35. __ Take you

7 1 0
                                    

Kebesokan harinya....

Joana meremas Kepalanya yang Terasa pening dirasanya, Banyak sekali hal yang ada di benak Joana saat ini.

" Siapa lagi yang mau maju untuk mengerjakan soal Ini?." Ujar Guru yang menerangkan pelajaran Matimatika didepan kelas.

Joana menegakan Tubuhnya lalu mengangkat Tangan Kanannya.

" Ada apa Joana? Kamu ingin Ijin Ke kamar mandi." Guru itu tersenyum seperti Tau kebiasaan Joana jika sedang Pelajaran matimatikan Berlangsung.

Joana beranjak dari kursinya. " Saya akan mengerjakan Soal itu." Joana melangkahkan kakinya menuju depan kelas.

" Kamu beneran ingin menyelesaikan Soal itu." Tanya Guru itu terlihat Ragu akan Ucapan Joana.

" Iya." Singkat Joana mengambil spidol diatas meja Guru lalu ia mulai mengerjakan Soal dipapan Tulis.

beberapa menit Joana menyelesaikan soalnya.

" Apa Bener Rumusnya seperti ini?." Tanya Joana pada Gurunya.

Pak Guru itu terdiam sesaat memperhatikan Papan tulisnya. " Iya Bener."

Seisi kelas bahkan terlihat sama terkejut akan apa yang dilakukan Joana, Pasalnya sebelumnya Joana sama sekali tidak pernah Maju untuk mengerjakan Soal Matimatika dipapan Tulis, Banyak sekali alesan untuk Joana meninggalkan Pelajaran Matimatika.

Bahkan ada momen dimana Joana mendapatkan giliran maju ia justru menjawabnya dengan Asal asalan begitu pun juga Nilai yang ia dapatkan Tidak pernah diatas Rata rata untuk pelajaran matimatika.

" Bener, Jawabannya bahkan bener." Pak Guru itu pun menatap wajah Joana Tidak percaya dengan apa yang dilihat barusan.
" Ini pertama kalinya Joana saya melihat Kamu Tepat menjawab soal Matimatika dengan Bener, Apa selama ini kamu pura pura Tidak memahami Ini?." Tanya Pak Guru dengan matanya yang menyipit menatap Joana.

Joana menganggukan kepalanya Lalu tersenyum tipis. " Kalo Gitu Boleh saya ijin ke kamar mandi pak?." Ujar Joana.

Pak guru itu tertawa kecil. " kamu tetep Joana yang saya kenal, Oke boleh silahkan."

" Makasih pak." Setelah itu Joana melangkahkan kakinya keluar dari kelasnya.







At rooftop

Joana menatap Lamat sebatang Rokok yang ia pegang ditangan kirinya sedangkan Tangan kanan ia sudah memegang Korek untuk menyalakan Rokok Tapi terhenti saat ia mulai ingat Jika joana Tidak bisa seperti dulu.

Disaat ia pusing, banyak pikir, Kesal dengan sesuatu pasti ia akan lampiaskan dengan merokok.

Srekk!!

" Kayla Joana Arkana! ikut Saya ke Ruang BK sekarang." Rokok yang dipegang Joana diambil Oleh seseorang

Joana beranjak Dari duduknya saat seseoarng itu bicara dan menangkap basah dirinya.
" Ka Mark." Joana membulatkan Ke dua matanya. " Kenapa Ruang BK?." Ujar Joana terkejut.

Mark menunjuk rokok yang pegang tepat didepan wajah Joana.
" Ini pelanggaran, Dilarang Meroko diarea Sekolah Terlebih Lagi ini masih Jam pelajaran berlangung. Apa Kamu bolos dari kelas?."

" Enak aja! Engga aku ga bolos, Aku ijin kok ka sama pak Guru."

" Ijin kemana?."

" Toilet."

" Kamu ikut saya." Perintah Mark membalikan tubuhnya membelakangi Joana.

" Ka Tunggu." Joana menahan lengan Kanan nya Mark Terdiam sesaat menatap Tanganya tang memegang Lengan Mark.

Dan perlahan Joana melepaskan genggamanya pada Lengan Mark.

Mark yang melihat sikap Joana terlihat Bingung.

Merasa aneh ditatap oleh Mark seperti Joana melangkahkan kakinya mendahului Mark yang masih Terdiam.

" kenapa kaka Diem? Bukannya tadi kaka mau bawa aku ke Ruang BK. "

" Hm!." Mark menganggukan kepalanya.
" Tapi Bukannya pecuma kalo bawa kamu ke ruang BK, Kamu bakal tetep lolos dari sana."

" Kalo udah Tau kenapa ngancem mau bawa aku Keruang BK." Ujar Joana melangkahkan kakinya mendekat tepat Mark berdiri.

Joana mengambil Rokok miliknya ditangan Mark. " Ini Bukan pertama kalinya kakak mergokin aku merokok dirooftop, Kakak inget?." Joana berjala kembali duduk disalah salah satu kursi panjang disana.

Mark Tersenyum tipis mendengar ucapan Joana, Ia sangat ingat waktu itu Mark melihat Joana sendirian dirooftop menikmati rokok yang ia isap, begitupun juga dengan Mark tatapan mereka bertemu saat keduanya sedang menikmati Rokok Favorite masing masing.

" Jangan Bilang kakak juga abis__"

Perkataan Joana Terpotong saat melihat Mark menunjukan Sebungkus Rokok miliknya.

Joana tertawa kecilnya melihatnya.
" Perasaan Rooftop digedung ini banyak deh."

" Ya karna gedungnya deket sama kelas Kita." Ujar Mark lalu ia duduk disamping Joana.

" Kita." Lirih Joana ia menghelas napasnnya Gusar.

" Kay."

" Hmm?."

" Kamu masih merokok?." Tanya Mark menatap Joana lembut.

Joana tidak langsung menjawab Pertanyaannya Mark melainkan sesaat ia menatap Rokok yang ia pegang.

Tidak menjawab pertanyaannya, Mark kembali bicara sesuatu
" Kalo boleh jujur, Saya sering dateng ke rooftop ini hanya untuk ini. " Mark menunjukan bungkusan rokok ya.
" Tapi akhir akhir ini saya Jarang ngelihat kamu merokok lagi disini, Apa kamu udah berhenti? Kamu juga kayanya Ragu." Mark Menunjuk Rokok Joana yang hanya ia pegangi sedari tadi.

Tak!

Joana mematahkan rokok miliknya.
" Terpaksa si berhenti, Because I have to live longer." Ujar Joana Tersenyum tipis menatap Mark.

" ...Untuk merebut lu dari Arin!." Batin Joana.

 To be fiance II NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang