Hai All
Makasih udh mampir
Vote nya jangan lupa ya
Selamat membacaa!
- Love Different Nature -
Arvind Baskara Stevanno, ia sedang sibuk memasukkan barang ke dalam koper. Arvind kuliah di Universitas yang terletak di Jakarta. Ia mengambil jurusan seni. Ia harus ke Jakarta, dan jauh dari orang tuanya. Arvind sudah memesan kos an yang harus ia tempati. Cukup sederhana, yang penting nyaman dan layak di tempati.
Ceklek..
"Vin, ini sarapanmu. Abisin, kalo ga di abisin ga boleh berangkat" Intan yang sebagai ibu kandung Arvind memberikan sebuah sarapan nasi uduk dan air mineral.
Arvind menerima sarapan yang Intan berikan, "Makasih, ma"
"Kalau sudah habis, piring sama gelasnya taruh di meja belajar kamu aja. Nanti mama ambil"
"Baik, ma"
Arvind langsung melahap nasi unduk tersebut.
Makanan yang dihadapannya itu pun habis. Ia menaruh piring dan gelasnya di meja belajar sesuai perintah Intan.
Ia mengambil koper, memakai jaket, dan segera beranjak dari kamarnya.
Ia menuruni anak tangga lalu menuju halaman rumahnya lalu memakai sepatu dan kaos kakinya.
"Ma, pa, Avin berangkat ya" Arvind menyodorkan tangan kanannya untuk menyalimi orang tuanya.
"Iya, kamu jaga diri baik baik ya. Kalau ada apa apa, telpon papa" Celetuk Varo sebagai papa kandung Arvind.
"ABAANGG!" Vania berlari terbirit birit menghampiri Arvind. Vania adalah Adik kandung Arvind yang masih Sekolah Menengah Pertama.
"Vania udah bangun? masih jam 4 subuh ini lho." Ucap Arvind. Ia merentangkan tangannya dan memeluk adiknya itu.
"Abang kok cepet banget mau berangkat aja?"
"Iya, Van. Kamu di rumah jangan nakal sama mama papa ya. Kalo kangen sama abang, Video Call aja. Oke?"
"Okee! Abang hati-hati ya." Ucap Vania "Awas digangguin hantuu, xixi."
Tin tin
"Taxi nya udah dateng. Avin pamit ya"
"Iya, hati hati! Kalau ada setan baca doa! Jangan dipukul-pukul." Sahut Intan.
"Ga janji ya, ma"
"Heh, nanti setannya mati dua kali. Kan ga lucu." Gumam Intan.
Arvind pun memasukkan koper dan tas nya di bagasi mobil. Lalu ia masuk ke dalam mobil tersebut.
- Love Different Nature -
Hari pertama Arvind kuliah. Ia menyiapkan peralatan yang harus ia bawa, seperti alat tulis, Laptop, Kartu Mahasiswa, Flash disk, dan lainnya.
Arvind menuju dapur untuk memasak sarapannya. Tetapi, langkahnya langsung berhenti, "Langsung otw aja kali, ya. Kalau sarapan beli di sana aja." Gumam Arvind, ia berbalik arah lalu mengambil tas.
Arvind keluar, ia langsung menaiki motor sport hitam nya. 2 hari yang lalu, motornya itu dibawakan oleh pamannya. Arvind di Jakarta tak tinggal sendiri. Ia ditemani oleh pamannya, Arez. Namun, pamannya itu tak tinggal satu rumah. Tapi, disebelah Arvind.
Arvind menancap gas dan keluar dari lingkungan kompleks itu.
Jalanan masih sepi. Hanya ada beberapa kendaraan saja yang lewat. Ia berangkat pukul 05.35 WIB.
Arvind pun sampai di kampus itu, ia lalu memarkirkan motornya.
Baru saja ingin masuk ke dalam, Arvind disambuti oleh hantu. Ia tak bisa menebak itu hantu macam apa, yang pasti berlumuran darah, matanya hitam, muka yang sangat pucat, dan tangan kirinya itu sudah tidak ada.
"Pagi-pagi udah ngajak berantem ni curut" Arvind menaruh tas di atas jok motor sport nya itu.
"Ga ada orang. Oke, bismillahirrahmanirrahimm"
Arvind berlari kehadapan hantu itu lalu ngehajarnya.
BUGH
BUGH
BUGH
tiga bogeman mendarat di muka hantu itu.
SREPP
BUGH
Hantu itu membalas pukulan Arvind.
BUGH
BUGH
KREKK
Arvind memelintirkan tangan kanan hantu itu.
BUGH
Satu pukulan mendarat dan akhirnya hantu itu hilang.
"Ssshh" Arvind mengelap darah yang mengalir di sudut bibirnya.
Arvind berdiri dan mengambil tas nya. Untung saja parkiran dibawah tanah itu tidak dipasang CCTV. Arvind pun beranjak masuk ke lantai utama.
Namun, tanpa disadari. ada yang memperhatikan semua gerak gerik Arvind dan saat Arvind berkelahi.
'Dia bisa liat hantu?' Gumamnya
- Love Different Nature -
Sesampainya di kelas, Arvind langsung duduk di tempat duduk. Ia mengeluarkan sebuah buku tebal dari tas nya lalu ia membaca.
Tak lama kemudian, ada sesuatu muncul di kursi depan. Arvind bisa melihat hantu itu walaupun tak menatap dia. Hantu cewek itu memandangi Arvind yang sedang membaca buku.
"Jarang jarang ada hantu tapi wujudnya kayak manusia." Gumam Arvind berkata dalam hati.
Setelah Hantu itu memandangi Arvind, ia menyodorkan tangannya, 'Gue azalea, salam kenal. Nama lo siapa?' Namun, tak ada jawaban dari cowok itu. Dia masih tetap baca buku.
'Gue udah tau kok lo bisa liat hantu. Gue liat lo berantem sama syetan di parkiran.' Tapi tetap tak ada jawaban dari Arvind.
'Nih cowok denger apa kaga sih?' Batin Azalea, ia menatap sinis ke Arvind.
'Yasudah lah, gue ngilang lagi aja' Ujar Azalea, ia sudah frustasi. Jika ia tetap mengoceh, yang pasti tidak akan di jawab oleh Arvind. lalu, Azalea pun menghilang dari hadapan Arvind.
TBC
Vote
komen
Follow
Bye !
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Different Nature [Discontinued]
Dla nastolatków**Love Different Nature artinya adalah Cinta Beda Alam. Arvind Baskara Stevanno, ia bisa melihat sosok hantu. Suatu ketika, Arvind kuliah di luar kota bisa dibilang jauh dari keberadaan orang tuanya. Arvind harus menempati kos-an yang layak di tempa...