6

424 30 1
                                    


"waahhh...rasanya aku kenyang sekali..."

"iya gopal, rasanya kita belum pernah makan makanan berbagai jenis dan banyak seperti sekarang ini, dan rasanya begitu puas sekali.."

kemudian boboiboy melirik fang lalu pendangannya beralih ke gopal, gopal yang tahu maksud boboiboy membalas dengan senyum punuh arti. lalu keduanya tertawa tanpa mengeluarkan suara.

"fang sepertinya lo puas sekali makan sup dan donat lobak merah, sampai-sampai perutmu besar seperti itu."

"pasti lah boboiboy..kalau di rumah makan sebanyak itu di marahi oleh ayah..."

"haha... gopal, aku perhatikan sepertinya tida ada lagi nih ekspresi muka kesal."

"yang benar?, waahh sepertinya ekspresi kesal itu sudah hilang di serap oleh lobak merah deh."

"waahhh...berarti makanan bisa menyerap energi atau ekspresi seseorang ya, jangan-jangan lobak merah itu punya kekuatan lagi..."

"ya..gue rasa juga begitu..."

"kalau mau bicara to the poin aja kenapa, jangan ke sana kemari, gak jelas..."

"wah..wah.. gawat nih gopal, kita harus ambil lagi nih donat atau sup lobak merahnya biar bisa menyerap energi dan ekspresi kesalnya..."

"jangan panik boboiboy, akan aku ambil.."

boboiboy dan gopal berekting berbicara dengan ekspresi dan nada panik sambil mondar mandir gak jelas. sementara fang yang tahu maksud dari kedua saudaranya itu, tersenyum tipis namun penuh arti, kemudian pandangannya tertuju pada  makanan sisa.

perlahan tangannya mengambil makanan itu lalu melemparkannya pada boboiboy dan gopal, dan seketika itu juga boboiboy dan gopal berhenti mondar mandir dan kini tengah memandang fang tajam.

"kenapa?."

"kenapa lo bilang...."

"rasakan nih..."

boboiboy dan gopal tersulut emosi saat fang bertanya kenapa dengan ekspresi biasa saja seolah tida terjadi apa-apa, padahal dia telah melempar mereka dengan makanan, tentunya itu tida akan boboiboy dan gopal biarkan, mereka juga mengambil sisa makanan lalu melemparkannya pada fang.

dan terjadilah aksi saling lempar melempar diantara mereka, niat boboiboy dan gopal menjahili fang malah kini mereka yang tersulut emosi dam berakhir bertengkar saling membalas satu sama lain.

"kalian..."

"ying...yaya..."

ketika fang,boboiboy dan gopal mendengar suara yang mereka kenal, seketika ke tiganya berhenti saling melempar makanan satu sama lain.

"kebiasaan banget si dimana pun, kapan pun, selalu saja ribut, bisa gak si jangan ribut mulu, udah gede juga..."

"denger gak tuh, apa yang di bilang yaya, sekarang kalian harus tanggung jawab, lihat tuh perbuatan kalian, semuanya jadi berantakan kan, kasin tahu yang membersihkannya."

"hehehe..baiklah, aku fang dan gopal akan membersihkannya."

"ngomong-ngomong ceritain dong kenapa kalian bisa mau kesini? biar semangat beres-beresnya nih."

"haha...bener juga tuh boboiboy."

"udah ngobrolnya, beres-beres cepat."

fang melemparkan sapu dan pelan pada boboiboy dan gopal, dengan reflek boboiboy dan gopal menangkapnya. saat keduanya tengah sibuk mengobrol dengan ying dan yaya, fang pergi mengambil peralatan untuk bersih-bersih karena ia tida mau lagi mendengar ocehan yaya dan ying yang membuat telinganya   panas.

5 TITISAN POWER SPHERA LEGENDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang