menghentikannya.

"ya..dan juga menghentikan ocehan lo yang terkadang cerewetnya melebihi emak-emak."

"apa lo bilang...lo mulai kembali lagi ya, ngeselin..."

"haha..."

"tertawa, tertawa aja sampai puas, kalau ada ikan lewat gue tangkap buat sumpel mulut lo yang tertawa keras itu, biar berhenti, karena telinga gue sakit dengernya."

"iya, iya, gue bakal berhenti, udah ah kapan bisa tidurnya kalau gini."

"salah lo sendiri, ya udah cepat tidur."

setelah mengatakan hal itu, boboiboy merebahkan dirinya di samping fang, boboiboy sudah bisa mendengar dengkuran fang, yang berarti dia sudah tidur pulas. boboiboy memandang wajah damai fang yang tengah tertidur.

"apapun yang terjadi, sebagai saudara lo, gue akan selalu ada dan mendukung lo semampu yang gue bisa, bahkan gue rela mati demi lo, sungguh fang, kehadiran lo dan yang lainnya menutup sedikit kesedihan gue, kesedihan gue karena gue tida bisa merasakan sosok ibu."

5 TITISAN POWER SPHERA LEGENDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang