you will come to me 17+ 🚩🚩

(fourth chapter) feelings

Keesokan harinya Leona tidak keluar dari kamar nya walaupun matahari sudah terbit, Scott selaku pelayan sekaligus tangan kanan dari arthur mencari leona, dia mengetuk pintu kamar nya perlahan namun itu tidak terkunci jadi ia berinisiatif masuk mengecek nya. Leona terbaring dikasur dengan wajah pucat, ia mendekat dan memeriksa suhu tubuh Leona dengan tangan nya sendiri

"Sial dia terkena demam tinggi, saya harus memberi tau tuan Arthur" Scott bergegas menuju ke ruang kerja Arthur

Namun setelah diberi tahu oleh scott, arthur tidak mengeluarkan ekspresi apapun walaupun dia tahu itu adalah ulah nya sendiri. Dia hanya diam saat mengetahui pelayan perempuan nya sakit demam tinggi, dia tidak ingin mengecek keadaan leona dan malah meninggalkan rumah untuk bekerja lagi.

- skip malam nya -

Arthur pulang kerja dengan raut wajah yang kesal, dia melihat dimeja dapur tidak tersedia makanan juga dari pagi hingga dia pulang kerumah, dia sangat kesal dengan leona dan bergegas masuk ke kamar nya. Namun dia berhenti di ujung pintu saat mendengar suara laki-laki dikamar leona, jadi arthur memutuskan untuk diam dan mendengarkan dulu apa yang terjadi disana. Saat ia mengintip terdapat lah Scott membantu Leona makan perlahan dikasur, dia menyuapi leona yang sedang lemas dan terbaring

"Anda harus segera pulih, tuan Arthur bisa sangat marah jika dia melihat anda tidak kunjung sembuh" Kata scott sembari menyuapi bubur kedalam mulut leona

"Aku ingin berhenti bekerja disini" Kata Leona dengan nada nya yang lemah

"Apa? mengapa tiba-tiba?" Tanya scott kebingungan

"Aku tidak tahu sebenarnya siapa dia, dia seperti monster bagiku, beberapa hari disini membuat ku tinggal seperti dipenjara" Jawab Leona menatap scott

Mendengar hal itu membuat arthur sangat membludak, dia tidak tahu perasaan apa yang ada di hatinya tapi dia sangat marah saat scott berbicara dengan pelayan perempuan nya itu, karna menurut nya itu hanya miliknya dan Scott tidak memiliki hak untuk berbicara dengan Leona. Dia pergi dari sana menuju kamar nya, tak lama saat scott berada didapur untuk bersih-bersih ia melihat arthur mendekatinya, arthur berdeham keras dengan raut wajah masam.

"Apa hubungan mu dengan perempuan menyebalkan itu, katakan!"

"T-tuan saya tidak memiliki hubungan apapun dengan nona leona, dia mengalami demam tinggi seperti yang saya bilang.. saya khawatir anda akan kesepian jika nona leona tidak kunjung sembuh, jadi saya berinisiatif untuk memberinya sedikit makan agar dia berenergi dan segera pulih" jawab scott ketakutan

"Aku tidak memberi mu izin kan?apa kau berhak?! Jawab aku! Sialan!"  Arthur mendekat memukul wajah pelayan nya sendiri yaitu scott

Scott terjatuh dan ia berlutut memohon ampun kepada tuan nya.

"Ampuni saya tuan, saya tidak akan mengulangi kesalahan besar ini, mohon maafkan saya"

Arthur hanya diam dan meninggalkan scott yang berlutut disana, dia masuk ke kamar leona untuk melihat kondisi gadis itu, tampak leona sedang berusaha berjalan perlahan. Dia tidak menyadari bahwa Arthur mengawasinya di ambang pintu, namun kaki leona gemetar dan lemah ia mulai kehilangan keseimbangannya dan terjatuh kelantai. Terdengar suara ketawa kejam dari ambang pintu, leona segera melihat nya

"Gadis kikuk ini sangat menjijikan, kau lemah sekali, aku benci perempuan lemah seperti mu"  Ucap Arthur mendekat, ia menarik rambut leona keatas sehingga wajah mereka saling bertatapan. Air mata terbentuk di mata leona, dia sekuat tenaga menahan semua sakit itu demi uang untuk adiknya Jane

Melihat air mata itu, Arthur melepaskan rambut nya dan membantunya berdiri, meletakan leona di kasurnya lagi lalu ia berjalan pergi dari sana

"Kalau kau tidak kunjung sembuh akan kupastikan kau mendapatkan sedikit kejutan ekstra"  kata arthur meninggalkan kamar leona, tentu saja maksud dari kata arthur tersebut membuat leona ketakutan setengah mati.. padahal maksud dari arthur adalah ia ingin memanggil dokter untuk leona jika dia tidak kunjung sembuh.