Divorced Actor Picking Up Garbage || Terjemahan Indonesia

Chapter 10

Jangan ragu berkomentar jika ada yang tidak dimengerti. (╥﹏╥). Aku sangat menerima saran yang diberikan.

••••

Mengenai ketampanannya, Yan Zixiu awalnya tidak tahu.

Baru setelah sang master berulang kali menggunakan wajahnya untuk membujuk para wanita agar membeli jimat perdamaian, barulah dia menyadari bahwa ketampanannya bisa ditukar dengan perak.

Meskipun dia tidak tahu seberapa kaya Jing Shaoci, dia pasti mampu membayarnya.

“Jika tidak, jika kamu ingin melihatnya lagi, bayar saja aku 9378 yuan.” (T/N: Aku benar-benar tidak mengerti dengan jumlah uang China).

Master menjual jimat perdamaian seharga 10 tael perak. Di dinasti ini, satu tael perak setara dengan RMB 937,8, dan dia telah mengonversinya.

Mendengarkan angka-angkanya, bibir Jing Shaoci sedikit melengkung dengan dingin, “Aku pikir kamu ingin aku membayar sekarang?”

Yan Zixiu menjawab dengan serius: “Tidak hanya sekarang, tetapi juga jika kamu ingin melihatnya di masa depan.”

Jing Shaoci mencibir, “Kalau begitu kamu juga melihatku, kenapa kamu tidak memberiku uang.”

Setelah dia mengatakan ini, Yan Zixiu tiba-tiba menyadari bahwa penampilan pihak lain memang luar biasa.

Namun, meski fitur wajahnya dalam, tegas, dan sempurna, matanya terlalu dingin, yang selalu membuat orang merasa acuh tak acuh.

Yan Zixiu memikirkannya dengan hati-hati, lalu berkata, "Karena aku tidak ada niat apapun denganmu."

“Sepertinya aku benar tentang apa yang kamu katakan…”

Sebelum dia selesai berbicara, Jing Shaoci tiba-tiba ditutupi olehnya.

“Ssst.”

Meskipun Yan Zixiu menghentikannya tepat waktu, Xia Peilin di luar mendengar gerakan tersebut.

“Sepertinya ada seseorang sedang berbicara di kamarmu?”

Gu Shiyi buru-buru bergerak ke depan Xia Peilin, menghalangi pandangannya dan berkata, “Itu mungkin suara dari sebelah.”

Melihat Xia Peilin menoleh untuk melihat, dia segera mengganti topik pembicaraan dan berkata, "Bibi Xia, pot tanaman yang kamu berikan padaku sebelumnya sepertinya agak aneh."

Tidak peduli seberapa baik Xia Peilin berpura-pura, ketika Gu Shiyi tiba-tiba menyebutkan masalah ini, ekspresinya langsung membeku.

Gu Shiyi mencibir dalam hatinya, tapi pura-pura tidak menyadarinya.

“Lihatlah, tidak peduli bagaimana aku menyiram dan memupuknya, daunnya terus berguguran, dan layu total dalam dua hari terakhir.”

Xia Peilin tersenyum tidak wajar, dan berkata: “Mungkin kamu tidak pandai merawat tanaman berdaun hijau semacam ini, tidak perlu…”

Saat ujung jarinya menyentuh dahan kering, Yan Zixiu tiba-tiba mengangkat tangannya dan melemparkan segenggam koin tembaga.

Ketika koin tembaga jatuh ke tanah, koin tersebut tidak mengeluarkan suara atau menggelinding dengan liar. Dengan gerakan kedua jarinya, mereka semua berdiri di tempatnya dengan aneh.

“Penyergapan, Yan.”

Xia Peilin tiba-tiba merasakan udara di sekitarnya menjadi stagnan, dan bahkan pernapasannya menjadi sulit.

“Shi Yi, rumahmu agak pengap, biarkan aku membukakan jendela untukmu.”

Sebuah cibiran melintas di mata Gu Shiyi, dan dia berkata, “Oke.”