00

136 12 0
                                    

Kakinya duduk bersila dengan salah satu lutut di angkat untuk menopang dagu. Posisinya saat ini sangat-sangat tidak mencerminkan perempuan jawa kuno tulen yang lemah lembut.

Narumi memijat pelipisnya, ini sudah hampir seminggu ia terdampar disini karena permintaan konyolnya agar bisa kembali ke masa lalu.

Mendadak ia menyesal dengan harapannya sendiri, tidak tuhan tidak salah hanya saja ekspektasi Narumi lah yang terlalu tinggi. Bukan begini yang Narumi maksud.

Kalian tau apa yang aku kerjakan di sini?
Menjadi dayang kerajaan, sialan.
Ku pikir setidaknya aku akan menjadi anak bangsawan, ternyata hanya jadi mbak dayang. Pertama kali aku terbangun di sini, aku dibahkan dorong kasar sampai kepalaku teratuk batu. Bekasnya bahkan masih ada di keningku, siapapun yang mendorongku waktu itu, semoga dia sembelit!

Aku bekerja di istana pangeran Jayanegara, tapi bukan dayang yang melayani pangeran secara langsung. Tugasku tak jauh-jauh dari cuci baju, merangkai bunga atau kadang juga membantu bagian dapur. Jadi aku tak pernah bertatap muka dengan majikanku.

Omong-omong soal pangeran Jayanegara, dia merupakan salah satu raja Majapahit yang paling problematik menurutku. Di masa pemerintahannya banyak terjadi pemberontakan, salah satu yang paling terkenal adalah pemberontakan Ra Kuti.

Mereka tidak puas dengan putusan Jayanegara sebagai penerus tahta Majapahit, karena ia terlahir sebagai anak seorang selir dari Sumatra bernama Dara Petak, dan bukan berdarah Jawa murni.

Selain latar belakang ibunya, dalam kitab Pararaton ia bahkan memiliki julukan 'Kalagemet' yang artinya jahat atau lemah. Terdengar buruk sekali bukan?

Yang ku tau Jayanegara meninggal karena di bunuh tabib istananya sendiri. Ia juga terlibat banyak skandal mulai dari dia yang mengganggu istri orang, ingin menikahi anak sepupunya sendiri dan mungkin masih banyak lagi.

Orang ini terkenal dengan perilaku amoralnya. Entah bagaimana caranya orang seperti dia bisa menjadi raja.

Untuk saat ini memang belum naik tahta, pemerintahan masih di tangan Sri Kertarajasa Jayawardhana, atau lebih sering kita kenal dengan Raden Wijaya.

Jayanegara: Discovering the untoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang